RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas berpotensi meningkat pada perdagangan hari ini, Kamis (24/8/2023) di tengah sentimen The Fed yang kurang hawkish terhadap kenaikan suku bunga lanjutan. Harga emas spot (XAUUSD) melesat US$18 ke US$ 1.915,31 per troy ons pada perdagangan Rabu (23/8/2023), sekaligus membukukan kenaikan tiga hari beruntun. Harga emas juga mencapai level tertinggi dalam dua pekan terakhir setelah aktivitas manufaktur dan jasa Amerika Serikat (AS) menunjukkan penurunan, mengutip laporan Monex Investindo Futures.
Data yang dirilis kemarin menunjukkan aktivitas manufaktur yang dilihat dari purchasing managers’ index (PMI) pada Agustus turun menjadi 47 dari bulan sebelumnya 49, dan mematahkan forecast kenaikan di Trading Central menjadi 49,5. Sementara itu PMI jasa dilaporkan sebesar 51, lebih rendah dari Juli 52,3 dan di bawah forecast 52. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di bawahnya adalah kontraksi, sementara di atas 50 artinya ekspansi. Perlambatan ekspansi sektor jasa memberikan dampak yang cukup besar, sebab berkontribusi lebih dari 70 persen terhadap pertumbuhan ekonomi AS. Hal ini tentunya menguatkan ekspektasi bahwa bank sentral AS (The Fed) tidak akan menaikkan suku bunga lagi pada tahun ini. Imbal hasil (yield) obligasi AS atau Treasury tenor 10 tahun pun anjlok hingga ke 4,198 persen, dibandingkan penutupan perdagangan Selasa di 4,328 persen atau di dekat level tertinggi sejak November 2007. "Tingginya yield Treasury sebelumnya membuat emas menjadi tidak menarik. Namun, kini yield Treasury mulai menurun dan tentunya membuat emas kembali dilirik," papar Monex dalam laporan risetnya - RIFAN FINANCINDO Sumber : bisnis.com
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2022
Categories |