RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Ilmuwan di sejumlah negara berlomba-lomba menemukan vaksin Covid-19. Kini pertarungan vaksin ini mengerucut ke tiga negara, yakni Amerika Serikat (AS), China, dan Rusia.
Ketiga negara ini sedang berlomba agar vaksin Covid-19 segera tersedia akhir tahun ini. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) per tanggal 2 Oktober 2020, ada 10 vaksin Covid-19 yang sudah melakukan uji klnis tahap akhir, Berikut peta persaingan antara China dengan Amerika Serikat (AS) dengan Rusia: China jadi negara yang aktif mengembangkan vaksin Covid-19. Maklum, virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan China kemudian menyebar ke seluruh dunia sehingga menjadi pandemi. China memiliki empat vaksin eksperimental yang sudah masuk uji klinis tahap akhir. Uji klinis vaksin ini dilakukan di luar negeri seperti Indonesia, Bangladesh, Uni Emirat Arab (UEA). Hal ini dilakukan karena infeksi virus corona semakin sedikit di China. Empat vaksinnya adalah Sinovac Biotech; Wuhan Institute of Biological Products dan Sinopharm; Beijing Institute of Biological Products dan Sinopharm; dan CanSino Biological dan Beijing Institute of Biotechnology. Pada Juni 2020, otoritas kesehatan China sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat kepada empat vaksin ini. Ribuan warga China sudah disuntikkan vaksin ini terutama mereka yang berada di garda terdepan seperti tenaga medis, pegawai negara, hingga pegawai di perbatasan negara. Dalam perang vaksin Covid-19 pemerintahan Donald Trump meluncurkan program bernama Operation Warp Speed pada April lalu. Ini adalah program untuk mempercepat penemuan vaksin. Informasi yang beredar, program ini bertujuan untuk menemukan vaksin paling lama 8 bulan setelah program diluncurkan. target program ini adalah mengadakan 300 juta dosis vaksin di Januari 2021. Cara kerja program ini dengan menyuntikkan dana ratusan juta dolar ke perusahaan vaksin untuk membantu pendanaan riset sekaligus memesan vaksin bila nanti ditemukan. Program ini memiliki unsur spekulasi karena tidak semua vaksin yang sedang dikembangkan pada akhirnya akan efektif dan manjur dalam melawan virus Covid-19. Beberapa vaksin yang sudah didanai program ini adalah AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Novavax. Dari keempat vaksin ini yang terdepan adalah Moderna dan Pfizer yang menargetkan hasil uji klinis fase akhir akan diketahui sebelum Natal 2020. Adapun AstraZeneca masih terganjal izin dari otoritas kesehatan AS karena mereka masih mengumpulkan data soal efek samping vaksin. Adapun Novavax baru memulai uji klinis fase tiga. Vaksin Rusia merupakan vaksin yang kontroversial. Pasalnya, tiba-tiba saja Rusia mematenkan vaksin bernama Sputnik V buatan Gamaleya Research Institute pada Agustus lalu. Padahal hasil uji klinis fase satu dan dua vaksin ini belum dirilis di jurnal kesehatan untuk ditinjau para ahli. Kini vaksin ini sudah memasuki uji klinis fase tiga yang diuji kepada relawan di Rusia dan beberapa negara lain. Dalam riset awalnya vaksin ini efektif melawan virus corona Covid-19. Rusia juga mengklaim 10 negara sudah memesan vaksin ini. Rusia juga berencana untuk mempatenkan vaksin Covid-19 kedua pada pertengahan Oktober 2020. Vaksin tersebut dikembangkan oleh lembaga riset negara State Research Center of Virology and Biotechnology atau Vector Institute Siberia. Uji klinis tahap awal dari dilakukan pada Juli 2020 yang kemudian dilanjutkan uji klinis fase kedua pada Agustus lalu. Vaksin ini disebut-sebut tidak menciptakan kekebalan seumur hidup. Artinya perlu berkali-kali suntikan untuk menjaga tubuh imun terhadap virus Covid-19 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : cnbcindonesia.com
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2022
Categories |