PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,31% ke 4.816,34 di awal pekan ini, Senin , bersamaan dengan koreksi di pasar obligasi dan depresiasi rupiah.
Untuk hari ini, peluang kenaikan secara fundamental masih kecil dan hanya bergantung pada angin sentimen bursa global di tengah perkembangan vaksin anti-corona dan kebijakan agresif bank sentral Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi kemarin tercatat sebesar Rp 8 triliun. Investor asing melakukan jual bersih (net sell) sebesar Rp 712,02 miliar di semua pasar. Akibatnya, sebanyak 158 saham tercatat naik, 288 saham tercatat anjlok, dan 126 lainnya stagnan. Koreksi juga menimpa pasar obligasi nasional, di tengah kekhawatiran masih tingginya laju peningkatan jumlah pasien Covid-19 jelang pelonggaran karantina wilayah (lockdown). Obligasi FR0081 bertenor 5 tahun terkoreksi paling parah dengan mencatatkan kenaikan yield 9,60 basis poin (bps) menjadi 6,848%. Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Besaran 100 bps setara dengan 1%. Di pasar kurs, rupiah mengawali perdagangan dengan stagnan di level Rp 14.050/US$ pada pagi, dan sempat menguat ke 0,21% ke Rp 14.020/US$, sekaligus menjadi level terkuat intraday. Namun setelah itu, rupiah mengendur dan berbalik melemah 0,07% ke Rp 14.060/US$. Pelemahan pasar modal tersebut terjadi setelah pengumuman data neraca dagang oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan kontraksi impor hingga -42,2% (secara tahunan), mengindikasikan lemahnya aktivitas bisnis di dalam negeri di tengah pandemi. Meski demikian, kinerja rupiah cukup bagus dibandingkan mata uang utama Asia. Nyaris semua mata uang utama Asia melemah melawan dolar AS, kecuali rupee India - PT RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com
0 Comments
PT RIFAN BANDUNG - Harga emas baru-baru ini akan melanjutkan perbaikan untuk pembelian bergerak yang positif di awal pekan perdagangan hari Senin sesi Asia. Emas naik mendapatkan daya tarik positif setelah pasar Berjangka mengalami penurunan dalam beberapa jam terakhir. Saat ini logam mulia naik 0,14% menuju tingkat harga 1,732 saat sesi awal Asia.
Tapi pada akhirnya pengujian gagal dan membawa emas naik menuju level harga yang lebih tinggi. Sementara itu saat ini kontrak Berjangka S&P 500 mencatatkan penurunan hingga 1,3% sehingga menguntungkan bagi logam mulia. Dilain sisi, saham Asia seperti Nikkei Jepang dan Kospi Korsel juga mengalami penurunan. Nada risiko dari baru-baru ini terjadi karena banyak investor yang khawatir dengan gelombang kedua pandemi virus Corona. Dilansir dari Bloomberg, Tokyo telah melaporkan bahwa terjadi lonjakan kasus pada akhir pekan kemarin. Pasar yang ada di Beijing juga ditutup lagi karena virus Corona kembali menyerang beberapa orang di Tiongkok. Selain itu bagian AS juga terus melaporkan ada virus Corona setelah diberlakukan pembukaan wilayah kemarin. Emas bullish lebih tinggi jika memang di pekan depan terjadi lonjakan kasus yang sangat signifikan di seluruh dunia. Jika memang virus Corona gelombang kedua, maka harapan investor untuk pertumbuhan ekonomi V akan sirna dan kembali mencari tempat yang aman yaitu ke safe haven. Pergerakan emas dan safe haven akan kembali aktif jika ada pergerakan pada saham global. Pada pekan lalu emas telah mencatatkan kenaikan hingga 2,86% karena saham AS yang bertambah cukup besar - PT RIFAN Sumber : inforex.com Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Rebound Naik 19,1 Dolar Di Tengah Aksi Jual Saham Global6/12/2020 RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) dari penurunan hari sebelumnya, ditopang aksi jual besar-besar di pasar saham global Menggerakkan gelombang baru infeksi Virus Corona dan meluncurkan Federal Reserve (Fed) AS untuk mempertahankan suku bunga rendah.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik 19,1 dolar AS atau 1,11 persen, menjadi ditutup pada 1.739,8 dolar AS per ounce. Kontrak harga emas untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik 19,1 dolar AS atau 1,11 persen, menjadi ditutup pada 1,739,8 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, emas berjangka turun 1,2 dolar AS atau 0,07 persen menjadi 1.720,70 dolar AS. Sehari sebelumnya, emas turun 1,2 dolar AS atau 0,07 persen menjadi 1,720,70 dolar AS. Anda memiliki banyak infeksi baru, yang membuat investor sedikit gagal sehingga cukup banyak orang yang menghindari risiko (risiko-off) dan pada saat mereka menjual semuanya, mengeluarkan dolar dan gas alam, kata Kepala Pedagang Investor Global AS, Michael Matousek. Indeks pasar saham utama di seluruh dunia jatuh pada Kamis, karena kekhawatiran atas gelombang kedua infeksi COVID-19 menyapu pasar ekuitas. Indeks pasar saham utama di seluruh dunia jatuh pada Kamis, karena terkait atas gelombang kedua infeksi COVID-19 menyapu pasar ekuitas. Harga emas juga mendapat dukungan ketika Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) merilis pernyataan setelah penutupan pasar pada Rabu, mengatakan mereka memperkirakan ekonomi AS menyusut sebesar 6,5 persen pada 2020, dan tingkat pengangguran sebesar 9,3 persen pada akhir tahun ini. Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 9,3 sen atau 0,52 persen, menjadi ditutup pada 17,899 dolar AS per ounce. Logam mulia, perak untuk pengiriman Juli naik 9,3 sen atau 0,52 persen, menjadi ditutup pada 17,899 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 22 dolar AS atau 2,6 persen, menjadi menetap pada 824 dolar AS per ounce.Platinum untuk pengiriman Juli turun 22 dolar AS atau 2,6 persen, menjadi menetap pada 824 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : antaranews.com PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp881 ribu per gram pada Rabu. Posisi tersebut naik Rp6.000 dari Rp875 ribu per gram pada Selasa.
Begitu pula dengan harga pembelian kembali (buyback) naik Rp8.000 per gram dari Rp761 ribu menjadi Rp769 ribu per gram pada hari ini. Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp470,5 ribu, 2 gram Rp1,7 juta, 3 gram Rp2,52 juta, 5 gram Rp4,18 juta, 10 gram Rp8,3 juta, 25 gram Rp20,63 juta, dan 50 gram Rp41,19 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp82,31 juta, 250 gram Rp205,51 juta, 500 gram Rp410,82 juta, dan 1 kilogram Rp821,6 juta. Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen. Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.723 per troy ons atau tumbuh 0,06 persen. Sedangkan harga emas di perdagangan spot naik 0,11 persen ke US$1.717,2 per troy ons pada pagi ini. Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan harga emas di pasar internasional berpotensi menguat berkat sentimen aksi ambil untung (profit taking) pelaku pasar di bursa saham. Kemarin, aksi profit taking terjadi di bursa AS dan Eropa, sementara harga emas kembali naik di atas US$1.700 per troy ons di tengah aksi profit taking. Selain itu, menurutnya, penguatan harga emas terpengaruh oleh data penurunan jumlah lowongan kerja di AS. Artinya, masih ada risiko menurunnya perekonomian akibat pandemi virus corona atau covid-19, Pasar juga masih dihadapkan oleh risiko perang dagang AS dan China," katanya. Di sisi lain, harga emas juga menanti sentimen pengumuman hasil rapat bulanan bank sentral AS, The Federal Reserve. Apabila The Fed mengumumkan pandangan pesimistis (dovish), harga emas akan menguat lagi. Proyeksinya, harga emas bergerak di rentang US$1.690 sampai US$1.740 per troy ons pada hari ini - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : cnnindonesia.com PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Penurunan harga emas milik PT Aneka Tambang Tbk ( ANTM ) jadi momentum bagi investor untuk memulai ancang-ancang melakukan aksi beli. Pasalnya, penurunan kali ini diprediksi masih akan dilanjutkan pada level Rp 800.000 per gram dalam waktu dekat.
Mengutip laman Logam Mulia, harga emas Antam hari ini untuk kategori beli emas pada perdagangan berada di level Rp 876.000 per gram. Angka tersebut telah turun dari level tertinggi pada Selasa yaitu Rp 972.000 per gram. Sementara itu, untuk harga buyback emas Antam sudah disepakati level Rp 762.000 per gram pada perdagangan Senin . Harga merosot banyak dibandingkan level tertingginya pada Selasa yang sempat berada di level Rp 862.000 per gram. Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengungkapkan, penurunan harga emas Antam bertentangan dengan harga emas spot yang tertekan pada perdagangan Jumat. Sementara pada perdagangan Senin harga emas dibuka di level US $ 1,683 per ons troi. Selain itu, rupiah juga bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan masih bertahan di bawah Rp14.000 per dolar AS, sehingga harga emas Antam pun bergerak turun - PT RIFAN FINANCINDO Sumber : kontan.co.id PT RIFAN BANDUNG - Mengawali pekan ini, Senin , harga emas dunia kian ambles karena mendapat tekanan dari sentimen positif yang membuat risk appetite investor semakin membaik.
Pada 07.20 WIB harga emas global di pasar spot melemah 0,2% ke US$ 1.681,8/troy ons. Harga emas jatuh ke bawah level psikologis US$ 1.700/troy ons pada Jumat pekan lalu bertepatan dengan rilis data pengangguran AS yang mengejutkan. Kabar gembira datang dari rilis data penciptaan lapangan pekerjaan (non-farm payrolls) AS yang lebih kuat dari perkiraan untuk periode Mei lalu. Departemen Tenaga Kerja AS mencatat penambahan 2,5 juta lapangan kerja baru bulan lalu. Tingkat pengangguran di Negeri Paman Sam pun membaik ke 13,3%. Angka ini jauh lebih baik dari proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang menduga ada 8 juta lapangan kerja yang hilang dan angka pengangguran naik menjadi 20%. Penciptaan kerja di bulan Mei merupakan lonjakan satu bulan terbesar dalam sejarah AS setidaknya sejak 1939. Kenaikan ini bahkan mengungguli rekor sebelumnya yang tercatat di bulan September 1983 dengan kenaikan penciptaan lapangan kerja dalam sebulan mencapai angka 1,1 juta. Namun penurunan pengangguran tidak terjadi secara merata. CNBC International melaporkan penganggur pria kulit putih mengalami penurunan dari 12,4% menjadi 10,7% dan wanita kulit putih turun dari 15% menjadi 13,1% pada Mei. Untuk tingkat penganggur untuk warga Afro-Amerika naik lebih tinggi sebesar sepersepuluh poin persentase menjadi 16,8%, meskipun tingkat penganggur untuk pria turun dari 16,1% menjadi 15,5%. Pekerja di sektor rekreasi dan perhotelan telah kembali bekerja dan menyumbang kenaikan sebesar 1,2 juta atau hampir separuh dari total kenaikan lapangan kerja setelah dilaporkan kehilangan 7,5 juta pekerjaan pada bulan April lalu. Pekerja di bar dan restoran juga meningkat sebesar 1,4 juta seiring dengan upaya pelonggaran pembatasan sosial di berbagai wilayah. Sementara di sektor konstruksi ada tambahan sebesar 464.000 pekerjaan. Untuk sektor layanan pendidikan dan kesehatan jumlah pekerjaan naik 424.000 dan untuk ritel naik 368.000 setelah turun 2,3 juta sebulan sebelumnya. Sontak kabar tersebut membuat aset-aset berisiko seperti saham melesat. Dini hari tadi Wall Street ditutup menguat signifikan dengan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengalami apresiasi sebesar 3,15% sedangkan S&P melompat 2,62% di akhir pekan lalu. Penciptaan lapangan kerja AS yang secara signifikan lebih kuat dari perkiraan - naik 2,5 juta dibandingkan dengan perkiraan penurunan 7,5 juta - membuat ada perbedaan hingga 10 juta, ini telah memunculkan harapan bahwa ekonomi Amerika Serikat akan pulih. Meskipun tergelincir di awal pekan, analis masih menilai prospek emas untuk jangka panjang masih baik. "Namun dengan adanya ketidakpastian ekonomi, ketegangan perdagangan, masalah di Amerika Serikat, untuk jangka panjang, pengaruhnya jelas lebih positif (untuk emas) daripada negatif." kata analis INTL FCStone Rhona O'Connell - PT RIFAN Sumber : cnbcindonesia.com RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah pun hijau di perdagangan pasar spot.
Pada Jumat, kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.100. Rupiah menguat 0,46% dibandingkan posisi hari sebelumnya. Sementara di perdagangan pasar spot, rupiah juga menguat. Pada pukul 10:05 WIB, US$ 1 dihargai Rp 13.910 di mana rupiah menguat tajam 1,01%. Kala pembukaan pasar, rupiah sudah menguat tetapi tipis saja di 0,07%. Seiring perjalanan, apresiasi rupiah semakin menebal dan dolar AS sudah terdorong ke bawah Rp 14.000. Tidak cuma rupiah, hampir seluruh mata uang utama Asia pun menguat di hadapan dolar AS. Namun apresiasi yang lebih dari 1% sudah cukup untuk membawa rupiah ke puncak 'klasemen' mata uang Benua Kuning - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : cnbcindonesia.com RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Nilai tukar dolar Australia menguat melawan rupiah pada perdagangan Kamis pagi. Rilis data ekonomi yang tak seburuk perkiraan membuat dolar Australia cukup kuat melawan rupiah yang sedang perkasa.
Pada pukul 10:36 WIB, AU$ 1 setara Rp 9.763,5, dolar Australia menguat 0,44% di pasar spot melansir data Refinitiv, kemarin, data pertumbuhan ekonomi (produk domestic bruto/PDB) Australia kuartal I-2020 yang dirilis pagi tadi menunjukkan kontraksi atau minus 0,3% quarter-on-quarter (QoQ). Rilis tersebut masih lebih bagus dari prediksi kontraksi 0,4% di Forex Factory. Sementara jika dilihat secara tahunan atau year-on-year, PDB Australia tumbuh 1,4%. Sementara pada hari ini, data penjualan ritel bulan April dilaporkan merosot 17,7%, sedikit lebih baik dari prediksi 17,9%. Kemudian penurunan surplus neraca dagang Australia juga tak sebesar prediksi. Surplus neraca dagang di bulan April tercatat sebesar AU$ 8,8 miliar, lebih baik ketimbang prediksi AU$ 7,5 miliar. Serangkaian data tersebut memberikan kemungkinan kemerosotan ekonomi Australia tidak akan seburuk yang diperkirakan, dan karantina wilayah (lockdown) yang sudah dilonggarkan bisa segera membangkitkan perekonomian. Rupiah sebenarnya hari ini cukup perkasa akibat derasnya aliran modal yang masuk ke Indonesia. Dolar Singapura saja dibuat hampir turun ke bawah Rp 10.000/US$. Tetapi melawan dolar Australia, rupiah memang cukup kesulitan. Sebabnya kinerja buruk Mata Uang Kanguru ini di bulan Maret lalu. Seperti diketahui, pada bulan Maret lalu rupiah mengalami aksi jual masif, melemah tajam melawan dolar AS, Singapura, dan mata uang lainnya. Dolar Singapura bahkan menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah Rp 11.574,53/SG$ Tetapi, dolar Australia justru ambles melawan rupiah, menyentuh level terelemah sejak September 2011 Rp 8.479,24 pada pertengahan Maret lalu. Amblesnya dolar Australia kala itu terjadi akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19) yang memukul perekonomian luar dalam. Dari luar, China yang merupakan mitra dagang utama Australia menerapkan kebijakan lockdown akibatnya permintaan impor produk Negeri Kanguru merosot tajam. Australia juga menerapkan kebijakan yang sama, perekonomian dalam negeri pun tidak bisa diandalkan. Akibatnya, bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) memangkas suku bunga hingga ke rekor terendah 0,25%, dan untuk pertama kalinya menerapkan kebijakan pembelian aset (quantitative easing/QE). Kini perekonomian Australia perlahan mulai bangkit, lockdown sudah mulai dibuka sejak secara perlahan dalam 2 pekan terakhir, dan dolar Australia pun balas dendam - RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee menilai, penerapan kenormalan baru atau new normal akan menjadi sentimen positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan depan. Terlebih lagi, pelonggaran pembatasan sosial di berbagai negara dan belum adanya tanda-tanda gelombang kedua covid-19, juga bisa menjadi sentimen positif pasar.
Rencana new normal di dalam negeri atau pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB akan menjadi sentimen positif bagi pasar saham Indonesia. Selain itu, pelaku pasar masih akan mencermati ketegangan Amerika Serikat (AS) dengan China menyusul Kongres Rakyat Nasional China yang menyetujui RUU keamanan nasional untuk Hong Kong. Peluang Amerika Serikat mengenakan sanksi terhadap perusahaan dan pejabat China atas situasi yang terjadi di Hong Kong. Ini mungkin akan menjadi perhatian pasar. Pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengisyaratkan tidak ada perubahan kesepakatan perdagangan dengan China meskipun tensi kedua negara meningkat, dinilai bisa menjadi sentimen positif di awal pekan. Trump mengatakan mencabut keistimewaan Hongkong seperti tidak akan menerima perlakuan keistimewaan tarif, orang Hongkong tidak bisa bebas masuk Amerika, dan tidak ada dwi kewarganegaraan. Sentimen lainnya, perkembangan penelitian untuk menemukan vaksin COVID-19 akan selalu menjadi perhatian pelaku pasar. Kemudian, rencana dana pemulihan zona Eropa sebesar 750 miliar Euro juga menjadi sentimen positif pasar, kami perkirakan IHSG berpeluang menguat di awal pekan dan rawan aksi profit taking di akhir pekan - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : merdeka.com PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari Selasa melesat 117,62 poin atau nyaris 2,5% ke level 4.871,23 ditopang masuknya aliran dana asing. Pemodal tampaknya mulai optimisitis dengan prospek ekonomi setelah data manufaktur dilaporkan yang lebih baik dari bulan sebelumnya.
Investor tampaknya optimistis dengan rencana pemerintah membuka kembali perekonomian Indonesia. Langkah ini dilakukan merespons dari banyaknya negara-negara lain yang juga melakukan hal yang sama. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi mencapai Rp 6,23 triliun, dengan investor asing beli bersih (net buy) sebesar Rp 451,93 miliar di semua pasar. Sementara volume transaksi tercatat 4,91 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 455.695 kali transaksi. Saham-saham yang menguat di antaranya saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) (17,11%), PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) (10,14%), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) (8,47%), sedangkan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) (6,94%) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) (6,76%). Penguatan IHSG juga merespons laporan data aktivitas manufaktur Indonesia yang menunjukkan pemulihan dibandingkan bulan sebelumnya, meskipun masih mengalami kontraksi pada Mei 2020, IHS Markit melaporkan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia periode Mei adalah 28,6. Naik dibandingkan April yang sebesar 27,5. PMI menggunakan angka 50 sebagai titik awal. Angka di bawah 50 berarti industri manufaktur masih terkontraksi, belum ada ekspansi, walau demikian, kontraksi industri manufaktur Tanah Air mulai menipis. Ini memberi harapan bahwa yang terburuk sepertinya sudah berlalu. Dengan pemerintah mempertimbangkan kembali membuka ekonomi secara bertahap mulai bulan Juni, PMI mungkin akan naik pada bulan-bulan mendatang. Meskipun membutuhkan upaya yang lebih besar untuk memulihkan kerugian parah yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Pada perdagangan sesi II IHSG cenderung bertahan di zona hijau merespons data manufkatur yang lebih baik dari bulan sebelumnya, serta indikator teknikal yang menunjukkan tren penguatan. Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (Hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, indikator garis BB masih menunjukkan pelebaran yang terus melewati area resistance artinya kecenderungan untuk naik lebih lanjut. Level resistance selanjutnya berada di area 4.910 dan berlanjut hingga area 4.950. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati support yang berada di area 4.790 hingga area 4.715. Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum dengan garis MA yang berada di wilayah positif, dengan garis MA yang bergerak ke atas dan terjadi pelebaran, maka kecenderungan untuk menguat. Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. RSI masih berada di area overbought, namun konfirmasi penurunan belum ada, artinya pergerakan selanjutnya masih terpantau naik. Secara keseluruhan, dari fundamental merespons penguatan Wall Street dikombinasikan teknikal dengan indikator garis BB yang masih melebar di area resistance, maka pergerakan IHSG masih berpeluang menguat, perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya - PT RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2022
Categories |