PT Rifan Financindo Berjangka - Dolar AS Melemah Tipis, Harapan Pemulihan Ekonomi Berlanjut2/10/2021 PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Dolar Amerika Serikat turun tipis pada Rabu (10/02) petang lantaran surutnya permintaan untuk aset safe haven. Harapan pemulihan ekonomi global dari COVID-19 terus berkembang sejalan dengan ekspektasi terhadap stimulus fiskal dan moneter lanjutan.
Indeks dolar AS melemah tipis 0,02% di 90,403 menurut data Investing.com pukul 13.17 WIB. USD/JPY naik tipis 0,01% di 104,59, AUD/USD stabil di 0,7738 dan NZD/USD melemah 0,14% ke 0,7230. Sedangkan rupiah turun tipis 0,01% di 13.988,5 per dolar AS hingga pukul 13.18 WIB (USD/IDR). Pasangan USD/CNY sedikit menguat 0,07% di 6,4388. Data yang dirilis oleh China sebelumnya menunjukkan Indeks Harga Konsumen (CPI) tumbuh sebesar 1% sebulan tetapi turun 0,3% setahun. Producer Price Index (PPI) tumbuh 0,3% tahun-ke-tahun di bulan Januari. Adapun GBP/USD naik tipis 0,04% di 1,3820. Di ruang kripto, Bitcoin mendekati level $46.500 setelah naik hingga $48.500 pasca diketahuinya gelontoran dana investasi $1,5 miliar dari Tesla Inc. (NASDAQ:TSLA). "Prospek ekonomi untuk tahun ini, menurut konsensus pasar, tampaknya meningkat," kata kepala strategi CMC Markets Michael McCarthy kepada Reuters, merujuk ke pelemahan dolar. Sentimen dan positioning adalah pendorong utama pasar saat ini,” tambahnya. Harapan bahwa dukungan moneter dan fiskal, pendapatan perusahaan yang solid, dan peluncuran vaksin COIVD-19 semuanya telah mendorong harapan untuk pemulihan ekonomi AS. Sentimen risiko yang meningkat memberikan arti penurunan untuk aset safe haven seperti dolar. Investor tetap terbagi tentang dampak paket stimulus $1,9 triliun yang diusulkan oleh Presiden AS Joe Biden terhadap dolar. Mereka yang memperdebatkan dampak positif menunjukkan pemulihan AS yang cepat dibandingkan dengan ekonomi lain yang dapat meningkatkan greenback. Mereka yang berpendapat sebaliknya mengatakan bahwa pemulihan akan mendorong refleksi global, yang akan meningkatkan aset berisiko dan berkontribusi pada penurunan dolar. Analis Westpac berpendapat terakhir dalam catatan, meskipun dolar menguat pada tahun 2021, tetap data pekerjaan AS minggu sebelumnya menjadi indikator utama. "Data gaji yang mengecewakan pada hari Jumat benar-benar meratakan USD, poin data itu menimbulkan keraguan atas narasi kinerja AS yang tengah berkembang dan memfokuskan kembali pikiran pada prospek kebijakan fiskal dan moneter AS yang reflasioner berkelanjutan," tambah catatan itu - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : investing.com
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2022
Categories |