RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga logam mulia emas pagi hari ini Kamis mengalami koreksi usai dua hari beruntun melesat dan membuatnya kembali ke level di atas US$ 1.800/troy ons.
Pada 08.50 WIB, harga logam kuning tersebut di arena pasar spot turun 0,17% ke US$ 1.827,86/troy ons. Pada Selasa dan Rabu, harga emas ditutup dengan apresiasi dan berhasil menghantarkannya ke level US$ 1.831/troy ons pada penutupan kemarin. Dolar AS yang kian ambles dan tak berharga menjadi salah satu pemicu utama reli harga emas. Indeks dolar yang mencerminkan posisi greenback terhadap mata uang lainnya telah melorot 3% dalam sebulan terakhir. Indeks dolar kini berada di level terendah dalam 2,5 tahun terakhir. Dolar dan emas memiliki korelasi negatif kuat. Artinya ketika dolar melemah emas cenderung menguat. Ini yang membuat harga emas rebound pasca longsor karena dipicu oleh sentimen positif perkembangan vaksin Covid-19. Bulan November memang jadi bulan pesakitan bagi emas. Harga bullion drop 5,37% dalam sebulan setelah prospek yang menjanjikan perkembangan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech, Moderna dan AstraZeneca menjadi berita paling hangat diperbincangkan. Bahkan Inggris telah merestui penggunaan darurat untuk vaksin Pfizer dan BioNTech. Namun fundamental emas memang belum berubah. Dolar AS yang tertekan, imbal hasil riil yang negatif membuat biaya peluang memegang aset tak produktif seperti emas menjadi rendah. Di sisi lain kabar stimulus fiskal jilid II AS juga turut menekan greenback. Kini ada tiga proposal yang sedang dipertimbangkan. Salah satunya adalah paket bantuan bipartisan senilai US$ 908 miliar. Proposal ini sedang dipertimbangkan dalam hubungannya dengan dua proposal partisan. Salah satunya diajukan oleh McConnell sebagai tawaran Gedung Putih, dan terakhir proposal Demokrat yang didukung oleh Ketua DPR Nancy Pelosi dan Pemimpin Demokrat Senat Chuck Schumer. Saat ini, baik Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Ketua Fed Jerome Powell mendukung proposal bipartisan. Ketua Powell yang berbicara di sidang komite perbankan Senat berkata, "Saya berharap dapat meninjau bersama Anda keseluruhan paket. Saya pikir lebih banyak respons fiskal diperlukan." ungkapnya melansir Kitco News. Rebound emas kali ini juga menyisakan tanda tanya. Apakah reli emas akan berlanjut? Emas telah menjadi cahaya yang bersinar, dengan harga ditutup di atas EMA 5 hari untuk pertama kalinya sejak 11 November. Pertanyaannya adalah apakah harga dapat ke US$ 1.848 dan breakout rendah sebelumnya? Itulah level yang harus dicapai untuk menilai apakah ini lebih dari sekadar reli short-covering dan oversold. TD Securities melihat peluang emas untuk terus naik hingga akhir tahun ke US$ 2.000/troy ons pada tahun 2021 sehubungan dengan ekspektasi inflasi. Mengingat suku bunga riil belum berhasil naik lebih jauh, sementara dolar terus mencetak posisi terendah baru dan Fed mengeluarkan nada akomodatif, kami memperkirakan bahwa pemulihan ekonomi yang berkelanjutan akan sekali lagi memicu minat investasi dalam emas sebagai aset lindung nilai inflasi, kata TD Securities. Ini bisa menjadi peluang bullish untuk logam kuning saat kita menuju ke FOMC Desember, di mana kami berharap bahwa Fed akan melonggarkan dengan memperpanjang periode jatuh tempo rata-rata tertimbang dari pembelian Treasury-nya - RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com
0 Comments
PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Salah satu orang terkaya di dunia, Warren Buffett, yang juga pemilik perusahaan investasi Berkshire Hathaway Inc yang tercatat di New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode saham BRK, ternyata getol membelanjakan dana investasinya ke perusahaan energi dan pertambangan emas.
Hal itu terungkap dalam artikel media asal Kanada yang didirikan tahun 1998, The Motley Fool. Informasi itu dikutip The Motley Fool dari keterbukaan informasi kinerja kuartal II-2020 melalui dokumen 13F yang diajukan Berkshire. Formulir 13F seusai dengan aturan Komisi Sekuritas dan Bursa AS atau The Securities and Exchange Commission (SEC) adalah laporan triwulanan yang harus diajukan oleh semua manajer investasi institusional dengan aset yang dikelola setidaknya US$ 100 juta. Disebutkan bahwa Warren Buffett membeli lima juta saham tambahan Suncor Energy untuk meningkatkan posisinya di raksasa sektor energi Kanada itu. Suncor Energy adalah perusahaan asal Kanada yang bergerak di sektor energi. Fokus utama Suncor Energy adalah industri pertambangan minyak dan gas. Pengajuan 13F tersebut juga mengungkapkan bahwa Buffett menjual seluruh sahamnya di Restaurant Brands International, pemilik merek waralaba Burger King. Terakhir, investor kawakan yang dijuluki Oracle of Omaha (peramal dari Omaha) itu membuat langkah mengejutkan dengan berinvestasi besar-besaran di Barrick Gold. Barrick tercatat di Bursa Toronto dengan kode ABX dan NYSE dengan kode GOLD. Barrick Gold Corporation adalah perusahaan pertambangan yang memproduksi emas dan tembaga dengan 16 lokasi operasi di 13 negara, berkantor pusat di Toronto, Ontario, Kanada. Buffett Membeli Emas Meskipun ketiga langkah investasi tersebut mengejutkan investor, keputusan Buffett untuk bertaruh pada emas adalah yang paling membingungkan bagi investor yang mengikuti karier investasinya dengan cermat. Bagi mereka yang tahu, Warren Buffett telah menikmati banyak kesuksesan sepanjang kariernya selama beberapa dekade tanpa masuk ke saham logam mulia yang langka ini. Dia punya kesan negatif terhadap emas selama ini. Buffett merasa emas tidak memiliki nilai riil selain dimanfaatkan hanya untuk industri perhiasan. Sampai akhirnya dia membeli saham Barrick, Buffett tidak pernah berinvestasi di perusahaan tambang emas atau emas sebelumnya. Namun, emas sangat dianggap sebagai aset safe-haven (aset aman investasi) di seluruh dunia. Tampaknya investor legendaris ini 'semacam menelan ludahnya sendiri' terhadap emas, karena itu memang keputusan paling praktis yang harus dibuat. Menurut Adam Othman, penulis artikel tersebut dari The Motley Fool, Buffett mungkin mengharapkan kehancuran pasar saham yang besar, dan bertaruh pada investasi di emas menjadi sangat ideal untuk memanfaatkan situasi yang terbaik. Investasi Emas Solid Sejauh ini, investasinya tampaknya membuahkan hasil bagi Oracle Omaha ini. Harga emas telah melonjak karena turbulensi di pasar saham. Valuasi saham emiten penambang emas sudah mencapai level yang lebih tinggi, dan Barrick Gold mengungguli harga emas dan saham pertambangan emas lainnya. Banyak yang percaya bahwa emas masih bisa terus reli. Harga emas yang lebih tinggi kemungkinan akan meningkatkan pendapatan penambang emas untuk beberapa kuartal. Barrick Gold melaporkan laba penyesuaian mencapai US$ 726 juta atau setara Rp 10,16 triliun (kurs Rp 14.000/US$), kenaikan yang luar biasa dari kuartal sebelumnya, atau naik 78% dari tahun ke tahun (year on year). Kinerja penambang emas ini melampaui ekspektasi analis yakni hanya naik 25%. Barrick adalah salah satu penambang emas terbesar di dunia. Perusahaan ini juga memiliki salah satu operasi penambangan emas paling efisien di industri penambangan emas. Jadi, masuk akal jika Warren Buffett memutuskan untuk berinvestasi di saham emiten emas. Dia mungkin masih tidak menyukai logam mulia nan langka yang mendorong keuntungan Barrick. Namun, fundamental Barrick begitu kuat, dan memiliki neraca yang kuat yang menjadikannya investasi yang menarik selama masa-masa sulit ini. Jelas bahwa Warren Buffett memiliki sikap yang bullish (proyeksikan ada kenaikan) terhadap saham perusahaan penambang emas dan emas saat ini. Namun, perlu diingat bahwa harga emas merupakan faktor utama dalam berinvestasi di saham emas. Bermain komoditas bisa berisiko jika ada variabel tak terduga yang terlibat. Harga emas bisa naik nilainya jika terjadi kejatuhan pasar lagi, tetapi bisa turun jika situasinya membaik. Penurunan harga emas yang drastis menuju level pertengahan siklus dapat membuat investor Barrick Gold mengalami kerugian besar. Dengan harga hampir menyentuh US$ 2.000 per troy ons, banyak investor emas percaya bahwa harga emas saat ini sangat tinggi secara tidak berkelanjutan. Jika ada perkembangan positif dengan pandemi global, itu bisa meningkatkan perekonomian secara keseluruhan. Akibatnya bisa jadi penurunan harga, dan itu sudah terjadi. Data terakhir mencatat, gara-gara ada vaksin corona, harga emas masih belum nanjak di atas US$ 1.900/troy ons. Data Kitco mencatat, pada Senin sore, harga emas spot berada di level US$ 1.868/troy ons. Investasi Warren Buffett di Barrick tidak diragukan lagi menginspirasi kepercayaan investor terhadap kinerja penambang emas dan emas seperti Barrick. Namun, penulis di The Motley Fool itu menyarankan agar berhati-hati dengan berapa banyak investor membenamkan dananya jika memang memilih untuk mengikuti tips investasi Oracle of Omaha. Adapun sang penulis, Adam Othman, mengklaim dia tidak memiliki posisi di salah satu saham yang disebutkan. Namun The Motley Fool memiliki saham dan merekomendasikan saham Berkshire Hathaway. The Motley Fool juga merekomendasikan saham Restaurant Brands International Inc - PT RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com PT RIFAN BANDUNG - Terpilihnya Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat ke-46 diproyeksikan bakal memberikan dampak positif ke bursa saham, terutama saham-saham di sektor-sektor seperti komoditas, tekstil, dan perbankan.
Equity Analyst PT Phillip Sekuritas, Anugerah Zamzami Nasr menilai, terpilihnya Biden akan memberikan dampak terhadap aliran modal asing ke negara-negara emerging market. "Hal tersebut juga didukung ekspektasi kenaikan pajak korporasi yang dapat menekan laba emiten di Wall Street. Selain itu, kata Zamzami, adanya ekspektasi perbaikan ekonomi yang sejauh ini masih terkontraksi akibat pandemi Covid-19 diharapkan bisa segera pulih. Ekspektasi perbaikan ekonomi dan peningkatan business cycle pada negara-negara emerging membuat asing mencari market yang masih lagging dan diharapkan akan mulai bertumbuh atau membaik potensi ekonominya Saham-saham apa yang akan ikut berdampak positif bagi pasar? Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee mencermati, stimulus fiskal AS yang besar, yakni senilai US$ 2,2 triliun akan menjadi sentimen positif meskipun Biden akan menghadapi tantangan di Senat yang mayoritas masih dikuasai Partai Republik. Hal ini berpotensi menyulitkan Biden dan Demokrat meloloskan kebijakan stimulus fiskal dalam jumlah besar. Tertundanya kebijakan fiskal sangat mungkin mendorong Federal Reserve mengeluarkan kebijakan moneter yang lebih akomodatif," kata Hans Kwee. Namun, Riset CNBC Indonesia mencatat, bila stimulus ini disepakati, akan berdampak positif bagi emiten emas, pasalnya, semakin besar stimulus artinya semakin banyak dolar AS yang beredar di perekonomian, sehingga secara teori greenback akan melemah. Dengan melemahnya dolar, salah satu komoditas yang akan diuntungkan tentunya adalah emas karena harga emas dihitung dengan acuan dolar AS. Emiten logam mulia seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) akan diuntungkan. Selanjutnya sektor kedua yang diuntungkan lagi-lagi datang dari sektor komoditas, yakni batu bara dan minyak sawit. Sentimen positif muncul untuk sektor ini, sebab apabila Biden terpilih tentunya dengan sikap Biden yang cenderung lebih lunak terhadap China dan negara-negara lainnya tentu saja membuka peluang perang dagang bisa berpeluang reda, tentu saja ini merupakan hal positif bagi komoditas ini. Saham-saham di sektor ini akan diuntungkan seperti PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Selain, dengan mulai derasnya aliran modal asing ke Indonesia, salah satu sektor yang juga akan dilirik pelaku pasar adalah saham-saham di sektor perbankan. Hal ini dikarenakan komposisi sektor finansial yang mendominasi kapitalisasi pasar IHSG sehingga lebih menarik untuk ditempatkan dananya oleh asing dan tentu saja potensi sektor finansial untuk mengelola dana yang masuk. Saham-saham seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan berpotensi diuntungkan. Perkembangan terbaru, ada kabar positif mengenai ekspor Indonesia ke AS berpotensi meningkat setelah adanya kepastian mengenai perpanjangan fasilitas preferensi tarif Generalized System of Preferences (GSP) kepada Indonesia oleh United States Trade Representative (USTR). Saham-saham emiten tekstil yang berorientasi ekspor ke pasar AS seperti PT Pan Brothers Tbk (PBRX) dan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) akan berpeluang berdampak positif - PT RIFAN Sumber : cnbcindonesia.com PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pandemi virus corona menyisakan duka yang mendalam. Selain bagi para pasien maupun korban meninggal serta sanak keluarganya, virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini juga menyebabkan bencana ekonomi yang luar biasa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, jumlah pasien positif corona di seluruh negara per 25 Oktober 2020 mencapai 42.512.186 orang. Bertambah 438.633 orang (1,04%) dibandingkan sehari sebelumnya. Dalam 14 hari terakhir (12-25 Oktober), rata-rata pasien positif baru bertambah 381.861 orang per hari. Melonjak dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 313.090, sementara pasien meninggal per 25 Oktober berjumlah 1.147.301 orang. Bertambah 5.669 orang (0,5%) dibandingkan sehari sebelumnya. Selama dua pekan terakhir, rata-rata tambahan pasien yang tutup usia mencapai 5.443 orang setiap harinya. Turun dibandingkan dua pekan sebelumnya yakni 5.654 orang, pandemi virus corona menjadi bencana ekonomi akibat penanggulangannya yang mengedepankan kebijakan pembatasan sosial (social distancing). Manusia diminta (atau bahkan diperintahkan) berjarak satu dengan lainnya, minimal 1-2 meter. Oleh karena itu, berbagai aktivitas yang menyebabkan manusia tidak berjarak menjadi tabu. Manusia dicabut dari akarnya sebagai makhluk sosial. Ini membuat kegiatan sehari-hari berubah drastis. Miliaran penduduk bumi disarankan untuk dirumahaja. Bekerja, belajar, dan beribadah di rumah. Hasilnya, terjadi perubahan aktivitas ekonomi secara mendasar. Kegiatan produksi terganggu karena tidak bisa beroperasi dengan kapasitas penuh. Permintaan pun anjlok karena apa yang mau dibeli kalau orang-orang masih banyak yang 'terpenjara' di rumah. Ekonomi ditekan dari dua sisi sekaligus, penawaran (supply) dan permintaan (demand). Ekonomi dunia pun menyusut. Satu demi satu Produk Domestik Bruto (PDB) berbagai negara masuk teritori negatif. Ekonomi tidak tumbuh, yang ada malah terkontraksi, kala kontraksi terjadi dua kuartal berturut-turut, itu namanya resesi. Saat ini sudah banyak negara yang jatuh ke jurang resesi. Teranyar adalah Korea Selatan. Pada kuartal III-2020, ekonomi Negeri Ginseng tumbuh negatif 1,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). PDB Korea Selatan sudah -2,7% pada kuartal sebelumnya, sehingga sah masuk resesi. Ini menjadi resesi pertama sejak 2009. Proses produksi yang terganggu dan penurunan permintaan membuat banyak perusahaan di seluruh dunia melambaikan tangan ke kamera. Menyerah, tidak mampu lagi melanjutkan hidup, di Korea Selatan, jumlah perusahaan yang bangkrut sampai semester I-2020 mencapai 522. Sudah melebihi jumlah sepanjang 2019 yaitu 485 perusahaan. Padahal pemerintah Korea Selatan tidak diam. Pada Maret lalu, Presiden Moon Jae-in meluncurkan stimulus fiskal senilai KRW 100 triliun (Rp 1.302,5 triliun dengan asumsi KRW 1 setara Rp 13,025 seperti kurs tengah transaksi Bank Indonesia 26 Oktober). Kami ingin meyakinkan bahwa perusahaan-perusahaan tidak akan bangkrut akibat pandemi virus corona. Perusahaan yang masih normal dan kompetitif tidak akan tutup hanya karena kekurangan likuiditas jangka pendek, tegas Moon kala itu. Namun apa daya, sepertinya stimulus sebesar itu pun tidak bisa menyelamatkan ratusan perusahaan dari kebangkrutan. Ini menandakan skala krisis akibat pandemi virus corona sudah sangat dahsyat, duit lebih dari Rp 1.000 triliun pun tidak cukup untuk membantu. Tidak hanya di Korea Selatan, tsunami kebangkrutan juga melanda perusahaan di negara-negara lain. Di jepang, jumlah kasus kepailitan yang disidangkan di pengadilan dalam sembilan bulan pertama 2020 adalah 6.047. Bahkan jumlah tersebut sepertinya hanya punak gunung es. Tokyo Shoko Research, sebuah lembaga think-tank, memperkirakan hampir 36.000 perusahaan di Negeri Matahari Terbit memilih untuk menutup bisnisnya. Pada akhir tahun, jumlahnya bisa mencapai 53.000. Dengan pandemi yang sepertinya akan berlanjut, peningkatan jumlah perusahaan yang tidak bisa melanjutkan bisnisnya sulit untuk dihindari," sebut laporan Tokyo Shoko Research, sektor usaha yang paling banyak mencatatkan kebangkrutan, lanjut laporan itu, adalah di sektor jasa yaitu mencapai 31%. Disusul oleh sektor konstruksi (18%) dan ritel (13%). Di negara maju lainnya yaitu Amerika Serikat (AS), jumlah pengajuan pailit alias Chapter 11 pada semester I-2020 tercatat 4.207. Naik 14,82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, pengajuan pailit ini kebanyakan menimpa usaha kecil yang tidak punya akses permodalan maupun stimulus dari pemerintah. Sayangnya, kebangkrutan akan terus meningkat di tengah situasi ekonomi yang seperti ini," sebut Deirde O'Connor, Direktur Pelaksana Epiq (lembaga restrukturisasi bisnis di AS). Beberapa perusahaan AS yang bangkrut pun bukan kaleng-kaleng. Ada nama-nama besar seperti Gold's Gym (pusat kebugaran), JCPenney (pertokoan ritel), GNC (suplemen kesehatan), sampai Sizzler (restoran). Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan nilai ekonomi yang hilang akibat pandemi virus corona mencapai US$ 28 triliun atau sekira Rp 411.516 triliun hingga 2025. Ini akan menjadi sebuah pukulan yang sangat terasa. Ouput ekonomi secara kumulatif dibandingkan pra-pandemi kami perkirakan berkurang US$ 11 triliun (Rp 161.667 triliun) pada 2020-2021 sehingga totalnya menjadi US$ 28 triliun selama periode 2020-2025. Ini akan sangat mempengaruhi standar kehidupan di seluruh negara, ungkap Gita Gopinath, Kepala Ekonom IMF, dalam blog resminya. Proyeksi yang tidak kalah menyedihkan datang dari Bank Dunia. Lembaga yang dipimpin oleh David Malpass itu memperkirakan pendapatan per kapita penduduk planet bumi akan berkurang 3,6% yang membuat jutaan orang jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem. Ini adalah proyeksi yang menyedihkan, krisis kali ini sepertinya akan meninggalkan luka yang sangat dalam dan menyebabkan perubahan signifikan. Hal pertama dan paling utama adalah bagaimana mengatasi masalah kesehatan. Selebihnya, kita harus bersama-sama menemukan jalan untuk menuju pemulihan ekonomi secepat mungkin untuk mencegah lebih banyak lagi orang yang menjadi miskin dan menganggur, papar Ceyla Pazarbasioglu, Wakil Presiden Bank Dunia untuk Pertumbuhan Berkeadilan, seperti dikutip dari keterangan tertulis - PT RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com PT RIFAN BANDUNG - China dikatakan mendapatkan keuntungan baru dalam memperebutkan kekuatan besar setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi terjangkit virus corona (Covid-19). Hal tersebut dipaparkan dalam tulisan Frederick Kempe, CEO Atlantic Council, salah satu lembaga think tank berpengaruh di AS, yang terbit pada CNBC International.
Menurut Kempe, China tidak mungkin menggunakan peristiwa Trump positif Covid-19 yang tidak terduga ini untuk tindakan dramatis yang mungkin memprovokasi Washington. Sebaliknya, China menganggap periode ini sebagai "ruang bernapas" tambahan untuk meningkatkan upaya berkelanjutan di berbagai lini untuk membangun momentum, mulai dari pengetatan kontrol partai di sektor swasta China, hingga percepatan pembangunan mata uang digital untuk menutup kesenjangan teknologi dengan AS. Selain itu, berita Trump positif Covid-19 rupanya menambah kepercayaan masyarakat China mengenai sistem otokratis satu partai mereka. Meskipun memiliki banyak kekurangan, tetapi dianggap memiliki rancangan yang lebih baik dalam menyediakan kebutuhan publik dan stabilitas politik dibandingkan demokrasi a la Amerika Komentar dan pandangan resmi Presiden China Xi Jinping mengenai debat calon presiden AS dan peristiwa Trump positif Covid-19 juga menjadi hal yang sangat positif bagi tim China, kekacauan di puncak politik AS mencerminkan perpecahan, kecemasan masyarakat AS, dan semakin cepatnya hilangnya keuntungan dari sistem politik AS," tulis Hu Xijin, editor corong partai Komunis berbahasa Inggris, Global Times. Mengomentari tes Covid positif di Gedung Putih, Hu Xijin menggarisbawahi pesan yang telah dikirim secara konsisten oleh pejabat China kepada mitra global mereka bahwa institusi dan pemimpin AS gagal dalam menangani pandemi corona dibandingkan dengan beberapa negara rekan China. Presiden Trump dan ibu negara telah membayar harga untuk pertaruhannya untuk mengecilkan Covid-19," tweet Hu Xijin, china kini sedang mempercepat upaya komprehensif di seluruh domain politik, teknologi, dan ekonomi untuk memastikan bahwa mereka dapat membuat pandemi global yang merugikan sepanjang 2020 ini menjadi keuntungan bersejarah. Presiden Xi kini telah mengambil langkah untuk memastikan kontrol partai atas tindakan perusahaan swasta, yang menyediakan 60% dari hasil ekonomi negara dan 80% pekerjaannya, pada saat yang sama, Xi mempertimbangkan untuk memasukkan perusahaan asing ke daftar hitam, dan memenjarakan seorang CEO terkemuka asal China yang tidak kooperatif. Ini dirancang untuk mengirim pesan ke semua orang agar tak main-main di bawah kepemimpinan Xi. Partai Komunis China juga terus bertaruh untuk menginternasionalkan mata uang digital RMB. Kini China sedang menguji beta mata uang digitalnya di empat kota, didukung oleh implementasi sistem pembayaran digital yang luas di China. Di bidang teknologi, para pejabat China telah menggunakan daftar teknologi yang diembargo dan dikendalikan AS untuk mempertajam fokus mereka. Daftar prioritas teratas mereka adalah chip semikonduktor dan perangkat lunak komputer, teknologi elektromagnetik, kecerdasan buatan, komputasi kuantum, 5G, farmasi, bioteknologi, dirgantara, robotika dan otomasi, teknologi hijau, dan hal-hal mengenai internet. Terlepas dari bagaimana dan kapan Presiden Trump pulih dan siapa yang memenangkan pemilihan AS bulan November, Presiden Xi fokus pada bagaimana periode ini dapat melayani permainan panjang China dan warisan bersejarahnya - PT RIFAN Sumber : cnbcindonesia.com RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas menjadi aset paling cuan sepanjang tahun ini. Meski demikian hingga akhir tahun ini, Chief Investment Officer Bank DBS, Hou Wey Fook dalam rilis Jumat 2 Oktober 2020 penilaian investasi berisiko tetap menarik."Kami tetap memperjuangkan aset berisiko, seperti, ekuitas dan korporasi, di tengah upaya global mengatur COVID-19," kata Hou Wey Fook dalam rilis.
Setelah memasuki gejolak, DBS menilai, saat ini mulai melihat tanda-tanda-pemulihan ekonomi. Pelonggaran aset sosial di beberapa negara, peningkatan belanja fiskal secara global, dan suku bunga nol persen akan menjamin pertumbuhan berangsur-angsur pulih. Menurut Hou Wey, memasuki triwulan 2020, ada dua perkembangan yang harus diperhatikan oleh investor. Pertama, pemilihan presiden AS. Kedua penemuan vaksin. "Kami melihat dampak dampak risiko yang cenderung netral atau positif terhadap pasar," terang dia dalam rilis. DBS CIO dalam rilis menjelaskan jika strategi barbell alias berkembang di dua aset ekstrem, yakni aset berisiko tinggi dan aset berisiko rendah, serta menghindari investasi yang menunjukkan ketahanan dan tidak tahan kondisi ekonomi. "Tetaplah berkembang di saham yang pertumbuhannya tidak dapat diandalkan tren jangka pendek (sekuler pertumbuhan sekuritas), aset yang menghasilkan pendapatan, dan emas di dunia digital baru ini, di tengah situasi suku bunga sangat rendah," terang Hou Wey. Bank DBS memandang positif pasar saham AS dan China. Sejak turun ke titik terendah pada Maret, Indeks S&P 500 membukukan kenaikan sebesar 51,2%, melebihi titik tertinggi sebelumnya. Bank DBS menilai, pelonggaran moneter AS dalam skala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Bank Sentral AS dan pandemi yang tidak diketahui sampai kapan, serta penurunan suku bunga telah berkontribusi pada harga saham AS, Kondisi yang sama baiknya oleh IHSG, dimana IHSG telah menguat 13,76% dalam enam bulan terakhir. Kami memperkirakan momentum kuat dalam penguatan saham teknologi akan terus berlanjut, karena percepatan bifurkasi global telah meningkatkan daya tarik sektor teknologi sebagai dampak dari pandemi," terang Hou Wey. Peningkatan peningkatan sosial mendorong kegiatan bisnis dan rekreasi berubah menjadi berani, dan bisnis yang mendapatkan manfaat dari kecenderungan ini adalah e-commerce, konferensi video, serta perusahaan perangkat lunak / perangkat keras dalam teknologi komputer - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : kontan.co.id PT RIFAN BANDUNG - Harga emas turun pada hari Jumat dan berada di jalur untuk penurunan mingguan terbesar mereka dalam enam minggu, tertekan oleh penguatan dolar AS.Harga emas spot turun 0,4% menjadi $ 1.860,16 per ons.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,91% menjadi $ 1,859.80 per ons, emas juga akan mencatat kontraksi mingguan tertajam sejak pertengahan Agustus, turun 4,6%, tindakan risk-off telah mendukung rebound dolar yang besar dan itu menjadi hambatan besar bagi emas. Saham Eropa menuju minggu terburuk sejak akhir Juli ketika Inggris dan Prancis mencatat rekor kasus virus corona, dolar AS berada di jalur untuk kenaikan minggu terbesar sejak awal April, merusak daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya. Di logam lain, perak turun 1,9% menjadi $ 22,78 per ons dan platinum turun 1% menjadi $ 840,34. Kedua logam tersebut berada di jalur penurunan mingguan terbesar mereka sejak pertengahan Maret. Palladium turun 1,4% menjadi $ 2.195,88 per ons. Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk selanjutnya harga emas masih berptensi tertekan dengan menguatnya dolar AS. Emas juga akan mencari peluang melalui sentimen kekhawatiran gelombang kedua virus corona dan pelemahan ekonomi. Namun jika dolar AS terus menguat, maka sentimen tersebut tidak akan mampu mengangkat harga emas - PT RIFAN Sumber : vibiznews.com RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa kemari ditutup anjlok 1,18% di level 5.100,86 akibat kontraksi impor yang lebih buruk dari perkiraan pasar.Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 1 triliun di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 7,9 triliun.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka impor Indonesia pada Agustus 2020 senilai US$ 10,74 miliar atau turun 24,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan impor mengindikasikan bahwa permintaan bahan baku dan barang modal untuk keperluan manufaktur di dalam negeri masih melemah, mengingat lebih dari 80% impor nasional merupakan impor barang non-konsumtif. Kontraksi impor tersebut lebih buruk dari konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia di mana impor diperkirakan turun 18,8% (YoY). Konsensus pasar versi Reuters memperkirakan kontraksi sebesar 20,6% Selain kabar tersebut, simak juga peristiwa emiten yang terjadi sepanjang perdagangan kemarin untuk mencermati trading Rabu ini. 1. PSBB Ketat Anies, Moody's Keluarkan Ramalan Jelek Properti! Lembaga pemeringkat global, Moody's Investor Service, memperkirakan jika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan diperpanjang melebihi jangka waktu 2 minggu sejak 14 September, maka menjadi sinyal bahwa pemulihan sektor properti yang diprediksi terjadi pada paruh kedua tidak akan terjadi. "Jika penguncian [PSBB] diperpanjang melebihi jangka waktu 2 minggu, itu akan menggagalkan ekspektasi kami saat ini akan pemulihan pendapatan bertahap untuk perusahaan properti mulai dari paruh kedua tahun 2020," kata Jacintha Poh, Vice President - Senior Credit Officer Moody's, dalam pernyataan resminya. 2. Gegara Pandemi, 11 Proyek Wika Gedung Setop Sementara PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) atau Wika Gedung, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), melaporkan perkembangan terbaru dampak dari pandemi Covid-19 yang menghantam sektor-sektor di Tanah Air, termasuk konstruksi. Syailendra Ogan, Direktur Keuangan, Human Capital, Manajemen Risiko Wika Gedung, mengatakan ada pemberhentian operasional terjadi pada 11 proyek dari total 58 proyek yang dikerjakan atau 19% dari total berdasarkan data 31 Agustus 2020. "Untuk pembatasan operasional, diterapkan kepada karyawan kantor pusat yang dilakukan dengan presentase karyawan WFH (Work From Home) sebesar 80% dan WAO (Work at Office) sebesar 20%," katanya, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). 3. Usai Dilego Albizia Asean, Begini Kondisi Bisnis Pizza Hut Manajemen pengelola waralaba restoran Pizza Hut Indonesia, yakni PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), mengungkapkan perkembangan bisnis perusahaan di tengah pandemi Covid-19. Kurniadi Sulistyomo, Corporate Secretary PZZA, mengatakan perseroan masih melakukan pembatasan waktu dan jam untuk kegiatan usaha dan operasional outlet restoran serta pembatasan kapasitas tempat duduk (dine-in) di berbagai wilayah kabupaten atau kotamadya di Indonesia. Namun, sampai saat ini perseroan belum melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja), pemotongan gaji atau perumahan karyawan. 4. Ada Longsor! Merdeka Copper Setop Sementara Tambang Emas Emiten pertambangan emas, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menghentikan sementara aktivitas produksi di Proyek Tambang Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur. Presiden Direktur MDKA, Tri Boewono menyampaikan, padpada Sabtu, 12 September 2020. Sebagai tindakan pencegahan, karyawan dan peralatan tambang dievakuasi. Produksi dihentikan sementara, tapi ekstraksi terus kita produksi," kata Tri, dalam paparan publik tahunan 2020 secara daring. 5. Gerak Liar & Meroket 160%, Saham Trinitan Metals Disuspen BEI Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Trinitan Metals and Minerals Tbk. (PURE), dalam rangka cooling down sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Selain saham, suspensi juga berlaku bagi Waran Seri I PT Trinitan Metals And Minerals Tbk. (PURE-W), mulai perdagangan Selasa ini (15/9/2020) sampai waktu yang belum ditentukan. "Penghentian sementara perdagangan saham dan waran tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi di saham dan waran PURE," tulis manajemen BEI, dalam pengumumannya. 6. Kimia Farma Sudah Produksi Avigan, Setop Impor! Anak usaha PT Bio Farma (Persero), PT Kimia Farma Tbk (KAEF) telah mampu melakukan produksi favipiravir dengan merek jual Avigan di dalam negeri. Obat ini merupakan salah satu obat yang dijadikan sebagai terapi penyembuhan untuk pasien Covid-19. Favipiravir adalah sejenis obat antivirus yang digunakan untuk mengatasi beberapa jenis virus tertentu seperti influenza. Hal ini disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir dalam acara webinar yang digelar Selasa (15/9/2020). "Kimia Farma sudah bisa produksi Avigan, yang selama ini impor. Masuk kategori favipiravir, [kini Kimia Farma] sudah bisa buat sendiri," kata Erick. 7. Listing di Papan Akselerasi, Saham Planet Properindo Melesat! Perusahaan yang bergerak di bisnis properti, akomodasi dan manajemen perhotelan, PT Planet Properindo Jaya Tbk (PLAN) resmi mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 15 September 2020. Perseroan menjadi emiten ke-46 yang tercatat di tahun ini, emiten bersandi PLAN ini melepas sebanyak 267,85 juta saham baru atau setara 30% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan dengan harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) Rp 112 per saham dan menunjuk PT Indo Capital Sekuritas selaku penjamin emisi efek - RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - PT Valbury Asia Futures merekomendasikan investor mengambil posisi jual pada perdagangan Senin seiring dengan tren koreksi harga emas.
Pada penutupan perdagangan Jumat, harga emas spot ditutup turun 0,28 persen atau 5,54 poin menjadi US$1.940,55 per troy ounce. Adapun, harga emas Comex kontrak Desember 2020 koreksi 0,83 persen atau 16,4 poin ke level US$1.947,9 per troy ounce. Indeks dolar AS terpantau cenderung stagnan di posisi 93,333. Sepanjang tahun berjalan indeks dolar AS turun 3,17 persen. Dalam publikasi risetnya, Valbury Asia Futures menyampaikan harga emas turun karena kurangnya stimulus lebih lanjut dari Bank Sentral Eropa dan pemerintah AS. Namun, minggu ini harga emas ditetapkan berakhir lebih tinggi di tengah kekhawatiran pemulihan ekonomi, dengan resistan 1961.15 dan support di 1935,97. Valbury Asia Futures merekomendasikan investor mengambil posisi sell di posisi US$1.943 per troy ounce, stop loss di US$1.947 per troy ounce. Target harga ialah US$1.937 dan US$1.933 per troy ounce," paparnya dalam publikasi riset, dikutip Minggu (13/9/2020).Level support ialah US$1.934,89, US$1.927,26, dan US$1.917,41, sedangkan level resistan adalah US$1.952,37, US$1.962,22, dan US$1.969,85 - PT RIFAN FINANCINDO Sumber : bisnis.com PT RIFAN BANDUNG - Mengawali pekan di bulan Agustus ini, harga emas PT. Aneka Tambang (Antam). Pada perdagangan hari ini, harga emas masih bertengger di level Rp 1.028.000 per gram.
Sementara harga beli kembali atau pembelian kembali Antam hari ini naik Rp 1.000 ke level Rp 927.000 per gram. Harga Beli kembali merupakan harga yang diperoleh jika pemegang emas Antam ingin menjual emas batangan tersebut. Harga emas dengan satuan 0,5 gram dibandrol dapatkan Rp 544.000. Sedangkan, untuk unit 5 gram, alokasi Rp 4.920.000 dan 10 gram Rp 9.775.000. Lebih lanjut, untuk harga emas 50 gram dijual sebesar Rp 48.545.000. Sedangkan untuk ukuran emas yang terbesar yaitu 500 gram dan 1000 gram masing - masing dibanderol sebesar Rp 484.320.000 dan Rp 968.600.000. Sekedar informasi, harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sesuai sesuai dengan PMK No 34 / PMK.10 / 2017 pembelian emas batangan membeli PPh 22 sebesar 0,9 persen.Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45 persen, termasuk jumlah NPWP setiap kali transaksi. Setiap pembelian emas batangan akan dibeli dengan bukti potong PPh 22 - PT RIFAN Sumber : sindonews.com |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2022
Categories |