RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Hong Kong berakhir sedikit lebih tinggi pada hari Kamis yang dipimpin oleh keuntungan saham perusahaan perawatan kesehatan dan saham teknologi blue-chip. Terpantau investor tidak melakukan pergerakan besar dalam perdagangan yang menipis jelang hari libur tahun baru.
Hang Seng juga mendapat sentimen negatif dari janji pemerintah untuk fokus pada pemulihan konsumsi dan mengurangi tarif pajak penghasilan tertentu. Langkah itu, yang dimaksudkan untuk meringankan beban bagi kelompok berpenghasilan menengah dan rendah serta bisnis yang kesulitan, diperkirakan akan memotong pajak sebesar 110 miliar yuan per tahun. Indeks harian Hang Seng ditutup naik 25,47 poin atau 0,1% ke 23.112,01. Namun untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir turun 0,03% menjadi 8.096,44. Untuk indeks Hang Seng berjangka bulan Januari 2022 bergerak positif dengan naik 296 poin atau 1,27% ke posisi 23006. Secara sektoral penguatan Hang Seng paling besar ditopang oleh saham perusahaan perawatan kesehatan dan saham teknologi yang naik masing-masing 1,04% dan 0,02%. Saham SenseTime Group , perusahaan rintisan kecerdasan buatan China, melonjak sebanyak 23% mengawali perdagangan perdananya di bursa sebelum ditutup 7,3% lebih tinggi -RIFAN FINANCINDO Sumber : vibiznews.com
0 Comments
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia turun tipis pada perdagangan pagi ini. Keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS) membatasi pergerakan harga sang logam mulia.Pada Rabu (29/12/2021) pukul 07:56 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.805,02/troy ons. Turun tipis hampir flat di 0,02% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Secara umum, harga emas masih dalam tren positif. Dalam sepekan terakhir, harga naik hampir 1% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 1,14%. Sepertinya tren kenaikan harga emas yang agak tersendat disebabkan oleh penguatan nilai tukar mata uang dolar AS. Emas dan dolar AS memang punya hubungan berbanding terbalik. Saat dolar AS terapresiasi, maka harga emas terkoreksi. Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Ketika dolar AS menguat, emas menjadi lebih mahal buat investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun mengikuti. Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia), menguat tipis 0,04% ke 96,166. Sejak akhir 2020 (year-to-date), indeks ini melesat nyaris 7%. Keyakinan pasar terhadap arah kebijakan bank sentral AS (The Federal Reserve.The Fed) yang menuju ke ketat sepertinya kian terkonformasi. Data ekonomi Negeri Paman Sam terus positif. Terbaru adalah indeks harga rumah. Pada Oktober 2021, indeks harga rumah di AS berada di 18,4, melesat 18,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : cnbcindonesia.com RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Indeks Hang Seng pada perdagangan sebelumnya ditutup naik naik 0,33% pada 23.047.22. Sedangkan indeks saham China Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir naik 0,33% pada 23.047.22. Demikian indeks Hang Seng berjangka bulan Januari 2022 bergerak naik 0,49% ke posisi 23209.
Bursa Saham Hong Kong sedikit naik pada hari Rabu, dipimpin oleh saham mobil dan teknologi, setelah seorang perencana senior negara meyakinkan ekonomi terbesar kedua di dunia itu akan mampu menjaga pertumbuhan stabil. Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham AS berakhir naik hari Kamis. Indeks S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi. Saham AS menguat di tengah optimisme tentang data yang masuk yang menunjukkan bahwa varian omicron tidak parah. Ada juga harapan bahwa lonjakan omicron AS mungkin lebih pendek daripada lonjakan lainnya karena lonjakan Afrika Selatan telah berlalu. Indeks S&P 500 ditutup naik +0,76%, Indeks Dow Jones Industrials ditutup naik +0,55%, dan Indeks Nasdaq 100 ditutup naik +0,79% Harga minyak secara luas stabil pada hari Kamis karena tanda-tanda bahwa efek terburuk dari varian Omicron lebih dapat ditahan daripada yang ditakuti sebelumnya. Minyak mentah berjangka Brent naik 2,07%, atau $1,56, menjadi $76,85 per barel, setelah naik 1,8% di sesi sebelumnya. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir naik $ 1,03, atau 1,4%, lebih tinggi pada $ 73,79 per barel setelah melonjak 2,3% di sesi sebelumnya. Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, indeks Hang Seng berjangka akan menguat. Diperkirakan di awal sesi dapat naik ke posisi 23207, dan jika terus naik akan menembus ke R1 hingga R3. Namun jika bergerak sebaliknya akan turun ke posisi 23203, jika terus turun akan meluncur ke S1 hingga S3 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : vibiznews.com Rifan Financindo - Saham Asia Naik, Dolar Melemah, Pasar Putuskan Dampak Omicron Terbatas12/23/2021 RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Reli saham global berlanjut di awal perdagangan Asia pada Kamis pagi, sementara mata uang safe haven dolar melemah karena pasar mendapat dukungan dari tanda-tanda positif tentang dampak varian virus corona Omicron dan data ekonomi AS.
Indeks Nikkei Jepang menguat 0,3 persen dan indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang terangkat 0,6 persen, merupakan kenaikan sesi ketiga berturut-turut setelah tersandung pada Senin ketika kekhawatiran tentang jenis baru virus corona mencengkeram pasar dan mendorong investor ke aset-aset safe haven Jalur pandemi yang tidak dapat diprediksi dan dampak terkaitnya terhadap pertumbuhan dan inflasi terus mendominasi selera risiko investor," kata ahli strategi pasar global Asia Pasifik di Invesco, David Chao. Data kesehatan baru-baru ini dari Inggris dan tempat-tempat lain di seluruh dunia menunjukkan bahwa kasus terburuk tidak mungkin terjadi: meskipun tingkat penularan dilaporkan lebih tinggi, varian ini tampaknya kurang ganas dan kurang rentan menyebabkan penyakit serius atau kematian. Risiko perlunya tinggal di rumah sakit untuk pasien dengan varian Omicron dari COVID-19 adalah 40 persen hingga 45 persen, lebih rendah daripada pasien dengan varian Delta, menurut penelitian oleh London's Imperial College yang diterbitkan pada Rabu Semalam, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,74 persen, S&P 500 naik 1,02 persen, dan Komposit Nasdaq menguat 1,18 persen, setelah data menunjukkan kepercayaan konsumen AS meningkat lebih lanjut pada Desember, dan Gedung Putih mengatakan akan melanjutkan pembicaraan tentang pengeluaran sosial besar-besaran dan RUU perubahan iklim dengan senator Joe Manchin. Namun, sementara pasar di kedua sisi Pasifik telah naik minggu ini, kenaikan indeks acuan MSCI di Asia dimulai dari level terendah tahun ini pada Senin sementara indeks-indeks acuan AS mencatat rekor tertinggi bulan lalu. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di Amerika Serikat dan kegelisahan yang dipicu oleh perubahan peraturan di China awal tahun ini yang mengguncang saham-saham industri mulai dari teknologi hingga properti telah mendorong investasi menjauh dari Asia. Indeks Hang Seng (HSI) Hong Kongtelah terpukul keras, anjlok 15 persen sejauh tahun 2021, yang akan menjadi tahun terburuk sejak 2011. Pada Kamis, indeks acuan HSI terkerek 0,45 persen, meskipun saham penyusun indeks JD.com anjlok 9,0 persen, setelah pemegang saham terbesar perusahaan Tencent mengatakan akan memberikan sebagian besar dari 16,4 miliar dolar AS sahamnya kepada pemegang sahamnya sendiri sebagai dividen. Di pasar mata uang, sejalan dengan suasana pengambilan risiko (risk on)ndeks dolar berada di 96,042, tidak jauh dari terendah semalam di 96,020, disentuh untuk pertama kalinya sejak 17 Desember. Kerugian dolar baru-baru ini cukup luas; euro telah naik selama empat sesi terakhir, dan dolar Australia - sering dilihat sebagai proksi untuk selera risiko - naik 1,1 persen pada minggu ini - RIFAN FINANCINDO Sumber : antaranews.com PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Antam Merosot saat Emas Dunia Stagnan, Kok Bisa12/22/2021 PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam turun lagi pada perdagangan Rabu. Bahkan, penurunannya lebih besar ketimbang harga emas dunia yang nyaris stagnan kemarin.
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas hari ini turun Rp 3.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 931.000/batang, secara persentase turun 0,32%. PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP. Harga emas dunia pada perdagangan Selasa hanya turun 0,05% saja di US$ 1.788.36/troy ons. Anda melihat pelaku pasar mulai masuk ke aset berisiko, bursa saham rebound dari kemerosotan di awal pekan. Dolar Amerika Serikat (AS) juga stabil, begitu juga dengan yield obligasi AS (Treasury), semua memberikan sedikit tekanan bagi emas," kata Philip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : cnbcindonesia.com PT Rifan Financindo - Digempur Kebijakan The Fed Tahun 2022, Emas Masih Menarik Untuk Investasi12/21/2021 PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve bakal melancarkan sejumlah kebijakan, mulai akhir tahun ini dan juga tahun depan, yang umumnya bakal memengaruhi harga emas. Namun, diperkirakan emas masih menjadi komoditas yang menarik untuk jadi sarana investasi. Tim Research and Development ICDX Nikolas Prasetia mengatakan untuk tahun depan, pasar berjangka komoditas emas sedikit banyak akan terpengaruh oleh beberapa sentimen. Di antaranya adalah isu tapering AS yang biasanya diantisipasi oleh para pelaku pasar akan memberikan tekanan pada harga emas. Selain itu, ada perbaikan ekonomi global pascaserangan Covid-19 sejak tahun 2020 lalu yang biasanya akan membuat aset-aset yang lebih berisiko bersinar lebih terang dibandingkan aset emas.
Sebagai aset untuk lindung nilai, ICDX menilai melihat adanya kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga 2-3 kali. Untuk 2022, emas masih terlihat akan terus menarik. “Ini karena sifat emas yang merupakan aset berisiko kecil dan juga sebagai alternatif investasi. Pada dasarnya untuk tahun 2022, harapan pasar terhadap The Fed terlihat cukup tinggi, dengan penyelesaian stimulus akan berjalan lebih cepat ditambah dengan perubahan suku bunga hingga 3 kali sampai akhir tahun 2022,” jelasnya. Dengan kenaikan suku bunga ini, biasanya akan membuat obligasi menjadi menarik karena memberikan kupon yang lebih baik dibandingkan emas. Dengan demikian, untuk aset emas, pergerakan harganya akan menjadi lebih menarik baik bagi para pencari harga emas murah maupun bagi para pelaku pasar yang memanfaatkan fluktuasi harga. Untuk 2022, ICDX memperkirakan rentang perdagangan harga emas global dapat berada di kisaran fluktuasi US$1.750- US$1.850 per troy ons untuk sepanjang tahun 2022 - PT RIFAN FINANCINDO Sumber : bisnis.com PT Rifan - Dolar Melonjak Karena Omicron Menyebar Di Tengah Pembicaraan Kenaikan Suku Bunga12/20/2021 PT RIFAN BANDUNG - Dolar naik pada hari Jumat karena para pedagang mundur dari mata uang berisiko di tengah pembicaraan tentang kenaikan suku bunga oleh para gubernur bank sentral dan kekhawatiran tentang penyebaran kasus Omicron.
Indeks dolar terhadap mata uang utama naik 0,7%, menutup semua nilai itu telah kehilangan pada hari Kamis menyusul serangkaian pernyataan kebijakan bank sentral. Euro dan pound Inggris masing-masing turun 0,8% dan 0,6%, setelah membukukan kenaikan dua hari sebelumnya. Euro berdiri di $ 1,1239 dan pound di $ 1,3236 pada 21:00 GMT. Mata uang terkait komoditas, termasuk dolar Australia dan Kanada, juga kehilangan nilainya karena harga minyak mentah turun 2% di tengah kekhawatiran bahwa varian Omicron akan mengurangi permintaan. Aussie turun 0,8% ke $ 0,7124. Dolar Kanada diperdagangkan 1% lebih rendah pada 1,2895, atau 77,54 sen AS, dalam penurunan terbesar sejak 26 November. Dolar datar terhadap yen Jepang. Risiko infeksi ulang dengan varian coronavirus Omicron lebih dari lima kali lebih tinggi daripada varian Delta dan tidak menunjukkan tanda-tanda lebih ringan, sebuah studi baru dari Inggris menunjukkan. Temuan ini dirilis ketika negara-negara Eropa mempertimbangkan pembatasan perjalanan dan sosial lebih lanjut. Di Amerika Serikat, Gubernur Federal Reserve Chris Waller mengatakan kenaikan suku bunga kemungkinan akan dijamin “tidak lama setelah” Fed mengakhiri pembelian obligasi pada bulan Maret. Sebelumnya, presiden Fed New York John Williams mengatakan kepada CNBC bahwa Fed akan mendapatkan “opsionalitas” untuk menaikkan suku bunga pada tahun 2022 dengan mengakhiri pembelian obligasi pada bulan Maret. Pedagang membandingkan perubahan suku bunga di seluruh mata uang karena bank sentral bergerak dengan kecepatan berbeda untuk menyesuaikan kebijakan moneter dalam menghadapi tanda-tanda peningkatan inflasi yang terus-menerus tinggi dan ancaman Omicron. Selisih antara imbal hasil sekuritas pemerintah dua tahun Amerika Serikat dan Jerman melebar sepanjang hari ke kesenjangan terbesar dalam seminggu dan mencerminkan kelemahan euro. Beberapa analis telah memperingatkan agar tidak terlalu banyak membaca perubahan nilai tukar pada tahap ini. Dengan adanya pertemuan bank sentral, “kami pikir akan ada sedikit nilai informasional dalam aksi harga dalam beberapa hari mendatang,” ahli strategi di TD Securities mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien pada hari Kamis. “USD dapat berkonsolidasi hingga akhir tahun karena pasar FX bekerja dari beberapa posisi/nilai sisa yang berlebihan,” tambah mereka - PT RIFAN Sumber : inforexnews.com Rifan Financindo Berjangka - Euro Dan Pounds Naik Menjelang Pertemuan Kebijakan ECB Dan BoE12/17/2021 RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Euro dan pounds naik tipis pada hari Kamis menjelang pertemuan kebijakan moneter Bank of England (BoE) dan Bank Sentral Eropa (ECB), sehari setelah Federal Reserve AS mengumumkan rencana pengetatannya.
Euro dan pounds naik karena investor menunggu hasil pertemuan Bank of England pada 12:00 GMT dan Bank Sentral Eropa pada 12:45 GMT. Terhadap sekeranjang mata uang, dolar tergelincir 0,2% menjadi 96,165 pada 09:00 GMT, setelah mencapai tertinggi tiga minggu pada hari sebelumnya karena Fed mengatakan akan mengakhiri pembelian obligasi era pandemi pada bulan Maret dan membuka jalan bagi tiga yang diharapkan. kenaikan suku bunga pada tahun 2022. “Jadi FED menunggu di sayap dan saya penasaran untuk melihat apa yang akan dikatakan mitra Eropanya, ECB, hari ini,” kata Moritz Paysen, pedagang FX di Berenberg. “Pasar tidak berharap banyak hari ini dan setiap tanda yang bahkan mengisyaratkan pengetatan moneter akan memberikan penarik yang signifikan untuk euro”, katanya. Pertumbuhan bisnis zona euro telah melambat lebih dari yang diharapkan bulan ini karena pembatasan baru yang diberlakukan untuk mengekang varian virus corona Omicron membatasi pemulihan di industri jasa dominan blok itu, sebuah survei menunjukkan. Meskipun tidak ada perubahan suku bunga yang diharapkan di zona euro, harga pasar menunjukkan kenaikan kecil suku bunga oleh bank sentral Inggris tidak mungkin tetapi bukan tidak mungkin. Ekspektasi pasar tentang apakah BoE akan menaikkan suku telah berayun bolak-balik karena inflasi melonjak ke level tertinggi lebih dari 10 tahun di 5,1% sementara Inggris mencatat penghitungan harian tertinggi kasus virus corona sejak dimulainya pandemi pada hari Rabu. Pounds naik 0,2% hari ini versus dolar menjadi $ 1,3295, sementara euro 0,2% lebih tinggi versus greenback di $ 1,13150. Pada hari yang sibuk bagi bank sentral, franc Swiss sedikit berubah terhadap euro di 1,0442 setelah Swiss National Bank mempertahankan suku bunga utamanya di -0,75% meskipun inflasi meningkat dan franc mendekati level tertinggi sejak Juli 2015. Krona Norwegia naik 0,35% versus dolar menjadi 8,94 setelah Norges Bank menaikkan suku bunga acuan seperti yang diharapkan secara luas dan mengatakan kenaikan lebih lanjut kemungkinan akan mengikuti tahun depan meskipun varian Omicron menyebar. Analis ING mengatakan mereka melihat “ruang terbalik yang cukup besar” untuk mahkota Norwegia, “yang juga menerima beberapa penarik dari booming harga gas alam ,” kata mereka kepada klien. Krona Swedia naik 0,45% versus dolar AS pada 9,06 karena data menunjukkan pengangguran di negara itu turun menjadi 7,5% pada November - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : inforexnews.com RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas global terdorong menguat pada Kamis ditopang reaksi pasar terhadap pernyataan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve yang cenderung hawkish.
Tim riset Monex Investindo Futures mengatakan, hasil pertemuan The Fed memicu minat investor terhadap aset berisiko dan melemahkan dolar AS. Di sesi Asia pada hari ini, harga emas berpotensi dibeli menguji resistensi US$1.790 selama harga bertahan di atas level US$1.776 per troy ounce. “Namun bila harga emas turun ke bawah level tersebut, maka berpeluang dijual menguji support US$1.768 per troy ounce,” jelas dia dalam riset harian Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menyebutkan akan segera mengakhiri stimulus moneter bank sentral AS dengan program tapering yang siap diperketat. Ancaman inflasi yang tinggi di AS juga mendorong Powell bersiap menaikkan suku bunga secepatnya setelah berakhirnya stimulus moneter. Tetapi pelaku pasar memandang tidak adanya pernyataan waktu berakhirnya stimulus dan kenaikan suku bunga dari Powell sebagai peluang untuk melepas posisi profit dolar AS dan mencari peluang baru di aset yang lebih berisiko,” tulis riset Monex. Sebelumnya Powell pernah menyebutkan akan mengakhiri stimulus moneter pada pertengahan 2022, dan menaikkan suku bunga di akhir tahun yang sama. Dengan kondisi inflasi yang terus mengancam, Powell kembali memberikan pernyataan untuk mempercepat program tapering beberapa bulan lebih cepat dari rencana awal The Fed. Menurut riset Monex, kurangnya kejelasan waktu mengenai pelaksanaan pengetatan The Fed pada pernyataan semalam memicu sebagian pasar mengambil posisi ambil untung sehingga berbalik menekan dolar AS turun, dan mengangkat harga emas naik sekalipun bertahan di bawah level kunci US$1.800. Adapun data-data ekonomi AS dan kebijakan moneter bank sentral dunia termasuk Swiss National Bank (SNB), Bank of England (BOE), dan European Central Bank (ECB) pada hari ini menjadi peluang penggerak harga emas - RIFAN FINANCINDO Sumber : bisnis.com PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Angka inflasi di Amerika Serikat (AS) teranyar mencatatkan rekor tertinggi dalam 39 tahun terakhir di tengah permintaan konsumen yang kuat dan diperparah dengan kendala pasokan terkait pandemi. Hal tersebut turut membuat investor khawatir terhadap portofolio investasi mereka ke depan.
Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan indeks harga konsumen - yang mengukur besaran yang dibayarkan konsumen untuk barang dan jasa - naik 6,8% pada November dari bulan yang sama tahun lalu. Kenaikan tersebut adalah laju tercepat sejak 1982. Selain itu, kenaikan tersebut merupakan yang keenam bulan berturut-turut di mana inflasi mencapai 5%. Core Price Index (CPI), yang tidak menghitung inflasi di kategori makanan dan energi yang volatil, naik 4,9% pada November dari tahun sebelumnya. Itu adalah peningkatan yang lebih tajam dari kenaikan 4,6% pada Oktober, dan juga laju tertinggi sejak 1991 di Amerika Serikat. Kenaikan harga terbesar adalah untuk kendaraan baru, yang mencapai 11,1% pada bulan November, dengan beberapa harga terkait energi menunjukkan tanda-tanda pelonggaran. Tren kenaikan harga di bulan November terjadi sebelum munculnya varian Omicron, yang menimbulkan ancaman baru dari pandemi yang sudah memasuki tahun kedua. Kenaikan harga yang tajam ini merupakan hasil dari ekonomi AS yang berkembang pesat di tengah mulai pulihnya ekonomi global dari pandemi dan menyebabkan ketidakseimbangan dalam rantai pasokan. Tingginya laju Inflasi AS menjadi sinyal kuat bagi pejabat Federal Reserve segera mempercepat laju tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE), membuka jalan untuk menaikkan suku bunga tahun depan untuk mengekang inflasi agar terkendali. Bagaimana dengan Inflasi di Indonesia? Dibandingkan AS dan sejumlah negara utama lainnya, sebenarnya, di Indonesia sendiri tingkat inflasi masih tergolong rendah. Pada 1 Desember 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka inflasi Indonesia periode November 2021. Hasilnya tidak jauh dari ekspektasi pasar. Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan terjadi inflasi 0,37% pada November 2021 dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Dibandingkan November 2020 (year-on-year/yoy), laju inflasi adalah 1,75%. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi bulanan sebesar 0,31%. Sementara inflasi tahunan diperkirakan 1,7%. Sebelumnya, pada pertengahan bulan lalu, Bank Indonesia (BI) menyatakan, pihaknya tidak bahagia dengan situasi inflasi nasional yang amat rendah. Ini menunjukkan ekonomi tidak sepenuhnya pulih seperti yang diharapkan. "Range kita 2-4%. Artinya kalau di bawah 2%, sebenarnya bagi kami di bank sentral tidak happy," ungkap Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur BI dalam webinar bertema Sinergi Pemerintah, BI, dan OJK dalam Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional, Jumat Rendahnya inflasi, menurut Dody menjadi indikasi masih lemahnya permintaan oleh masyarakat. "Artinya permintaan masih rendah, ekonomi belum berjalan. Kita minta yang fit di Indonesia pada kisaran adalah 2-4%. Okelah di batas bawah 2% sudah cukup baik," jelasnya. Kendati demikian, pada kesempatan lain, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, tahun depan sederet tekanan ekonomi akan menghantui. Salah satunya kenaikan inflasi. Perry menjelaskan, kemungkinan akan terjadinya kenaikan inflasi di tanah air pada Semester II-2022, disebabkan karena adanya kenaikan harga energi. "Dari waktu ke waktu, ada risiko tekanan inflasi pada paruh kedua tahun depan, karena kenaikan harga energi atau kenaikan permintaan lebih cepat," ujarnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR, Senin . Selain risiko inflasi, ekonomi di tanah air juga akan menghadapi risiko dari pengurangan likuiditas bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang berpotensi mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kendati demikian, kata Perry, BI akan berkomitmen untuk terus menjaga indikator asumsi makro agar sesuai dalam APBN 2022, meliputi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%, inflasi sebesar 3%, kinerja nilai tukar rupiah dengan rata -rata sepanjang tahun depan sebesar Rp 14.350. Nah, berkaca pada pembahasan di atas, kira-kira aset apa yang bisa dijadikan sebagai lindung nilai (hedge) dari inflasi saat ini - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : cnbcindonesia.com |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2022
Categories |