PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Mayoritas bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan Senin (18/5/2020) terpantau ditutup di zona hijau.
Di Jepang indeks Nikkei 225 mengalami kenaikan sebesar 0.48%. Kenaikan ini merespons rilis data Kantor Kabinet Pemerintahan Jepang yang menunjukan Negara Matahari Terbit ini terjun ke dalam resesi pertama sejak 2015 karena corona (COVID-19). Tercatat terjadi kontraksi (pertumbuhan negatif) 0,9% pada Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal-I 2020 (quartal-on-quartal/QoQ). Meski demikian para pelaku pasar menganggap hasil ini lebih baik dari perkiraan ekonom. Sebelumnya kontraksi diperkirakan sebesar 1,1%. Hampir pasti dampak ekonomi akan lebih parah dari ini, di periode ini, Jepang sudah berada pada posisi resesi." Ujar Yuichi Kodama, kepala ekonom Meiji Yasuda Research Institute. Angka konsumsi swasta juga tercatat turun 0,7% lebih baik daripada angka konsensus yang turun 1,6%. Sementara belanja modal turun 0,5% dan eskpor turun 6,0%. Ekspor ke China mulai turun pada bulan Februari, diikuti oleh turunya jumlah ekspor ke Amerika Serikat dan Eropa" Menurut Takeshi Minami, kepala ekonom Norinchukin Research Institue. Sementara itu di negara tetangga kita Singapura, Indeks STI nya naik sebesar 0,80% setelah Departemen Statistik Singapura merilis angka ekspor non migas Singapura yang naik 9,7% padahal perkiraan para ekonom akan terjadi kontraksi (pertumbuhan negatif) sebesar 5%. Di China daratan, Shanghai Stock Exchange (SSE) mengalami apreasiasi sebesar 0,24%. Ancaman dari Amerika Serikat (AS) akan perang dagang jilid 2 tidak menyurutkan niat beli para pelaku pasar. Pemantik hubungan Amerika Serikat (AS) dan China yang kian panas terjadi saat pemerintahan Presiden AS Donald Trump memblokir pengiriman semikonduktor dari pembuat chip global. Dalam pengumumannya, Departemen Perdagangan AS menyatakan sudah merevisi aturan ekspor guna mengekang gerak bisnis Huawei sehingga pabrikan ponsel asal Shenzhen itu tak bisa mengakses produk-produk semikonduktor yang merupakan produk dari perangkat lunak (software) dan teknologi dari AS. Namun tampaknya aksi balasan dari China tinggal menunggu realisasi. Dalam sebuah cuitan di Twitter, seorang pemimpin redaksi sebuah surat kabar China yang dikendalikan negara, Global Times, mengatakan Beijing bisa saja mengambil tindakan balasan.Komentar sang pemred tentang masalah perdagangan AS-China menurut Washington Post sering menjadi indikator yang dapat diandalkan untuk melihat apa yang akan dilakukan Beijing ke depan. Berdasarkan apa yang saya ketahui, jika AS lebih lanjut memblokir pasokan teknologi utama ke Huawei, China akan mengaktifkan 'daftar entitas yang tidak dapat diandalkan', membatasi atau menginvestigasi perusahaan-perusahaan AS seperti Qualcomm, Cisco dan Apple, dan menunda pembelian pesawat Boeing, kata Hu Xijin, Editor in Chief di Global Times. Di negara lain di Asia seperti di Korea indeks Kospi mengalami apresiasi 0,51%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,58%.Sementara itu dari dalam negeri Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tutup di level 4.511,06 atau apresiasi sebesar 0,08% - PT RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2022
Categories |