PT RIFAN BANDUNG - Harga emas di perdagangan Asia pada Jumat pagi bergerak datar setelah mengalami penurunan mingguan paling tajam sejak November, karena pasar masih mencerna rencana pengetatan kebijakan Federal Reserve (Fed) AS yang mendorong indeks dolar ke level tertinggi dalam beberapa bulan. Harga emas di pasar spot tidak berubah diperdagangkan di US$1.796,41 per ounce pada pukul 01.09 GMT,
Sementara emas berjangka AS sedikit menguat 0,2 persen menjadi diperdagangkan di US$1.796,00 per ounce. Emas telah merosot sekitar 2,0 persen untuk minggu ini, penurunan terburuk sejak 26 November 2022. Indeks dolar melonjak ke level tertinggi yang terakhir terlihat pada Juli 2020 terhadap mata uang utama lainnya, setelah The Fed mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya dapat memberikan kenaikan suku bunga yang lebih cepat dan lebih besar dalam beberapa bulan mendatang. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi AS meningkat pada kuartal keempat dengan mencatat kinerja terbaiknya dalam hampir empat dekade pada tahun 2021, Departemen Perdagangan melaporkan pada Kamis Kenaikan suku bunga The Fed sendiri meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar bunga. Harga emas diperkirakan akan melayang lebih rendah pada tahun 2022 dan 2023, karena bank-bank sentral menaikkan suku bunga. Kondisi ini akan mengangkat imbal hasil obligasi dan membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil kurang menarik, jajak pendapat Reuters menunjukkan - PT RIFAN Sumber : bisnis.com
0 Comments
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pertumbuhan Ekonomi AS meningkat jauh lebih baik dari perkiraan untuk mengakhiri tahun 2021, terdorong peningkatan yang cukup besar dalam persediaan dan belanja konsumen, dan meskipun ada tanda-tanda bahwa percepatan kemungkinan akan berkurang menjelang akhir tahun.
Produk domestik bruto, jumlah semua barang dan jasa yang diproduksi selama periode Oktober-Desember, meningkat pada kecepatan tahunan 6,9%, Departemen Perdagangan melaporkan Kamis. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones telah memperkirakan kenaikan sebesar 5,5%. Peningkatan itu jauh di atas pertumbuhan 2,3% yang tidak direvisi pada kuartal ketiga dan terjadi meskipun ada lonjakan kasus Covid omicron yang kemungkinan memperlambat perekrutan dan output karena bisnis menangani sejumlah besar pekerja yang sakit. Keuntungan berasal dari peningkatan investasi persediaan swasta, aktivitas konsumen yang kuat sebagaimana tercermin dalam pengeluaran konsumsi pribadi, ekspor, dan pengeluaran bisnis yang diukur dengan investasi tetap non-perumahan. Penurunan secara keseluruhan dalam laju pengeluaran pemerintah dikurangi dari PDB, seperti halnya impor, yang diukur sebagai hambatan pada output. Kuartal tersebut mengakhiri tahun 2021 yang melihat peningkatan 5,7% dalam PDB tahunan, laju terkuat sejak 1984 ketika AS mencoba menarik diri dari penurunan aktivitas yang belum pernah terjadi sebelumnya selama hari-hari awal pandemi virus corona. Pasar bereaksi positif terhadap berita tersebut, dengan saham berjangka membukukan keuntungan sementara imbal hasil obligasi pemerintah beragam. Meskipun demikian, potensi hambatan masih ada, karena risiko global yang terkait dengan pandemi COVID-19 tetap ada. Kondisi tenaga kerja di A.S. tetap sangat ketat, sementara kendala pada produksi dan masalah dalam rantai pasokan global terlihat lebih sulit untuk diperbaiki daripada yang diantisipasi pembuat kebijakan setahun yang lalu. Namun laporan PDB, mencerminkan periode yang solid secara keseluruhan untuk ekonomi setelah output telah sangat melambat selama musim panas. Masalah rantai pasokan yang terkait dengan pandemi ditambah dengan permintaan yang kuat didorong oleh stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Kongres dan Federal Reserve menyebabkan ketidakseimbangan di seluruh spektrum ekonomi. Aktivitas konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga dari PDB, naik 3,3% untuk kuartal tersebut. Investasi domestik swasta bruto, ukuran pengeluaran bisnis dan peningkatan inventaris, melonjak 32%. Persediaan menambahkan 4,9 poin persentase ke pertumbuhan utama, terutama didorong oleh dealer kendaraan bermotor, kata Biro Analisis Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi datang ketika inflasi melonjak pada tahun 2021, terutama pada paruh kedua tahun ini, karena pasokan tidak dapat memenuhi permintaan yang kuat, terutama untuk barang daripada jasa. Ketua Fed Jerome Powell pada Rabu memperingatkan bahwa pertumbuhan di awal tahun ini melambat, meskipun ia memandang ekonomi secara keseluruhan kuat. Untuk ukuran itu, The Fed mensinyalkan kenaikan suku bunga Maret, yang pertama sejak 2018. Bank sentral juga berharap untuk mengakhiri pembelian aset bulanan mereka di bulan yang sama dan untuk mulai melepas kepemilikan obligasi mereka segera setelah itu. Langkah pengetatan itu datang sebagai respons terhadap inflasi yang berjalan pada kecepatan tertinggi dalam hampir 40 tahun. Data pengukur inflasi pilihan Fed, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, akan dirilis Jumat pagi. Data kuartal keempat mencerminkan tekanan harga tersebut juga, dengan indeks harga untuk pembelian domestik bruto naik 6,9% pada kuartal keempat dan 3,9% untuk setahun penuh. The Fed menganggap 2% sebagai tingkat inflasi yang sehat, meskipun pendekatan kebijakan baru yang diadopsi pada tahun 2020 memungkinkan tingkat yang lebih tinggi dalam waktu singkat demi menciptakan lapangan kerja penuh - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : vibiznews.com PT Rifan Financindo Berjangka - OJK Larang Lembaga Keuangan Fasilitasi Dan Pasarkan Aset Kripto1/26/2022 PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara tegas melarang lembaga jasa keuangan resmi yang terdaftar dan berizin di OJK untuk memfasilitasi perdagangan aset kripto di Indonesia.
"OJK dengan tegas telah melarang lembaga jasa keuangan untuk menggunakan, memasarkan, dan/atau memfasilitasi perdagangan aset kripto," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso di Jakarta, Selasa Menurutnya, aset kripto merupakan jenis komoditi yang memiliki fluktuasi nilai yang sewaktu-waktu dapat naik dan turun sehingga masyarakat harus paham risikonya. Baca Juga: Tren NFT Meningkat, OJK Buka Suara "OJK tidak melakukan pengawasan dan pengaturan aset kripto. Pengaturan dan pengawasan aset kripto dilakukan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan," tegasnya. Sebelumnya, Satgas Waspada Investasi (SWI) meminta masyarakat untuk mewaspadai penawaran investasi aset kripto yang saat ini marak agar tidak menjadi korban penawaran pedagang aset kripto yang tidak terdaftar di Bappebti. Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L. Tobing mengatakan, pihaknya telah menghentikan satu entitas yaitu PT Rechain Digital Indonesia yang melakukan perdagangan aset kripto Vidy Coin dan Vidyx tanpa izin. Baca Juga: Gila! Hacker Korea Utara Berhasil Bobol Rp5,7 Triliun Aset Kripto Selain itu SWI juga menghentikan lima kegiatan usaha yang diduga money game dan tiga kegiatan usaha robot trading tanpa izin. Kesemua kegiatan usaha yang dihentikan meliputi CSPmine, Sultan Digital Payment, Emas 24K Community, Platinumindo, RoyalQ Indonesia, Robot Trading Maxima Margin, Robot Trading Revenue Bintang Mas, dan Tikvee - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : investing.com RIFAN FINANCINDO BANDUNG Harga emas berpotensi meningkat seiring dengan pelemahan dolar AS yang tertekan inflasi AS. Dolar jatuh ke level terendah dua bulan setelah data menunjukkan inflasi AS mencatat kenaikan tahunan terbesar dalam hampir empat dekade, membuat emas lebih menarik bagi investor luar negeri. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu bahwa indeks harga konsumen (IHK) AS pada Desember naik 0,5 persen bulan ke bulan dan naik 7,0 persen tahun ke tahun. Pertumbuhan 7,0 persen mewakili level tertinggi dalam hampir 40 tahun. Harga emas spot koreksi 0,09 persen atau 1,56 poin menjadi US$1.824,59 per troy ounce. Harga emas Comex kontrak Februari 2022 turun 0,16 persen atau 2,9 poin menuju US$1.824 Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga emas berpeluang bergerak naik pagi ini (13/1) di tengah outlook pelemahan dolar AS karena perilisan data inflasi AS yang mengecewakan pasar. Harga emas berpeluang dibeli selama bergerak di atas level support di US$1.820 karena berpeluang bergerak naik membidik resistance terdekat di US$1.831. Sumber : bisnis.com PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas global berpeluang tertekan seiring dengan rencana Federal Reserve mulai menaikkan suku bunga pada Maret 2022, yang menguatkan dolar AS. Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga emas berpeluang bergerak turun pagi ini karena outlook penguatan dolar AS di balik ekspektasi kenaikan suku bunga oleh The Fed di bulan Maret.
Emas spot berpeluang dijual selama bergerak di bawah level resistan US$1.806 karena berpotensi bergerak turun menguji level support terdekat di US$1.794," paparnya dalam publikasi riset. Namun, jika bergerak naik hingga menembus ke atas level US$1.806, emas berpeluang dibeli karena berpotensi naik lebih lanjut membidik resistance selanjutnya di US$1.814. Dari dalam negeri, harga dasar emas 24 karat ukuran 1 gram dijual senilai Rp934.000, naik Rp1.000 dari harga perdagangan sebelumnya Sementara emas satuan terkecil dengan ukuran 0,5 gram dijual Rp517.000 yang mengalami kenaikan Rp500 dari posisi sebelumnya - PT RIFAN FINANCINDO Sumber : bisnis.com PT RIFAN BANDUNG Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
Minggu berikutnya, isyu antara perkembangan pandemi virus corona dan prospek pemulihan ekonomi dunia akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 10-14 January 2022. Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau terkoreksi dari rally 3 minggunya di antara penguatan dollar di awal tahun, walau di akhir pekan berupaya rebound, sehingga harga emas spot secara mingguan melemah ke level $1,796.36 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1832 dan berikut $1877, serta support pada $1784 dan $1753. Tahun yang baru 2022 ini memberikan harapan baru, setelah tahun 2021 merupakan tahun yang bergejolak dan memberi sejumlah kejutan pasar. Tentunya, tidak ada janji bahwa tidak akan ada lagi gejolak di tahun ini. Pandemi virus corona nampaknya masih berlangsung, namun dengan harapan di tahun ini semakin surut kekuatannya PT RIFAN BANDUNG Harga emas menguat pada perdagangan pagi hari ini, Jumat setelah menghentikan pelemahan pada perdagangan sebelumnya karena imbal hasil obligasi pemerintah AS turun. Berdasarkan data Bloomberg, harga kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari 2022 di Comex terpantau menguat 0,14 persen atau 2,6 poin ke level US$1.816,70 per troy ounce pada pukul 07.54 WIB. Sementara itu, harga emas di pasar spot terpantau mengaut 0,12 persen atau 2,14 poin ke level US$1.817,36 per troy ounce. Harga emas Comex sebelumnya ditutup menguat 8,3 poin atau 0,46 persen ke US$1.814,10 per troy ounce pada perdagangan Kamis Pelaku pasar berada dalam perdagangan tipe liburan dengan volume sangat rendah. Saya pikir emas nyaman di sekitar US$1.800 dolar AS," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures, seperti dilansir Antara, Jumat (31/12/2021). Ia menambahkan, harga emas dapat menemukan lebih banyak arah dengan volume yang diperkirakan akan meningkat hingga pekan depan. Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun turun dari tertinggi satu bulan tanpa katalis utama, mendorong arah pasar dan banyak pedagang keluar sebelum liburan Tahun Baru. Ini mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar bunga. Harga emas turun sekitar 5,0 persen sepanjang tahun ini dan berada di jalur penurunan terbesar sejak 2015, karena ekonomi pulih dari dampak pandemi, mengurangi permintaan aset aman emas. Harga mencapai level tertinggi satu bulan pada Selasa (28/12/2021) tetapi merosot ke level terendah satu minggu di sesi berikutnya. Analis mata uang DailyFX Ilya Spivak mengatakan fluktuasi yang terlihat selama dua hari terakhir tidak ada hubungannya dengan katalis fundamental dan lebih merupakan contoh pasar yang sangat tipis, yang berarti volatilitas diperkuat, kata analis. Membatasi kenaikan emas, saham AS rebound di tengah meningkatnya selera risiko baru karena penurunan klaim pengangguran mingguan meredakan kekhawatiran atas kerusakan ekonomi dari lonjakan infeksi Covid-19 yang merajalela di Amerika Serikat. Sumber : bisnis.com |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2022
Categories |