Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk. atau yang biasa dikenal dengan emas Antam kembali turun pada perdagangan Kamis (24/9/2020) melanjutkan penurunan 2 hari terakhir.Harga emas dunia yang kembali merosot turut menyeret turun harga emas Antam.
Melansir data dari situs resmi logammulia.com, harga emas Antam satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.002.000/batang, turun Rp 5.000 atau 0,5% dibandingkan harga kemarin. Total dalam 3 hari terakhir emas Antam sudah merosot 2,15%. Sementara itu satuan 100 gram yang biasa jadi acuan dibanderol Rp 94.412.000/batang atau Rp 944.120/gram, turun 0,53%. Harga emas dunia pada perdagangan Rabu merosot 1,9% ke US$ 1.863.54/troy ons, sementara dalam 3 hari terakhir total pelemahannya sebesar 4,42%. Emas terpukul oleh 2 faktor, outlook suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, dan penguatan dolar AS. Perubahan outlook suku bunga dan penguatan dolar AS dipicu oleh pernyataan Charles Evans, Presiden The Fed Chicago. Berbicara lewat daring di acara Official Monetary dan Financial Institution Forum, Evans mengatakan ekonomi AS berisiko dalam jangka panjang, mengalami pemulihan yang lambat, dan tidak bisa langsung keluar dari resesi tanpa bantuan stimulus fiskal. Evans juga melihat open-ended program pembelian aset The Fed (quantitative easing/QE) mampu menyediakan bagian penting untuk pemulihan ekonomi. Pernyataan Evans sangat hawkish. Ia menyebutkan QE dan menaikkan suku bunga sebelum target inflasi tercapai. Hal tersebut mengejutkan pasar," kata Edward Moya, analis pasar senior di Oanda New York Segera setelah kita berhasil mengatasi virus corona, anda akan melihat ekspektasi kenaikan suku bunga meningkat, dan seharusnya membuat dolar terus menguat," tambahnya. Evans bukan merupakan anggota komite pembuat kebijakan moneter (Federal Open Market Committee/FOMC) di tahun ini, sehingga ia tak memiliki suara dalam memutuskan suku bunga. Tetapi pada tahun depan ia akan menjadi anggota FOMC, sehingga pasar melihat ada kemungkinan suku bunga akan naik sebelum 2023. Ketika suku bunga dinaikkan, maka era penguatan emas bisa jadi akan berakhir, sebab suku bunga rendah serta kebijakan moneter ultra longgar merupakan bahan bakar utama emas untuk terbang tinggi. Apalagi, dolar AS juga akan menguat seandainya suku bunga dinaikkan. Indeks dolar AS kemarin membukukan penguatan 0,43% ke 94,39 dan berada di level tertinggi sejak 27 Juli. Indeks yang mengukur kekuatan dolar AS tersebut juga sudah membukukan penguatan 3 hari beruntun, dengan total 1,58%. Sumber : cnbcindonesia.com
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2022
Categories |