RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada pertengahan perdagangan sesi AS, namun masih diatas dari kerendahan harian. Emas tertekan oleh naiknya lagi yields treasury AS dan sedikit rebound di dalam indeks dollar AS. Postur tehnikal jangka pendek telah menurun pada minggu ini, yang mengundang aksi jual secara tehnikal oleh para trader futures jangka pendek. Emas berjangka kontrak bulan Juni turun $2.40 ke $1,769.30 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Juli naik $0.302 ke $26.435 per ons.
Laporan data ekonomi kunci AS, GDP kuartal pertama, menunjukkan kenaikan sebesar 6.4% dibandingkan dengan yang diperkirakan kenaikan sebesar 6.5% dari kuartal keempat. Sementara itu, laporan klaim pengangguran menunjukkan klaim baru sebanyak 553.000, dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 528.000 klaim baru. Pasar tidak banyak bereaksi terhadap laporan ini yang keluar sesuai dengan yang diperkirakan pasar. Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Pasar bersemangat setelah pada hari Rabu pertemuan FOMC dari Federal Reserve diakhiri dengan bank sentral AS tetap mempertahankan kebijakan moneter yang sangat akomodatif dan juga Biden menyampaikan rencana program stimulus berikutnya sebanyak $1.8 triliun di depan Kongres AS. Kepala Federal Reserve Jerome Powell mengabaikan anggapan bahwa inflasi harga sekarang sudah mulai tidak terkendali dan mengatakan bahwa inflasi yang naik sekarang hanya disebabkan oleh faktor yang bersifat transitory. Namun, pengamat pasar komoditi bisa berbeda pandangan dengan pandangan dari the Fed bahwa inflasi yang meningkat sekarang hanyalah bersifat sementara, dengan melihat harga komoditi di dunia. Harga jagung berjangka mencetak ketinggian yang hampir delapan tahun, harga kacang kedele juga naik mendekati ketinggian delapan tahun juga, demikian juga dengan harga gandum. Sementara tembaga berjangka naik ke 10 tahun tertinggi, kopi berjangka menyentuh ketinggian empat tahun, harga kayu juga mencetak rekor tertingginya dan masih banyak lagi. Support” terdekat menunggu di $1,760.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,750.00 dan kemudian $1,737.73. “Resistance” terdekat menunggu di $1,776.80 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,785.90 dan kemudian $1,791.40 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : vibiznews.com
0 Comments
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Bursa saham Jepang rebound pada perdagangan hari Rabu setelah terkoreksi sesi sebelumnya, mendapat sentimen positif dari laporan penjualan ritel di Jepang yang rebound lebih dari yang diperkirakan pada bulan Maret. Indeks Nikkei menguat di-support oleh kenaikan saham teknologi.
Selain oleh laporan ekonomi, laporan kuartalan perusahaan besar yang optimis juga menambah sentimen buat Nikkei. Saham Toyota Motor Corp naik 1,55% setelah melaporkan penjualan global melonjak 44,2% pada Maret dari tahun lalu ke rekor 982.912 unit. Nomura Holdings naik 1,5% setelah mengatakan akan membukukan kerugian $2,9 miliar dari runtuhnya dana investasi Archegos AS. Untuk data penjualan ritel Jepang di bulan Maret 2021 alami kenaikan 5,2 persen tahun ke tahun setelah alami penurunan 1,5 persen sebulan sebelumnya dan lebih baik dengan ekspektasi pasar yang turun 4,7 persen. Indeks harian Nikkei ditutup menguat 62,08 poin atau 0,21% menjadi 2.9053,97. Demikian untuk indeks Topix naik tipis 0,29% menjadi 1.903. Untuk indeks Nikkei berjangka bulan Juli 2021 bergerak positif dengan naik 60 poin atau 0,22% ke posisi 29050. Saham yang menjadi top gainers Topix inti adalah saham Sony Group, naik 3,14%, diikuti oleh saham Daikin Industries naik 2,82%. Sedangkan yang menjadi top loosernya adalah saham Central Japan Railway Co, yang turun 4,42% dan saham Daiichi Sankyo yang kehilangan 3,10%. Saham perusahaan teknologi seperti pembuat robot Fanuc naik 2,03%, sementara saham pembuat AC Daikin Industries naik 2,82%. Saham Kansai Electric Power naik 2,35% setelah utilitas mendapat lampu hijau dari otoritas lokal untuk memulai kembali tiga reaktor - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : vibiznews.com PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas gagal tembus US$ 1.800/troy ons minggu lalu. Pekan ini sentimen terhadap emas cenderung 'mixed' di saat warning terhadap potensi crash lanjutan aset digital cryptocurrency Bitcoin semakin bergaung.
Mengawali perdagangan perdana minggu ini, harga emas dunia di pasar spot naik 0,19% ke US$ 1.780,5/troy ons. Pada minggu lalu harga emas sempat ditutup di US$ 1.793/troy ons. Namun setelahnya harga si logam kuning turun. Level US$ 1.800/troy ons memang terbukti menjadi resisten kuatnya untuk saat ini. Ketika emas melesat, harga Bitcoin justru ambrol. Hanya dalam kurun waktu 10 hari saja Para analis memberikan peringatan bahwa secara teknikal tekanan jual terhadap Bitcoin kemungkinan masih akan berlanjut. Level support terdekat Bitcoin untuk saat ini adalah US$ 48.000/BTC menurut para analis. Ada potensi harga emas jatuh ke rata-rata pergerakaan harga 200 harinya di US$ 43.000/BTC. Jika ini terjadi maka cryptocurrency yang pertama kali dicetuskan oleh Satoshi Nakamoto ini benar-benar akan crash. Popularitas Bitcoin memang membuat emas redup. Selama ini banyak yang berspekulasi bahwa Bitcoin merupakan emas digital dan bisa dijadikan sarana lindung nilai (hedging) saat ada ekspektasi inflasi yang tinggi. Di saat-saat seperti sekarang ini ketika bank sentral dunia memompa likuiditas lebih dari US$ 12 triliun ke sistem keuangan, banyak yang khawatir inflasi tinggi bakal terjadi. Pasokan uang yang tumbuh dengan pesat bisa memantik terjadinya kenaikan harga. Hanya saja kali ini investor kurang melirik emas. Aset berupa cryptocurrency lah yang diburu. Terjadi outflow di aset emas sementara Bitcoin kebanjiran inflow. Itulah yang terjadi tahun lalu. Namun saat Bitcoin jatuh bersama dengan dolar AS dan imbal hasil (yeld) obligasi pemerintah AS yang berada dalam kondisi tertekan, emas seharusnya diuntungkan. Apalagi baru-baru ini ada kabar bahwa Presiden AS ke-46 Joe Biden bakal menaikkan pajak capital gain hingga lebih dari 40%. Rencana tersebut tentu berpengaruh terhadap aset-aset keuangan seperti saham, dolar AS hingga cryptocurrency. "Dolar tampaknya tidak menyukai banyak kebijakan yang keluar dari Washington, termasuk kenaikan pajak keuntungan modal baru yang diusulkan oleh pemerintahan Biden. Selain itu, salah satu inisiatif besar berikutnya adalah belanja infrastruktur. Kedua faktor tersebut merusak dolar, dan itu positif untuk emas," kata pakar logam mulia Gainesville Coins, Everett Millman, mengutip Kitco News. Minggu ini sentimen terhadap emas juga terpecah. Survei yang dilakukan oleh Kitco menunjukkan pandangan analis Wall Street cenderung terbelah sementara pandangan investor ritel tetap kompak. Sebanyak 17 analis berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Sebanyak 41% dari responden memperkirakan harga emas akan bullish. Namun sebanyak itu juga responden bersikap netral terhadap logam kuning. Di saat yang sama, tiga analis atau 18% memperkirakan harga emas bakal melemah minggu ini. Sementara itu, total 850 suara diberikan dalam jajak pendapat terhadap investor ritel di Main Street secara online. Dari jumlah tersebut, 575 responden atau 68% memperkirakan emas bakal naik minggu ini. Sebanyak 154 lainnya atau 28%, mengatakan harga emas bakal lebih rendah, sedangkan 121 pemilih atau 14% netral. Bagaimanapun juga jika melihat harga, level US$ 1.800/troy ons masih menjadi titik resisten terdekat yang kuat. Apabila emas mampu menembus ke atas level tersebut, maka emas berpeluang semakin naik pamor - PT RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com PT RIFAN BANDUNG - Dolar Amerika Serikat makin bergerak melemah pada Senin petang di tengah meningkatnya spekulasi Federal Reserve AS akan menghindari pembicaraan tentang kebijakan pengurangan (tapering) pembelian obligasi kala mengumumkan keputusan kebijakannya pekan ini.Indeks dolar AS terus turun 0,15% di 90,707 pukul 13.14 WIB menurut data Investing.com.
Pasangan USD/JPY turun 0,11% di 107,79, dan dolar AS mendekati level terendahnya terhadap mata uang Jepang sejak 4 Maret. Pukul 13.21 WIB, rupiah kembali menguat 0,22% ke 14.487,5 per dolar AS, pasangan AUD/USD beranjak naik 0,32% ke 0,7770 dan NZD/USD naik 0,32% di 0,7211 pukul 13.15 WIB, pasangan USD/CNY melemah tipis 0,08% di 6,4892, sedangkan GBP/USD naik 0,20% ke 1,3903. The Fed akan mengumumkan keputusannya, yang diperkirakan akan mempertahankan status quo kebijakan, pada hari Rabu setempat. Namun, investor akan memperhatikan jawaban Ketua Fed Jerome Powell atas pertanyaan yang kemungkinan akan ia hadapi mengenai apakah pasar tenaga kerja yang membaik dan vaksinasi COVID-19 yang meningkat dapat menyebabkan penarikan pelonggaran moneter. Jika Powell menegaskan kembali komitmennya untuk mempertahankan kebijakan moneter yang longgar untuk jangka waktu yang lama, hal itu dapat memberikan tekanan lebih lanjut pada mata uang AS dan imbal hasil obligasi. Tren dolar kemungkinan akan terus lebih rendah sejalan dengan pengumpulan momentum dalam ekonomi dunia," sebut analis Commonwealth Bank of Australia dalam catatan. Kami berharap pertemuan kebijakan Fed bukan menjadi acara untuk dolar. Ekonomi AS masih jauh dari memenuhi ambang batas 'kemajuan substansial lebih lanjut' bagi Fed untuk mengurangi pembelian asetnya," tambah catatan itu. Di seberang Atlantik, euro naik mendekati level tertinggi dua bulan terhadap greenback menjelang rilis Ifo Business Climate Index Jerman hari ini. Euro naik ke $1,2105, menambah keuntungan yang dibuat pada hari Jumat didukung oleh rilis data Indeks Manajer Pembelian manufaktur dan jasa yang lebih baik dari perkiraan. Dana AS baru-baru ini mulai menjual dolar terhadap yen dalam perdagangan Asia, tanda lain bahwa imbal hasil obligasi AS yang lebih rendah yang akan mendorong dolar turun bahkan lebih rendah yang diharapkan secara luas, menurut beberapa investor. Data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) AS juga mengarah ke level tertinggi tiga minggu dalam spekulasi bearish bersih spekulan terhadap dolar, menunjukkan penurunan lebih lanjut untuk greenback. Mata uang pasar berkembang yang menarik saat ini adalah lira Turki, di mana investor menunggu untuk melihat apakah mata uang tersebut akan menguji rekor terendahnya di 8,58 terhadap dolar akibat memburuknya hubungan dengan AS dan sikap dovish gubernur Bank Sentral Republik Turki Sahap Kavcioglu. Dalam cryptocurrency, bitcoin naik melampaui level $52.000 dan koin saingan yang lebih kecil Ether juga naik, menutup sebagian kerugian dari minggu sebelumnya di tengah mencuatnya proposal Presiden AS Joe Biden untuk menaikkan pajak capital gain bagi investor kaya - PT RIFAN Sumber : investing.com RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah mencetak kenaikan dua hari berturut-turut dan mencapai level penyelesaian tertinggi sejak 25 Februari. Harga emas turun tertekan oleh dolar AS yang lebih kuat dan data ekonomi positif.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange, jatuh 11,1 dolar AS atau 0,62 persen menjadi ditutup pada 1.782 dolar AS per ounce. Emas berjangka melonjak 14,7 dolar AS atau 0,83 persen menjadi 1.793,10 dolar AS per ounce, setelah mencapai tertinggi sesi di 1.798,25 dolar AS. Ini merupakan penyelesaian tertinggi sejak 25 Februari ketika menyentuh puncak 1.805 dolar AS. Emas berjangka juga terangkat 7,8 dolar AS atau 0,44 persen menjadi 1.778,40 dolar AS pada Selasa (20/4), setelah terpangkas 9,6 dolar AS atau 0,54 persen menjadi 1.770,60 dolar AS pada Senin, dan menguat 13,4 dolar AS atau 0,76 persen menjadi 1.780,20 dolar AS pada Jumat (16/4) lalu. 1.800 dolar AS adalah tingkat resistensi psikologis, jadi kami kembali dengan tes. Dolar dan (imbal hasil) obligasi 10 tahun keduanya sedikit lebih tinggi dan itu juga menekan emas," kata analis ED&F Man Capital Markets Edward Meir. Dolar menguat 0,2 persen terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara itu, imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 10-tahun naik ke tertinggi sesi 1,587 persen, meskipun dalam kisaran yang ketat. Emas telah turun sekitar 6,0 persen sepanjang tahun ini, sebagian besar tertekan oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah. Penurunan emas kemungkinan hanya berumur pendek di tengah pembelian oleh bank sentral dan meningkatnya permintaan emas fisik dari China dan India, kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures. Swiss pada Maret mencatat ekspor emas bulanan terbesar dalam 10 bulan terakhir, karena pengiriman ke India melonjak. Tetapi mengaburkan prospek itu adalah rekor lonjakan COVID-19 di negara tersebut. Daya tarik emas juga diredupkan oleh data ekonomi AS yang menunjukkan penurunan klaim tunjangan pengangguran pekan lalu, memperkuat ekspektasi untuk pertumbuhan lapangan kerja pada April. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa 547.000 orang mengajukan klaim pengangguran awal dalam pekan yang berakhir 17 April, mencapai level terendah 13 bulan dan turun dari 586.000 klaim yang disesuaikan pada minggu sebelumnya. Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 39 sen atau 1,47 persen menjadi ditutup pada 26,18 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 6,2 dolar AS atau 0,51 persen menjadi ditutup pada 1.208,5 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : okezone.com RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Dolar AS yang semakin jatuh membuat harga emas dunia bergerak naik. Pelan-pelan di kuartal kedua ini harga emas kembali menunjukkan tajinya setelah tertekan sepanjang kuartal pertama.
Di arena pasar spot harga emas naik 0,16% pada perdagangan pagi hari ini, Rabu (21/4/2021). Untuk pertama kalinya dalam hampir dua bulan terakhir harga emas tembus US$ 1.780/troy ons. Harga emas berhasil melalui level psikologis US$ 1.775/troy ons sebelumnya. Indeks dolar yang mengukur posisi greenback terhadap sekelompok mata uang lain masih melanjutkan tren koreksinya. Dolar AS berada di titik terendah sejak awal Maret. Sementara itu imbal hasil (yield) nominal obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga semakin melandai. Jika sebelumnya yield yang kesetanan hingga tembus 1,7% membuat opportunity cost memegang emas naik dan harga tertekan. Kini yield sudah lebih agak jinak dan berada di 1,56%. Emas masih memiliki potensi kenaikan. Pemulihan ekonomi sangat bergantung pada stimulus pemerintah dan bantalan yang ditempatkan di bawah sektor keuangan dan prospeknya masih tidak pasti," kata Rhona O'Connell, kepala analisis pasar untuk kawasan EMEA dan Asia di StoneX kepada Kitco News. Salah satu argumen utama yang mendukung harga emas bakal naik adalah bahwa itu adalah selama ini bullion dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap risiko tingginya inflasi. Likuiditas global yang berlimpah akibat kebijakan moneter longgar serta banjir stimulus fiskal membuat ekspektasi inflasi meningkat. Dalam sudut pandang pendukung teori ekonomi monetarist, pasokan uang yang berlimpah hanya akan memicu kenaikan harga. Namun ingat hal ini juga harus dibarengi dengan kecepatan uang berpindah tangan (money velocity). Di saat ekonomi global menghadapi lockdown, likuiditas memang berlimpah tetapi perputaran uang tersendat sehingga inflasi belum terlihat. Inilah yang sempat membuat emas bergerak galau. Hanya saja kedatangan inflasi yang tinggi sudah mulai tampak. Di AS inflasi bulan lalu tercatat 2,6% (yoy). Padahal sebulan sebelumnya masih di 1,7% (yoy). Di Paman Sam kebijakan quantitative easing (QE) membuat neraca The Fed mengembang lebih dari US$ 3 triliun. Sebesar itulah tambahan likuiditas di sistem keuangan AS. "Ada sejumlah besar likuiditas yang masih mencari rumah (IMF memperkirakan US$ 12 triliun ditambahkan ke neraca bank sentral secara global tahun lalu) dan peran emas sebagai lindung nilai risiko masih berlaku," tambah O'Connell. Untuk saat ini ekspektasi inflasi boleh tinggi. Namun seberapa lama inflasi tinggi akan bertahan sangat menentukan seberapa kuat harga emas menanjak. Bank sentral yang sebelumnya menggunakan kerangka kebijakan moneter inflation targeting framewok (ITF) kini mulai beralih ke inflation averaging. The Fed contohnya. Dengan jatuhnya harga aset digital cryptocurrency Bitcoin juga membuat emas punya momentum untuk benar-benar menguat - RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Bursa Eropa menguat pada sesi awal perdagangan, jelang rilis kinerja keuangan emiten dan data perekonomian
Indeks Stoxx 600 yang berisi 600 saham unggulan Eropa itu naik 0,5% pada sesi pembukaan, setelah pada Selasa ambles hingga 2%. Indeks saham sektor Teknologi dan sektor minyak dan gas menjadi pendorong penguatan Selang 10 menit kemudian, reli indeks Stoxx 600 menjadi 2,7 poin (+0,63%) ke 436,53. DAX Jerman lompat 61,7 poin (+0,41%) ke 15.191,18 dan CAC Prancis bertambah 37,6 poin (+0,61%) ke 6.202,67. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris naik 36,4 poin (+0,53%) ke 6.896,31. Bursa Eropa bergerak mengikuti tren di bursa global yang bergerak variatif. Harga kontrak berjangka (futures) indeks saham Amerika Serikat (AS) cenderung mixed hari ini (WIB) setelah indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average mencetak rekor baru akhir pekan lalu. Musim laporan keuangan dimulai di Eropa dengan AkzoNobel, Heineken, dan Roche masuk di jajaran perusahaan yang dipantau rilis kinerjanya pada hari ini. Saham Heineken telah melesat lebih dari 5% setelah volume penjualan bir-nya lebih baik dari ekspektasi pasar. Bursa utama Asia Pasifik cenderung anjlok menyusul kenaikan kembali kasus corona di negara-negara Asia, seperti India yang membuat outlook ekonomi dan kinerja emiten di Kawasan menjadi kurang menarik. India melaporkan kenaikan kasus infeksi harian Covid-19 menjadi 259.170 pada Selasa kemarin. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengingatkan bahwa infeksi Covid-19 mendekati level tertingginya sepanjang sejarah - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : cnbcindonesia.com PT RIFAN BANDUNG - Emas bisa jadi sedang berada pada ujung dari suatu rally berikutnya dan bergerak naik ke arah $1,800.Metal berharga kuning mengalami kenaikan untuk minggu kedua setelah permulaan yang positip memasuki kuartal kedua, ditengah melemahnya dollar AS dan turunnya yields treasury 10 tahun AS. Emas berjangka Comex bulan Juni diperdagangkan di $1,779.90, naik 2% dalam seminggu.
Pergerakan naik dari emas terutama digerakkan oleh dollar AS, yang terus mengalami penurunan. Indeks dollar AS sekarang berada di 91.5. Selain itu hal yang penting yang harus dicatat adalah penurunan dari yields obligasi 10 tahun AS secara signifikan. Imbal hasil treasury 10 tahun AS yang tiba – tiba berbalik turun, setelah berminggu – minggu lamanya mengalami kenaikan dan sempat mencetak rekor level tertinggi satu tahun di 1.776%, merosot ke level terendah satu bulan di 1,528% semalam. Semua ini telah mendorong naik harga emas. Momentum bagi kenaikan harga emas jelas sedang ada sekarang. Jika emas bisa ditutup di atas $1,815 pada minggu ini, akan ada momentum yang sangat baik untuk harga emas bergerak naik lebih tinggi. Kemungkinan melanjutkan kenaikan emas di pasar sekuler. Pasar telah sedikit tenang sekarang setelah mendapatkan banyak tekanan dari Federal Reserve AS dan ECB yang mencoba menenangkan yields obligasi dan ternyata usahanya tidak percuma. Hal ini memberikan keuntungan juga bagi metal berharga - PT RIFAN Sumber : vibiznews.com RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun tipis pada Jumat (16/04) petang setelah data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan membatalkan dukungan dari pergerakan imbal hasil obligasi.Harga emas berjangka turun tipis 0,08% ke $1.765,35 per troy ons pukul 13.07 WIB. Indeks dolar AS, yang biasanya bergerak berbanding terbalik dengan emas, naik tipis 0,07% ke 91,685 pada hari Jumat.
Namun, logam kuning safe haven siap untuk membukukan kenaikan mingguan kedua berturut-turut dan mengakhiri minggu terbaiknya dalam lima minggu, didukung oleh kekhawatiran inflasi atas stimulus fiskal yang belum pernah terjadi sebelumnya dan suku bunga sangat rendah secara global. Imbal hasil obligasi AS turun ke posisi terendah satu bulan pada hari Kamis setelah pemerintah AS memberlakukan sanksi terhadap Rusia karena dugaan adanya kesalahan termasuk campur tangan dalam pemilihan presiden AS 2020. Membatasi kenaikan emas, bagaimanapun, adalah peningkatan penjualan ritel yang lebih tinggi dari perkiraan di bulan Maret di AS bulan ke bulan dan klaim pengangguran awal turun ke level terendah level sejak pertengahan Maret 2020. Di Asia, China melanjutkan pemulihan ekonominya dari penurunan COVID-19 pada tahun 2020 tetapi dengan kecepatan yang lebih lambat dari yang diharapkan. Data ekonomi yang dirilis sebelumnya mengatakan bahwa PDB untuk kuartal pertama tumbuh sebesar 18,3% setahun dan 0,6% dan kuartal ke kuartal masing-masing pada bulan Maret. Sementara itu, produksi industri tumbuh 14,1% yoy. Permintaan yang meningkat, baik di dalam maupun luar negeri, dan dukungan pemerintah yang berkelanjutan untuk UKM memberikan dorongan pemulihan. Pada logam mulia lainnya, perak turun 0,13% ke 25,930, tetapi naik untuk minggu kedua berturut-turut. Palladium naik tipis 0,02% di 2.740,00 tetapi naik sekitar 4% untuk minggu ini dan platinum naik 0,39% ke 1.202,70 pukul 13.13 WIB. Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) melonjak Rp10.000 dari Rp925.000 pada Kamis menjadi Rp935.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.35 WIB - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : investing.com RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Meningkatnya popularitas cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum serta adanya perusahaan yang menerima pembayaran dengan mata uang digital ini menjadi perhatian Gubernur Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.
Jerome Powell mengatakan sebagian besar cryptocurrency dipakai untuk taruhan pada kenaikan harganya dan belum mencapai status mekanisme pembayaran. Cryptocurrency benar-benar kendaraan spekulasi," ujar Jerome Powell The Economic Club of New York dalam wawancara virtual dengan David Rubenstein, salah satu pendiri Carlyle Group. "Mereka tidak benar-benar digunakan secara aktif sebagai pembayaran Powell pun membandingkan cryptocurrency dengan emas. "Selama ribuan tahun, manusia telah memberikan emas nilai khusus yang tidak didapatkannya sebagai logam industri" ujar Jerome Powell. Sepanjang masa US$64.829,14 per keping pada Rabu dan Tesla mengumumkan menerima pembayaran pembelian mobil listrik dengan Bitcoin serta Coinbase, platform jual beli cryptocurrency, berencana mencatatkan saham perdana (IPO) di bursa saham AS. Sebelumnya Menteri Keuangan AS, Janet Yellen memberikan peringatan bahaya yang ditimbulkan Bitcoin bagi investor maupun publik. Menurutnya masih banyak pertanyaan penting soal legitimasi dan stabilitas bitcoin. Ini membuatnya meragukannya. Saya tidak berpikir bahwa Bitcoin ... akan banyak digunakan sebagai mekanisme transaksi," katanya dalam sebuah konferensi di AS pada Februari lalu. Sejauh ini (Bitcoin) digunakan, saya khawatir banyak digunakan untuk 'keuangan gelap' (ilegal). Ini adalah cara yang sangat tidak efisien untuk melakukan transaksi dan jumlah energi yang dikonsumsi untuk memproses transaksi tersebut juga sangat mencengangkan - RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2022
Categories |