Harga emas akhirnya menguat setelah ambruk lima hari ini. Kendati demikian, emas masih bergerak di level terlemahnya dalam lima bulan terkahir.
Harga emas di pasar spot pada perdagangan Senin (21/8/2023) ditutup di posisi YS$ 1.893,95 per troy ons. Harganya menguat 0,30%. Penguatan ini mengakhiri derita panjang emas yang anjlok selama lima hari sebelumnya. Selama lima hari tersebut, harga emas ambruk 1,3%. Harga emas juga masih menguat pada hari ini. Pada perdagangan Selasa (22/8/2023) pukul 06:23 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1.895,31 per troy ons atau menguat 0,07%. Meski menguat, pergerakan emas saat ini masih berada di level terendahnya sejak pertengahan Maret 2023 atau lima bulan terakhir. Menguatnya emas menjadi kabar baik setelah emas babak belur pekan lalu. Analis dari KItco, Jim Wyckoff, menjelaskan penguatan emas menandai jika minat investor untuk membeli sang logam mulia belum pudar. Namun, investor masih ragu-ragu membeli emas karena ada potensi kenaikan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Kami melihat ada ketertarikan investor membeli emas di level seperti saat ini tetapi pembelian masih terbatas karena kondisi market yang bearish," tutur Wyckoff, dikutip dari Reuters. Menurutnya, investor memilih untuk menunggu pernyataan Chairman The Fed Jerome Powell akhir pekan ini. Powell, akan menghadiri Simposium Ekonomi Jackson Hole, di Wyoming, selama tiga hari, yang diselenggarakan setiap tahun oleh The Fed wilayah Kansas City sejak 1981. Simposium Jackson Hole adalah acara di mana para gubernur bank sentral, menteri keuangan, ekonom, dan akademisi dari seluruh dunia berkumpul untuk membahas masalah ekonomi yang paling mendesak saat ini. Powell akan menyampaikan pidato tentang prospek ekonomi pada Jumat (25/8) di Jackson Hole. Dia akan memberikan pandangan terbarunya tentang apakah diperlukan lebih banyak pengetatan kebijakan untuk menurunkan inflasi di tengah pertumbuhan ekonomi yang sangat kuat, atau mulai mempertimbangkan untuk mempertahankan suku bunga. Pelaku pasar memperkirakan pernyataan The Fed akan lebih condong ke hawkish. Jika memang iya maka harga emas bisa terus tertekan," imbuhnya. Masih lesunya emas juga disebabkan proyeksi melandainya permintaan dari India dan China. Permintaan tinggi emas China bersifat sementara karena dipicu kekhawatiran ekonomi. Permintaan tersebut akan kembali turun dengan cepat. Ada proyeksi melemahnya permintaan dari India dan China karena faktor musiman. Ini akan menekan emas dalam jangka pendek," tutur analis Bank of America kepada Reuters. Sumber : cnbcindonesia
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2022
Categories |