RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Asia bergerak mixed, namun cenderung melemah hingga pukul 11:00 WIB, di tengah respons beragam pelaku pasar di kawasan Asia terkait data ekonomi AS yang hasilnya juga cenderung beragam.
Pada Pukul 11:00 WIB, tercatat indeks Nikkei di Jepang mulai berbalik arah ke di zona hijau, yakni menguat 0,48%, sedangkan Hang Seng di Hong Kong masih bertahan di zona hijau, yakni naik tipis 0,01% walaupun pergerakannya cenderung berfluktuasi. Sementara itu, indeks utama Asia lainnya yang berubah ke zona merah pada pukul 11:00 adalah KOSPI Korea Selatan (Korsel) yang melemah 0,11%, sedangkan sisanya masih bergerak di zona merah, yakni Straits Times Index (STI) Singapura yang masih memimpin pelemahan, yakni melemah 0,7%, disusul Shanghai Composite China yang terpangkas 0,13%. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan pada pukul 11:00 terpantau berhasil menguat 0,71% ke level 5.719,52, setelah sempat dibuka di zona merah, yakni terkoreksi 0,17% di level 5.669,66. Bursa saham masih bergerak mixed karena pelaku pasar Asia merespons terkait data ekonomi AS yang hasilnya juga cenderung beragam. Pada pekan yang berakhir 21 November, jumlah klaim tunjangan pengangguran AS naik 30.000 menjadi 778.000, di atas konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan 730.000. Klaim tunjangan pengangguran naik dalam dua pekan beruntun. "Dalam beberapa pekan terakhir, pelaku pasar kesulitan menjadi berita negatif. Sekarang ada data ketenagakerjaan, yang menyadarkan kita bahwa tantangan jangka pendek masih sangat besar," kata Christopher Grisanti, Chief Equity Strategist di MAI Capital Management yang berbasis di Ohio, seperti diberitakan Reuters. Pelaku pasar cemas bahwa kemungkinan pemulihan ekonomi di Negeri Paman Sam tidak secepat yang diperkirakan. Ternyata dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) tidak bisa hilang begitu saja, 'luka' yang begitu dalam masih sangat terasa. Data ini menyadarkan kita bahwa pemulihan ekonomi tidak merata. Masyarakat kelas menengah-atas bisa berbelanja seperti tidak terjadi apa-apa. Namun mereka yang di bawah harus mengantre untuk mendapatkan makanan gratis dan kesempatan kerja yang sepertinya jauh dari pandangan. Namun, dibalik data klaim pengangguran AS yang kurang memuaskan, ada data pertumbuhan ekonomi AS yang cukup menggembirakan bagi pelaku pasar di AS. Departemen Perdagangan AS melaporkan, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 33,1% pada level tahunan (year-on-year/YoY). Hal ini mengkonfirmasikan laju ekspansi ekonomi Negeri Paman Sam pada kuartal ketiga (Q3) 2020. Padahal sebelumnya, perekonomian AS berkontraksi atau minus 31,4% pada Q2 2020. Ini terdalam sejak pemerintah mulai mencatatkan PDB pada tahun 1947. Sementara di Q1, ekonomi AS juga sempat terkontraksi 5% di basis yang sama. AS berhasil pulih dari resesi teknis, yang diartikan negatifnya ekonomi sebuah negara dua kuartal berturut-turut atau lebih . Pengeluaran pribadi adalah pendorong utama pertumbuhan. Stimulus seperti cek yang diberikan pemerintah dan tunjangan pengangguran mingguan, meningkatkan daya beli warga. Kenaikan PDB kuartal ketiga mencerminkan upaya berkelanjutan untuk membuka kembali bisnis dan melanjutkan aktivitas yang ditunda atau dibatasi karena COVID-19, kata Departemen Perdagangan AS, Rabu waktu setempat. Namun PDB Q3 ini masih 3,5% di bawah tingkat pra-pandemi. Meskipun vaksin corona diharapkan segera tersedia, namun Covid-19 masih jauh dari terkendali di AS. Sementara itu, di Q4 2020, analis memperkirakan ekonomi masih akan tumbuh di bawah tingkat tahunan 5%. Presiden Federal Reserve (The Fed) St. Louis James Bullard melihat sedikit risiko dari berlanjutnya kontraksi ekonomi. Pandemi corona membuat sejumlah negara jatuh dalam jurang resesi. Pasalnya penguncian (lockdown) membatasi geral warga dan menutup bisnis dan industri. Sementara itu, Bank of Korea (BoK) pada pagi hari ini memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level rendah 0,5%, karena bank sentral khawatir tentang pasar properti Korsel yang sedang panas - RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2022
Categories |