RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Hati-hati, ada kemungkinan bursa saham Amerika Serikat (AS) bakal terkoreksi malam nanti. Sayangnya, koreksi di Wall Street biasanya bakal menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan Asia keesokan harinya, termasuk Indonesia.
Nilai futures tiga indeks utama di Wall Street melemah. Pukul 14:38 WIB, nilai indeks futures Dow Jones Industrial Average berada di 31.501 (-0,11%), S&P 500 ada di 3.872,68 (-0,22%), dan Nasdaq 100 di 13.150 (-0,34%). Sebelumnya, futures Nasdaq sempat anjlok lebih dari 1%. Koreksi dalam Nasdaq menandakan investor sedang melepas saham-saham berbasis teknologi. Di tengah aura pemulihan ekonomi yang begitu kuat karena kehadiran vaksin anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), saham-saham berkategori Stay at Home Stocks tidak lagi menarik. Tahun lalu, miliaran warga dunia termasuk ratusan juta rakyat AS terpaksa #dirumahaja untuk mempersempit ruang gerak penyebaran virus corona. Saat tidak keluar rumah, penggunaan teknologi meningkat mulai dari belajar jarak jauh, rapat online, atau mencari hiburan dengan menonton film secara berbayar. Namun pada 2021, vaksin sudah tersedia dan AS menjadi negara dengan laju vaksinasi tercepat di dunia. Berdasarkan catatan Our World in Data, total vaksin yang disuntikkan ke lengan rakyat Negeri Paman Sam per 22 Februari 2021 mencapai 64.177.474 dosis. Rata-rata tujuh harian vaksinasi adalah 1.446.445 dosis per hari. Vaksin akan membuat tubuh mampu melawan virus corona. Saat sebagian besar warga sudah mendapat vaksin, maka rantai penularan bisa diputus karena yang kebal semakin banyak. Inilah yang disebut kekebalan kolektif (herd immunity). "Setidaknya 233 juta penduduk atau 70% populasi AS harus menerima 365-485 juta dosis vaksin untuk membentuk herd immunity. Jika rata-rata vaksinasi bertahan di kisaran 1-2 juta dosis per hari mulai Februari 2021, maka penyuntikan 365 juta dosis akan tercapai pada Juli-Desember 2021," sebut riset Citi. Oleh karena itu, sepertinya aktivitas dan mobilitas rakyat AS sudah relatif normal pada akhir tahun ini atau awal tahun depan. Warga Negeri Adidaya akan lebih nyaman dan aman beraktivitas di luar rumah. Ini membuat teknologi yang selama ini banyak digunakan menjadi ditinggalkan. Prospek penjualan barang dan jasa emiten teknologi pun suram. So, tidak heran Nasdaq jadi indeks yang paling terpukul di Wall Street - RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2022
Categories |