RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Presiden AS Donald Trump yang sedikit 'melunak' soal stimulus Covid-19 lanjutan sempat membuat harga emas melesat semalam.Namun pagi ini Kamis (8/10/2020), logam kuning tersebut diperdagangkan cenderung flat.
Pada 06.20 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah sangat tipis cenderung stagnan dengan koreksi sebesar 0,03% dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Harga emas dibanderol di US$ 1.886,76/troy ons. Sampai saat ini harga emas masih di bawah US$ 1.900/troy ons. Sebelumnya ketika Trump membatalkan negosiasi stimulus Covid-19 lanjutan dengan Demokrat hingga pemilu selesai membuat harga emas anjlok 2% dalam sehari. Namun kabar terbaru bahwa Trump meminta agar sisa anggaran lebih pada paket stimulus pertama dialokasikan untuk sektor maskapai penerbangan AS menjadi sorotan pelaku pasar. Apakah ini sebagai tanda bahwa Trump mulai melunak atau hanya manuver politik saja jelang pemilu 3 November nanti. Satu hal yang jelas, tindakan Trump tersebut bertentangan dengan seruan bos bank sentral AS The Fed Jerome Powell yang mengatakan bahwa stimulus moneter dan fiskal masih sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan perekonomian dari kejatuhan lebih dahsyat akibat pandemi Covid-19. "Penarikan kembali Presiden Trump dari 'tidak ada negosiasi stimulus' menjadi 'tindakan bantuan sepihak' telah membantu mendukung harga emas meskipun dolar AS hanya melemah sedikit," kata Jeff Klearman, manajer portofolio di GraniteShares, dilansir Reuters. Investor sekarang menunggu rilis risalah dari pertemuan para pengambil kebijakan the Fed (FOMC), bank sentral AS, pada 15-16 September lalu. "Ada antisipasi tentang tingkat inflasi sebagai akibat dari stimulus ... dan itu bisa dilindungi oleh emas," kata Jeffrey Sica, Presiden dan Kepala Investasi Sica Wealth Management. Jelang pemilu AS, pasar masih diliputi dengan adanya risiko ketidakpastian yang tinggi. Hanya saja prospek emas sampai akhir tahun dinilai masih positif. Frank Holmes CEO dari US Global Investor adalah salah satu orang yang percaya bahwa harga emas masih akan naik. Faktor musiman menjadi pendorong utama yang bakal menggerakkan harga emas. Dalam sebuah wawancara dengan Kitco News, Ia mengatakan bahwa permintaan emas fisik jelang perayaan Diwali di India, natal di akhir tahun dan juga perayaan tahun baru China akan jadi kabar positif untuk harga emas. Holmes percaya bahwa harga emas masih bakal menyentuh level US$ 4.000/troy ons. Meski ada kemungkinan volatilitas jelang pemilu, Holmes mengatakan bahwa hasil dari pemilu tak akan menggerakkan harga emas. "Ada orang yang bertaruh pada si biru (Demokrat), ada yang bertaruh pada si merah (Republik), dan saya bertaruh pada emas" katanya kepada Kitco News. Berbeda dengan Holmes, dalam riset terbarunya Standard Chartered menyebutkan bahwa jika Joe Biden dari Demokrat yang menang bakal mendorong harga emas lebih tinggi. Namun hal ini belum banyak dipertimbangkan oleh pasar. Alasan mengapa kemungkinan harga emas bakal terdongkrak naik lebih tinggi adalah korelasi antara dolar AS dan emas yang negatif dan sangat kuat. ""Kemenangan Biden dan Demokrat mendapatkan kendali penuh atas Kongres menggambarkan skenario terlemah untuk dolar AS, imbal hasil obligasi pemerintah, dan aset berisiko AS sehubungan dengan stimulus fiskal yang dimaksudkan dan kenaikan pajak; dan mengingat emas saat ini memiliki korelasi terkuat (di atas - 50%) dengan dolar AS, respons dolar AS adalah kuncinya. " kata Suki Cooper selaku analis dari Standard Chartered. Jika berkaca pada sejarah, menurut Cooper ketika Republik yang menang harga emas cenderung mengalami pelemahan. ""Dalam enam pemilu terakhir ... respons harga emas menjelang pemilu beragam, tetapi secara historis harga secara luas turun tipis setelah kemenangan Partai Republik," kata Cooper kepada Kitco News. Standard Chartered memperkirakan harga emas bakal balik ke US$ 2.000/troy ons di akhir tahun dan naik ke US$ 2.100/troy ons pada kuartal pertama tahun depan - RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com
0 Comments
RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat kembali memimpin pertambahan kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia, pada Kamis.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Jakarta yang menjadi episentrum Covid-19, mencatatkan 1.253 kasus baru sehingga secara akumulasi menjadi 74.989 kasus. Sementara itu, pasien sembuh bertambah 1.122 orang, sehingga totalnya menjadi 61.354 orang. Provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan ini mencatatkan 6 kasus kematian baru sehingga secara akumulasi menjadi 1.735 meninggal dunia. Hingga hari ini terdapat 11.900 pasien dalam perawatan atau kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta, Berikutnya, Jawa Barat (Jabar) mencatatkan 559 kasus baru Covid-19, sehingga totalnya menjadi 22.764 orang. Dengan penambahan tersebut, hari ini Jabar menyalip Jawa Tengah sehingga menjadi provinsi terbesar ketiga dalam akumulasi kasus positif. Provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Rodwan Kamil ini mencatatkan 128 pasien sembuh, sehingga totalnya menjadi 13.778 orang. Jabar juga mencatatkan 15 kasus kematian sehingga totalnya menjadi 435 orang. Hingga hari ini terdapat 8.551 pasien dalam perawatan atau kasus aktif Covid-19 di Jawa Barat, secara nasional kasus baru Covid-19 di Indonesia kembali menembus 4.174 orang pada hari ini, Kamis. Jumlah kasus baru tersebut membuat akumulasi kasus positif menjadi 291.182 orang. Hasil positif tersebut ditemukan dari 43.592 spesimen yang selesai diperiksa pada hari ini dan kemarin. Kabar baiknya, pada hari ini kasus kesembuhan menembus 3.540 orang sehingga totalnya menjadi 218.487 orang. Sementara itu, kasus kematian bertambah 116 orang sehingga totalnya menjadi 10.856 orang. Hingga hari ini pandemi Covid-19 telah menginfeksi 497 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia. Pemerintah juga masih memantau 135.480 orang yang berstatus suspek Covid-19. Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, mengatakan terjadinya penularan penyakit yang menyerang sistem pernafasan itu justru berasal dari orang-orang yang terdekat dan berada di lingkup sekitar. Dengan kata lain, orang-orang terdekat ini saling mengancam apabila tidak menerapkan protokol kesehatan seperti #pakaimasker, #cucitanganpakaisabun, dan #jagajarakhindarikerumunan. "Dan bukan orang yang jauh dari kita. Yang menulari kita adalah orang yang terdekat, siapa orang terdekat, yakni keluarga, saudara, sanak, famili atau teman sekerja. Itulah yang berpotensi. Jadi sebenarnya kita yang terdekat satu sama lain itu adalah saling mengancam kalau tidak hati-hati," jelas Doni. Lebih lanjut, hal itu juga dibuktikan berdasarkan hasil data #satgascovid19 yang menunjukkan bahwa sebanyak tujuh persen penderita Covid-19 di Wisma Atlet adalah mereka yang tidak pernah keluar rumah. Data tersebut sekaligus kembali menegaskan bahwa para penderita Covid-19 tertular dari orang-orang yang berada di dekatnya. Tujuh persen responder yang dirawat di Rumah Sakit Wisma Atlet itu adalah kelompok yang tidak pernah beraktivitas di luar rumah, jelas Doni - RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2022
Categories |