RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Maraknya pembelian uang kripto atau cryptocurrency sepanjang tahun ini, terutama dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini membuat harga kripto terus mengalami peningkatan.
Bahkan mulai muncul pertanyaan apakah kripto selanjutnya bisa menjadi aset aman alias safe haven dalam kondisi seperti saat ini. Head of IT Digital Banking Development Group PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Riko Wardhana mengatakan sampai saat ini kripto masih belum bisa disandingkan dengan aset safe haven seperti emas. Meski saat ini pembelian emas juga sudah bisa dilakukan secara digital layaknya pembelian kripto. Saat ini belum bisa membandingkan kripto dengan emas, walaupun secara mekanisme emas sekarang juga seperti apa di BSI sekarang membeli emas dan investasi itu bisa secara digital. Boleh dibilang secara proses atau caranya itu sama. Tidak perbedaan," kata Riko dalam program Investime. Terlebih emas telah lama menjadi komoditas yang dijadikan sebagai instrumen investasi yang dinilai paling aman di seluruh dunia dan sudah sangat dipahami oleh masyarakat. Sedangkan kripto merupakan instrumen baru yang masih perlu dipahami mekanismenya, Belum lagi pemilihan kripto yang paling cocok untuk diinvestasikan juga menjadi hal yang sangat penting sebelum akhirnya ikut-ikutan membeli kripto. Namun demikian, dia tidak menampik bahwa dalam waktu ke depan kripto, termasuk Bitcoin, Dogecoin, dan lainnya, bisa terbuka menjadi salah satu safe haven dengan memikirkan beberapa pertimbangan. Ke depan saya juga cukup optimis bahwa kripto tentunya menjadi salah satu pilihan juga, menjadi safe haven. Tapi untuk saat ini mungkin masih kita percayakan emas sebagai safe haven kita dan tidak ada salahnya melihat kripto sebagai opsi, namun emas masih tetap jadi pilihan utama - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : cnbcindonesia.com
0 Comments
RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pemilik perusahaan investasi Berkshire Hathaway Inc, Warren Buffett, mengatakan bahwa dirinya akan menyumbangkan saham Berkshire senilai US$ 4,1 miliar atau setara dengan Rp 59 triliun (kurs 14.300) kepada lima yayasan.
Selain rencana menyumbang dalam bentuk saham emiten berkode BRK itu, dia juga akan mengundurkan diri sebagai wali amanat di Bill & Melinda Gates Foundation. Sumbangan tahun ini menandai titik tengah bagi pengusaha 90 tahun asal Omaha ini, yang pada tahun 2006 lalu berjanji untuk melepaskan semua saham Berkshire dalam bentuk sumbangan tahunan kepada lima yayasan yakni Bill & Melinda Gates Foundation, Susan Thompson Buffett Foundation, Sherwood Foundation, Howard G. Buffett Foundation, dan NoVo Foundation. Saat ini, salah satu orang terkaya se-jagad ini mengatakan dia memiliki 238.624 saham BRK yang tercatat di Bursa New York Stock Exchange (NYSE), dengan nilai sekitar US$ 100 miliar (Rp 1.430 triliun). Jumlah valuasi nilai saham itu berkurang setengah dari kepemilikannya di tahun 2006 sebanyak 474.998 saham Berkshire seri A. Sebagai gambaran, saham Berkshire Hathaway, yang diperdagangkan di NYSE alias Wall Street merupakan saham paling mahal di dunia. Pada penutupan perdagangan Rabu kemarin (23/6) atau Kamis pagi waktu Indonesia, harga saham ini berada di level US$ 413.890/saham atau setara Rp 5,92 miliar/saham. Hari ini adalah tonggak sejarah bagi saya," kata Buffett dalam sebuah pernyataan, dikutip CNBC International, Kamis ini. Pada tahun 2006, saya berjanji untuk mendistribusikan semua saham Berkshire Hathaway milik saya-lebih dari 99% dari kekayaan bersih saya - untuk filantropi. Dengan tambahan US$ 4,1 miliar hari ini, saya sudah setengah jalan." Pengunduran diri Buffett sebagai wali amanat Gates Foundation datang ketika organisasi amal itu menghadapi masa yang penuh gejolak akibat kasus perceraian kedua pendirinya. Selama bertahun-tahun saya telah menjadi wali amanat - yang tidak aktif - hanya pada satu penerima dana saya, Bill and Melinda Gates Foundation (BMG). Saya sekarang mengundurkan diri dari jabatan itu, seperti yang telah saya lakukan di semua dewan perusahaan selain Berkshire," kata Buffett. "CEO BMG adalah Mark Suzman, [pemimpin] pilihan yang baru ini luar biasa dan mendapat dukungan penuh dari saya. Tujuan saya 100% selaras dengan tujuan yayasan, dan partisipasi fisik saya sama sekali tidak diperlukan untuk mencapai tujuan ini," kata Buffet. Salah satu pendiri dan mantan CEO Microsoft, Bill Gates, dan istrinya Melinda French Gates mengumumkan perceraian mereka pada bulan Mei. Pasangan itu bersama Buffett adalah pencipta Giving Pledge, sebuah program yang mengajak taipan dunia untuk ikut berpartisipasi dan mengharuskan peserta untuk memberikan lebih dari setengah kekayaan mereka untuk tujuan filantropi, sepanjang mereka hidup atau setelah meninggal dunia. Buffett mengatakan total kontribusi tahunannya kepada lima yayasan tersebut bernilai US$ 41 miliar (Rp 586,3 triliun) setelah kontribusi ke-16 tahun ini dicairkan. Buffett adalah pemegang saham terbesar Berkshire, memiliki sekitar 39% saham Kelas A, menurut FactSet. Saham Berkshire A telah rebound lebih dari 20% dan mencapai rekor tertinggi pada tahun 2021 karena banyak bisnis mengalami pemulihan lebih baik dari yang diharapkan akibat dari pukulan pandemi. Saya optimis. Meskipun jumlah penentang [para pihak yang tak setuju] banyak - seperti yang saya alami sepanjang hidup saya - hari-hari terbaik Amerika pasti ada di depan, "kata Buffett. Filantropi akan terus mendorong bakat manusia dengan adanya sumber daya keuangan. Begitu juga dengan bisnis dan pemerintah. Setiap gebrakan memiliki kekuatan dan kelemahan tertentu. Jika digabungkan, mereka akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik - tempat yang jauh lebih baik - untuk generasi mendatang - RIFAN FINANCINDO Sumber : PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Kasus Covid-19 di Australia meningkat signifikan. Kenaikan kasus ini terjadi di negara bagian terpadat negara itu, New South Wales (NSW).
Mengutip data resmi pemerintah NSW, tercatat telah terjadi 31 kasus infeksi lokal dari beberapa klaster yang berada di kota Sydney. Klaster terbesar terbentuk dalam sebuah pesta ulang tahun seorang pekerja pantai Bondi, yang merupakan salah satu destinasi turis terpopuler dunia. Dalam pesta itu, diketahui pengunjung terpapar varian Delta yang lebih berbahaya. Selain itu, sejumlah tempat yang berpotensi menjadi sumber penularan Covid-19 baru terdaftar pada Sabtu malam, termasuk gym Fitness First di Pitt Street dan Bond Street di Sydney CBD, Salvos Stores Tempe dan outlet Baby Bunting di Shellharbour di Illawarra. Hal ini membuat pemerintah negara bagian itu memutuskan membuka tes Covid-19 di beberapa titik yang langsung diserbu warga. Salah satu lokasi tes yaitu di Porrende Street, Narellan, bahkan telah mencapai ambang batas kapasitasnya dan menyebabkan kemacetan lalu lintas yang signifikan di area tersebut. Bahkan, polisi setempat harus mengimbau agar warga menyebar ke lokasi tes alternatif agar mengurangi antrean. "Warga didesak untuk mempertimbangkan tempat tes (Covid-19) alternatif," tulis kepolisian NSW dalam akun Twitternya @nswpolice. Mengenai langkah-langkah penguncian wilayah (lockdown), Pemerintah NSW menyebut akan ada pembatasan tamu ke masing-masing rumah dan mobilitas masyarakat di beberapa titik di area metropolitan Sydney. Tujuh wilayah pemerintah daerah di seluruh Sydney tidak akan diizinkan untuk bepergian ke luar kota karena para pejabat memperingatkan varian Delta dari virus itu terbukti sangat menular," ujar Gubernur NSW Gladys Berejiklian. Sementara itu, beberapa negara bagian Australia seperti Australia Barat dan Queensland, memutuskan untuk menahan sementara kedatangan warga NSW. Langkah ini juga diambil Selandia Baru yang memutuskan memberlakukan karantina dari seluruh Australia. Bahkan, negeri di Selatan bumi itu sedang mempertimbangkan untuk mengunci ibu kota Wellington setelah seorang turis Australia ditemukan terpapar Covid-19 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : cnbcindonesia.com PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Dalam 3 hari perdagangan terakhir, harga emas konsisten berada dalam tekanan. Setelah sempat mepet ke level psikologis US$ 1.900/troy ons, harga emas balik arah.
Harga emas dunia di pasar spot melemah 0,15% ke US$ 1.863,2/troy ons. Bertepatan dengan pelemahan emas harga aset digital Bitcoin justru naik dan kembali ke level US$ 40.000. Sementara itu indeks dolar juga tetap kuat di level 90. Minggu ini pasar menantikan pertemuan para pengambil kebijakan di bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserves (The Fed). Suku bunga kemungkinan besar masih ditahan di level mendekati nol persen. Namun yang jadi perhatian pasar adalah soal stimulus yang diberikan The Fed lewat quantitative easing (QE). Pada rapat sebelumnya anggota komite pengambil kebijakan sudah mulai mewacanakan bank sentral paling digdaya itu harus mulai membahas rencana tapering jika perekonomian AS konsisten berada di jalur pemulihan. Tapering merupakan sentimen negatif bagi emas. Kebijakan ini pernah dilakukan The Fed beberapa tahun lalu. Harga emas yang sempat mencapai level tertinggi di 2011 langsung rontok ketika The Fed mensinyalkan tapering. Sejatinya tapering berfungsi untuk sedikit mengerem laju perekonomian yang tumbuh pesat agar tidak terjadi overheat karena inflasi naik tinggi. Sudah dua bulan terakhir inflasi di AS naik di atas target bank sentral 2%. Inflasi AS di bulan April tercatat sebesar 4,2% kemudian naik lagi di bulan Mei menjadi 5%. Inflasi adalah katalis positif bagi harga emas. Namun inflasi yang tinggi atau terlalu rendah (deflasi) adalah musuh bagi perekonomian, sehingga tak akan dibiarkan oleh pengambil kebijakan. Tapering yang berperan dalam menyedot ekses likuiditas di sistem keuangan bakal cenderung menguatkan dolar AS yang selama ini menjadi musuh emas. Penguatan dolar AS dan imbal hasil surat utang membuat opportunity cost memegang aset tak produktif seperti emas menjadi naik dan membuatnya menjadi tidak menarik. Di bursa berjangka para big money seperti hedge fund walau masih tetap bullish terhadap prospek emas, tetapi mereka mulai mengurangi posisi beli (long) dan mengambil posisi jual (short) kontrak berjangka emas. Hal ini mengindikasikan bahwa emas mulai mengalami profit taking. Data Commodity Futures Trading Commission (CFTC), menunjukkan posisi long kontrak emas (gross) turun 2.233 kontrak menjadi 145.037. Sementara posisi short bertambah 76 kontrak menjadi 37.373. Secara neto, investor masih ambil posisi long sebanyak 107.664 kontrak. Namun posisi tersebut mengalami penurunan sebesar 2% dibandingkan dengan minggu sebelumnya - PT RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Data inflasi Amerika Serikat (AS) yang tinggi membuat harga emas dunia kembali mepet ke US$ 1.900/troy ons. Namun kebijakan bank sentral AS yang diperkirakan bakal mengurangi besaran stimulusnya (tapering) masih membayangi harga emas.
Harga emas dunia di pasar spot melanjutkan penguatannya. Meski hanya naik 0,07% si logam kuning kini sudah berada di US$ 1.899,98/troy ons. Inflasi AS di bulan Mei tercatat naik 5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan estimasi konsensus di angka 4,8% dan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka inflasi bulan April di 4,2%. Dengan begitu kini inflasi berada di tingkat tertingginya dalam lebih dari satu dekade di Negeri Paman Sam. Menurut EB Tucker selaku direktur di Metalla Royalty dalam wawancara dengan Kitco News, pemerintah memang menginginkan inflasi yang lebih tinggi sehingga kebijakan diarahkan ke sana. Salah satunya adalah dengan memberikan stimulus. Koordinasi kebijakan moneter dan fiskal yang ekspansif membuat uang yang masuk ke perekonomian riil meningkat. Likuiditas yang berlimpah dibarengi dengan pembukaan ekonomi yang gradual membuat konsumen yang tadinya menyimpan uang di bank mulai berbelanja. Peningkatan permintaan membuat korporasi dan sektor usaha kembali bergeliat dan mulai berpikir untuk ekspansi. Dibukanya kembali ekonomi dari penguncian ketat membuat roda perekonomian melaju lebih kencang. Inflasi adalah salah satu konsekuensinya selain dibantu oleh fenomena low base effect. Inflasi adalah hal yang bagus untuk emas. Ketika inflasi yang tinggi terjadi artinya nilai dolar AS terhadap barang dan jasa melemah. Daya beli dolar turun. Devaluasi mata uang membuat kekayaan pelaku ekonomi menjadi tergerus. Tentu saja tak ada yang ingin kekayaannya berkurang karena inflasi. Maka dari itu banyak yang mencari aset-aset untuk lindung nilai (hedging) dari inflasi. Emas berbeda dengan mata uang fiat yang selama ini peredaran dan 'harganya' diatur oleh bank sentral lewat suku bunga. Suplai emas cenderung terbatas dan konsisten. Keterbatasannya relatif terhadap mata uang fiat secara nilai historisnya sebagai mata uang zaman dulu membuat emas menjadi salah satu aset yang digunakan untuk hedging dari inflasi. Sebab itulah emas diburu. Namun inflasi yang tinggi tentu saja tak akan dibiarkan oleh pemerintah dan bank sentral karena hanya akan menimbulkan instabilitas. Bak suhu tubuh manusia, inflasi harus dijaga di level tertentu agar perekonomian tetap bisa tumbuh dan stabil. Saat inflasi tinggi pemerintah lewat kebijakan fiskal bisa meningkatkan tarif pajak. Sementara bank sentral bisa menyedot likuiditas yang beredar di pasar maupun menaikkan suku bunga. Berkaca pada krisis sebelumnya yaitu krisis keuangan global 2008, saat bank sentral AS The Fed mulai mengurangi besaran stimulusnya (tapering) dampaknya adalah dolar AS naik dan emas tertekan. Kala itu emas mencapai level tertingginya pada 2011. Namun setelah tapering diumumkan, harga emas cenderung downtrend. Emas pun sampai kehilangan nilainya relatif terhadap dolar AS sebesar 45%. Apakah hal tersebut akan terjadi lagi. Kemungkinan besar iya. Namun sangat tergantung pada kapan The Fed akan mulai menginisiasi pengetatan moneternya - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : cnbcindonesia.com PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia masih sulit tembus ke level US$ 1.900/troy ons. Societe Generale bank asal Prancis memperkirakan jalan emas ke US$ 2.000/troy ons semakin berat.
Harga emas dunia di pasar spot melemah tipis 0,08% ke US$ 1.891,3/troy ons. Sejak 3 Juni 2021, harga emas belum pernah ditutup lagi di level psikologis US$ 1.900. Dalam catatan terbarunya analis Bank Societe Generale menjelaskan faktor kenaikan inflasi (reflasi) masih menjadi tema utama yang mendorong tren bullish pasar emas. Sentimen inflasi masih sangat dominan di pasar emas. Namun apabila sentimen ini mulai kehilangan momentum maka harga emas bisa jatuh dalam waktu yang singkat. Menurutnya investor harus lebih fokus pada suku bunga riil bukan nominal. Pasalnya dengan kenaikan inflasi maka suku bunga riil masih negatif. Bayangkan saja dengan inflasi 4,2% (yoy) bulan April di AS maka imbal hasil (yield) riil surat utang pemerintah AS bertenor 10 tahun menjadi minus 2% lebih. Memang jika melihat nominalnya yield terus merangkak naik. Apabila melihat permintaan untuk investasi, adanya inflow sebesar 100 ton emas diperkirakan oleh bank asal Prancis tersebut bisa mendorong harga emas ke US$ 2.000/troy ons. Selain inflasi masalah utang negara yang membengkak juga menjadi faktor pendorong naiknya harga emas. Pandemi Covid-19 membuat pendapatan negara dari pajak turun tetapi di saat yang sama belanja pemerintah bengkak. Jika krisis utang terjadi maka harga emas berpeluang makin naik. Namun di saat yang bersamaan jika krisis utang terjadi dan dolar AS juga menguat justru yang terjadi sebaliknya. Namun risiko yang membayangi emas juga besar. Melansir Kitco News analis Societe Generale mengatakan bahwa kondisi perekonomian yang membaik menjadi risiko terbesar bagi harga emas. Skenario pemulihan ekonomi karena lancarnya program vaksinasi yang efektif masih akan menjadi sentimen paling bearish untuk emas karena akan meredakan kekhawatiran gejolak ekuitas dan kebijakan moneter yang dovish. Risiko penurunan yang lebih besar dari skenario ekonomi yang lebih baik dengan tingkat kenaikan suku bunga yang lebih tinggi, kami percaya hal tersebut akan menambah 200 ton arus keluar dari ETF dan dapat menurunkan harga emas sebesar US$ 200/ons dari perkiraan kasus dasar kami - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : cnbcindonesia.com PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pasar saham Asia ditutup berjatuhan pada perdagangan Selasa (8/6/2021), karena investor merespons negatif terhadap rilis data pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal pertama tahun 2021 yang direvisi oleh pemerintah.
Tercatat indeks Nikkei Jepang ditutup melemah 0,19% ke level 28.963,56, Hang Seng Hong Kong turun tipis 0,02% ke 28.781,38, Shanghai Composite China terkoreksi 0,54% ke 3.580,11, Straits Times Singapura terpangkas 0,27% ke 3.167,14, KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,13% ke 3.247,83, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 1,16% ke 5.999,37. Ekonomi Jepang kembali berkontraksi. Dalam pengumuman final Selasa (8/6/2021), pemerintah mengumumkan ekonomi negatif 3,9% (year-on-year/yoy) di kuartal pertama tahun 2021 (Q1 2021). Dikutip Nikkei Asia, hal ini didorong oleh lemahnya pengeluaran pihak swasta akibat beberapa pembatasan yang diberlakukan karena lonjakan infeksi virus corona (Covid-19). Meski begitu, angka terbaru ini masih lebih baik dari perkiraan sebelumnya, di mana ekonomi diprediksi minus 5,1% pada Q1 2021. Sementara itu pada basis kuartalan (quarter-to-quarter/QtQ), PDB turun 1%. Ini juga lebih baik dari pembacaan awal minus 1,3% dan perkiraan median untuk penurunan 1,2%. Meski tidak separah negara lainnya, infeksi Covid-19 masih sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini, laporan lonjakan korban jiwa masih terus dilaporkan dari warga yang melakukan isolasi mandiri. Bulan Mei lalu, pemerintah Osaka melaporkan bahwa dari delapan belas pasien yang wafat, semua kecuali satu kematian yang terjadi sejak 1 Maret hingga Senin (10/5/2021) diakibatkan oleh varian B.117. Sebagian besar korban berusia 60 tahun atau lebih, tetapi satu kematian terjadi di usia 30-an. Pada bulan yang sama, pemerintah memperpanjang keadaan darurat bagi sebagian besar negara untuk mencoba menahan gelombang pandemi. Deklarasi tersebut mencakup prefektur Tokyo, Osaka, Kyoto dan Hyogo, mencakup hampir seperempat populasi Jepang. Sementara itu di bidang vaksinasi, Jepang cukup lambat dalam memulai kampanye penyuntikan. Hingga hari ini baru 3,4% saja populasi yang mendapatkan dosis vaksin penuh. Hal ini jauh lebih rendah dibanding tetangganya. Korea Selatan misalnya sudah menyuntikkan vaksin ke 9,6% populasinya. Pelaku pasar Asia juga khawatir dengan inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan kembali meninggi pada Mei 2021. Bulan lalu, Indeks Harga Konsumen (IHK) di Negeri Paman Sam melesat 4,2% secara tahunan, menjadi laju yang tercepat sejak 2008. Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan angka IHSG Mei akan menjadi 4,7% secara tahunan. Jika data inflasi AS Mei yang akan dirilis pada Kamis (10/6/2021) mendatang menunjukkan tren percepatan, pasar bakal mengantisipasi kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang bakal mengurangi kebijakan moneter longgar yang dijalankannya selama ini - PT RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com PT RIFAN BANDUNG - Harga emas Antam pada minggu lalu sempat jeblok ke level terendah 2 pekan, sebelum berakhir pulih pada hari Sabtu (5/6/2021) dan mencatat pelemahan 0,5% dalam sepekan.
Isu tapering yang membuat emas dunia merosot membuat emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) ini ikut melemah. Tetapi kini isu tapering tersebut meredup, emas Antam tentunya berpeluang naik kembali. Meski demikian, pada perdagangan hari ini, Senin (7/6/2021), harga emas Antam turun tipis. Satuan 1 gram dijual Rp 959.000/batang atau turun 0,1% dibandingkan harga Sabtu pekan lalu, melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com. Pada pekan lalu, emas ini sempat merosot ke Rp 947.000/batang yang merupakan level terendah sejak 20 Mei lalu. emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Satuan yang biasa menjadi acuan, 100 gram, hari ini turun 0,11% ke Rp 90.112.000/batang atau Rp 901.120/gram. Harga emas dunia pada pekan lalu melemah 0,67% ke US$ 1.889,97, setelah sebelumnya sempat jeblok ke US$ 1.855,59/troy ons akibat isu tapering. Tapering merupakan kebijakan mengurangi nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) bank sentral AS (The Fed). QE yang dilakukan The Fed merupakan salah satu bahan bakar utama emas untuk menguat hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.072,49/troy ons pada 7 Agustus tahun lalu. Tapering bisa membuat harga emas anjlok tajam seperti yang terjadi pada tahun 2013. Sebelum tahun lalu, rekor tertinggi harga emas US$ 1.920,3/troy ons yang dicapai pada 6 September 2011. Saat tapering terjadi harga emas terus merosot hingga ke titik terendah yang dicapai yakni US$ 1.045,85/troy ons pada 3 Desember 2015. Isu tapering pada pekan lalu akhirnya meredup setelah rilis data tenaga kerja AS. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan sepanjang bulan Mei terjadi penambahan tenaga kerja di luar sektor pertanian sebanyak 559.000 orang, di bawah estimasi survei Dow Jones terhadap para ekonom yakni 671.000 orang. Sementara tingkat pengangguran turun menjadi 5,8% dari sebelumnya 6,1%. Meski data tenaga kerja AS cukup solid, tetapi banyak analis yakin data tersebut masih belum cukup membuat bank sentral AS (The Fed) untuk melakukan tapering. Sementara itu survei mingguan yang dilakukan Kitco menunjukkan emas diprediksi akan menguat di pekan ini. Dari 16 analis di Wall Street sebanyak 11 orang memberikan proyeksi bullish (tren naik), 2 analis memberikan proyeksi bearish (tren turun) dan sisanya netral. Sementara itu survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street dari 1.023 partisipan, sebanyak 54% memberikan proyeksi bullish, 29% bearish, dan 17% netral - PT RIFAN Sumber : cnbcindonesia.com RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Eropa dibuka cenderung variatif pada perdagangan Jumat menyambut data positif tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang secara bersamaan juga memicu kekhawatiran seputar dimulainya pengetatan moneter.
Indeks Stoxx 600 yang berisi 600 saham unggulan Eropa naik 0,1% pada pembukaan, dengan penguatan di semua indeks sektoral di dalamnya. Reli terjadi setelah pemodal bertaruh bahwa ekonomi AS kembali pulih, seperti terlihat dari pasar tenaga kerja. Selang 1 jam kemudian, koreksi indeks Stoxx 600 sebesar 0,4 poin (+0,08%) ke 451,15. Indeks DAX Jerman naik 15,4 poin (+0,1%) ke 15.648,07. Namun, indeks FTSE Inggris melemah 9,4 poin (-0,13%) menjadi 7.054,98 dan CAC Prancis surut 3,4 poin (-0,05%) ke 6.504,53. Pemerintah AS akan merilis data ketenagakerjaan pada Jumat. Sejauh ini ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan akan ada 671.000 tenaga kerja baru yang terserap pada Mei, atau naik dari penyerapan April sebanyak 266.000. Bursa saham Asia Pasifik cenderung bergerak variatif sementara investor memantau arah kebijakan moneter bank sentral India. Kontrak berjangka (futures) tak banyak berubah di perdagangan Jumat pagi waktu setempat. Kemarin, klaim tunjangan pengangguran AS sepekan lalu dilaporkan bertambah 385.000, atau lebih rendah dari ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 393.000. Ini juga menjadi pertama kali klaim tunjangan pengangguran jatuh di bawah level psikologis 400.000 sejak di era pandemi, Di Eropa, pelaku pasar akan memantau data penjualan ritel zona euro - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : cnbcindonesia.com RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pemerintah AS di bawah Presiden Joe Biden mengumumkan penundaan tarif impor baru yang diumumkan Rabu (3/6) terhadap enam negara sebagai tanggapan atas pajak layanan digital pemerintah yang diterapkan oleh negara-negara tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Kantor Perwakilan Dagang AS (US Trade Representative/USTR) dikutip CNN Business, Rabu ini. Produk impor yang kena bea masuk impor tersebut meliputi udang, karpet, barang kosmetik, pakaian, konsol video game, dan sebagainya. Sebanyak enam negara yang ditunda pengenaan tarifnya, yang ditetapkan sebesar 25% dan bernilai sekitar US$ 2 miliar, adalah Austria, India, Italia, Spanyol, Turki, dan Inggris. USTR menyatakan, penundaan bea masuk tambahan tersebut berlaku hingga 180 hari, sementara AS terus bernegosiasi terkait proposal pajak global yang diusulkan melalui Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dan rapat G20. Pemerintah berbagai negara telah lama mengeluh bahwa perusahaan teknologi besar seperti Apple, Facebook, dan Google harus membayar lebih besar dalam bentuk pajak kepada negara tempat mereka melakukan operasi. Bahkan baru-baru ini beberapa negara telah meloloskan aturan pajak yang secara khusus menargetkan pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan teknologi, termasuk yang berbasis di AS seperti Facebook, Google, dan Amazon. Inggris sebagai contoh telah mengenakan 2% pajak atas pendapatan platform media sosial, mesin pencari, dan e-commerce, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu mendapat untung dari pengguna yang berbasis di Inggris, sehingga Pemerintah Inggris layak mendapat bagian dari keuntungan itu. "Pelaksanaan aturan pajak perusahaan saat ini terhadap bisnis yang beroperasi dalam ekonomi digital telah menimbulkan ketidakselarasan antara tempat di mana keuntungan dikenakan pajak dan tempat di mana nilai diciptakan (penghasilan diperoleh)," kata pemerintah Inggris. Tanggapan AS terhadap pajak layanan digital mencerminkan penentangan terhadap apa yang mereka anggap sebagai kebijakan diskriminatif yang menargetkan perusahaan besar Sillicon Valley yang sukses dengan jangkauan global. Pada bulan Maret, USTR mengusulkan gabungan tarif baru sekitar US$ 880 juta terhadap enam negara, di tengah penyelidikan pajak luar negeri berdasarkan Section 301, Undang-Undang Perdagangan 1974. Angka tarif final akan mempengaruhi lebih dari US$ 2 miliar barang yang mencakup produk impor termasuk udang, karpet, barang kosmetik, pakaian dan konsol video game. "Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk mencapai konsensus tentang masalah pajak internasional melalui proses OECD dan G20," kata Perwakilan Dagang AS Katherine Tai dalam sebuah pernyataan. "Tindakan hari ini memberikan waktu bagi negosiasi untuk terus berlanjut sambil mempertahankan opsi untuk mengenakan tarif berdasarkan Section 301 jika diperlukan di masa depan. Untuk dalam negeri sendiri, pemerintah Indonesia sepertinya akan mengikuti jejak Ingriss dkk. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berencana untuk menarik pajak penghasilan (PPh) perusahaan digital seperti Netflix, Google dan Facebook yang melakukan transaksi di Indonesia. Artinya, tidak hanya PPN 10% saja yang akan ditarik dari perusahaan digital asing tersebut. Saat ini pemerintah telah menarik pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10% yang dibebankan kepada pengguna Netflix, Shopee, Spotify cs atas penjualan yang dilakukan. Setidaknya, saat ini sudah ada 46 perusahaan digital asing yang menjadi pemungut PPN 10% kepada konsumennya - RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2022
Categories |