PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Transaksi di bursa saham Indonesia mendadak sepi. Transaksi saat ini hanya berada di kisaran Rp 8 sampai Rp 10 triliun dibandingkan biasanya bisa mencapai Rp 20 triliun per harinya.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, Selasa kemarin ada 175 saham naik, 313 saham merosot dan 153 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,903 triliun dan volume perdagangan mencapai 13,65 miliar saham. Ramai kabar di pelaku pasar menyebutkan bahwa transaksi di bursa saham mulai sepi karena investor beralih ke cryptocurrency alias komoditas kripto seperti bitcoin, ethereum, ripple, dan kawan-kawannya. CEO PT Elkoranvidi Indonesia Investama, Fendy Susiyanto mengatakan, tidak benar adanya informasi ini. Menurutnya, transaksi di bursa saham mendadak sepi disebabkan oleh dua faktor. Pertama, karena kondisi yang ada di global terutama AS. Tren penguatan imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (US Treasury) menyentuh di atas level 1,7% dibandingkan biasanya yang sangat rendah. Sebab dengan kenaikan itu memicu peralihan investor ke pasar obligasi yang memburu yield tinggi. Kemudian perekonomian AS juga kembali on track serta inflasi yang mulai meningkat menandakan sudah terjadinya aktivitas ekonomi. "Jadi ini yang membuat [mereka] investor mengurangi porsi portofolionya [net sell asing]. Ini yang membuat terjadi penurunan volume transaksi," kata dia dalam program InvesTime CNBC Indonesia, Selasa malam. Kedua, karena pergerakan harga komoditas. Menurutnya, harga komoditas sejak Maret lalu kembali terkoreksi setelah sebelumnya pada awal tahun sudah mulai beranjak naik. Seperti harga nikel, batu bara, kemudian emas juga bahkan terus turun sejak Desember lalu. "Ini semua jadi trigger [pemicu] yang membuat volume transaksi mengalami penurunan. Jadi ada shifting portofolio dan di satu sisi juga melakukan profit taking [aksi ambil untung]," jelasnya. Lanjutnya, memang ada fenomena yang luar biasa yakni kenaikan harga dari bitcoin dan lain-lainnya yang sangat luar biasa. Apalagi ada juga tokoh dunia seperti Elon Musk, bos pabrikan mobil listrik Tesla, Namun, ia mengingatkan agar para investor terutama milenial yang baru mulai berinvestasi, bahwa bitcoin memiliki keuntungan besar tapi juga risiko yang besar. Ia mengingatkan kembali, bahwa pada 2017 lalu bitcoin juga pernah meningkat tajam, tapi kemudian turun juga sangat tajam. Ini lah yang dinilai perlu diwaspadai jika tidak tidak siap dengan risiko yang tinggi. Saya kalau kasi rekomendasi ke milenial hati-hati kalau cepat naik disini bitcoin, seperti sekarang banyak yang bilang bitcoin bagus, tapi kalau terjadi penurunan, maka penurunan juga dalam. Jadi hati-hati dan waspada dengan bitcoin," tegasnya - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : cnbcindonesia.com
8 Comments
PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG Bursa Asia mayoritas ditutup menguat pada perdagangan Selasa (13/4/2021), setelah rilis data neraca perdagangan China yang kuat pada Maret 2021, sehingga dapat mengangkat kepercayaan investor dalam pemulihan ekonomi global.Indeks Nikkei Jepang berakhir melesat 0,72% ke level 29.751,61, Hang Seng ditutup menguat 0,15% ke 28.497,25, STI Singapura terapresiasi 0,44% ke 3.187,90, dan KOSPI Korea Selatan meroket 1,07% ke 3.169,08. Sedangkan indeks Shanghai Composite China ditutup melemah 0,48% ke 3.396,47 dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir terkoreksi 0,36% ke 5.927,44. Data ekonomi menunjukkan, ekspor China tumbuh kuat pada Maret tahun ini, karena meningkatnya permintaan global seiring dengan kemajuan vaksinasi Covid-19. Sementara pertumbuhan impor mencapai level tertinggi selama empat tahun terakhir, menambah tanda-tanda pemulihan ekonomi yang dapat terjadi di negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Menurut Kepala Departemen Kebijakan Moneter di bank sentral China (People's Bank of China/PBoC), Sun Guofeng, seperti yang dilansir dari Reuters Senin (12/4/2021) kemarin, China akan menjaga kontinuitas, stabilitas, dan keberlanjutan kebijakan ekonominya. Namun, pelaku pasar di China tetap khawatir dan tak percaya dengan pendapat yang diutarakan oleh kepala departeman kebijakan moneter terkait, sehingga pasar saham China berakhir melemah hari ini. Kekhawatiran investor di China bahwa pemulihan ekonomi dapat mendorong pengetatan kebijakan telah menjadi hambatan yang konsisten di bursa saham China dalam beberapa pekan terakhir, meskipun para pejabat menekankan keberlanjutan kebijakan. "China harus menghindari kontraksi kredit dan menjaga ekspektasi inflasi agar tidak meningkat," kata penasihat kebijakan bank sentral sekaligus adviser di 21st Century Business Herald, Wang Yiming, dikutip dari Reuters. Sementara itu di Korea Selatan, saham-saham teknologi yang berakhir melesat pun menjadi pendorong melesatnya indeks KOSPI hari ini. Saham teknologi ternama di Korea Selatan, Samsung Electronics berakhir melesat 0,96%, sementara saham teknologi SK Hynix melonjak 1,45%, dan saham LG Chem meroket hingga 6,24%. Setelah mencermati data neraca perdagangan China, saat ini pelaku pasar akan memantau rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan diumumkan sebelum pembukaan pasar Selasa waktu AS. Diperkirakan, inflasi Negeri Paman Sam akan kembali ke level sebelum pandemi melanda, dan kian meninggi beberapa bulan ke depan. Jika inflasi terus menanjak maka ekspektasi kenaikan suku bunga akan semakin menguat, dan memukul kinerja keuangan emiten di bursa saham. Meski The Fed berulang kali menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga hingga tahun 2023, tetapi pasar tidak percaya begitu saja. Jika suku bunga acuan naik, maka daya beli masyarakat akan menurun, begitu juga dengan beban pendanaan korporasi, yang pada akhirnya memukul ekonomi. Sumber : cnbcindonesia.com PT RIFAN BANDUNG - Bursa Eropa tertekan pada sesi awal perdagangan Senin, menyusul masih minimnya angin sentimen pengangkat bursa.
Indeks Stoxx 600 yang berisi 600 saham unggulan Eropa melemah 0,3% pada sesi pembukaan, dengan indeks saham sektor perbankan melemah 1,3% menjadi pemimpin koreksi, sementara indeks saham sektor otomotif menguat 0,5%. Selang 20 menit kemudian, koreksi indeks Stoxx 600 menjadi 1,9 poin (-0,44%), menjadi 435,31. DAX Jerman minus 21,3 poin (-0,14%) ke 15.212,9 dan FTSE Inggris turun 16,45 poin (-0,27%) ke 6.152,96. Di sisi lain, indeks CAC Prancis drop 60,5 poin (-0,88%) ke 6,855,21. Bursa Eropa mengikuti tren di Asia Pasifik, di mana bursa India menjadi pemimpin koreksi setelah melaporkan kenaikan kasus Covid-19 di berbagai negara, sementara indeks MSCI Asia pasifik (non-Jepang) melemah lebih dari 1%. Kontrak berjangka (futures) indeks saham Amerika Serikat (AS) juga tertekan, setelah pekan lalu indeks S&P 500 dan Dow Jones menyentuh rekor tertinggi baru merespons komentar bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang mempertahankan kebijakan suku bunga longgar. Terbaru pada Minggu kemarin, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa ekonomi AS berada di "poin pembalikan" dengan pertumbuhan dan kenaikan pembukaan lapangan kerja diprediksi melesat. Namun demikian, masih ada risiko seputar pembukaan ekonomi yang terlalu cepat yang bisa memicu kembali kenaikan kasus Covid-19. Powell mengatakan "sangat tidak mungkin" bank sentral akan menaikkan suku bunga acuan "kapanpun tahun ini. Di Eropa, pemerintah Inggris melonggarkan kembali pembatasan masyarakat (lockdown) pada Senin, dengan mengizinkan pembukaan kembali restoran dan tempat nongkrong berkonsep ruang terbuka, serta salon, sasana, toko dan pertunjukan di ruang terbuka. Dari kabar korporasi, Credit Suisse dikabarkan tengah disidik oleh otoritas setempat terkait kasus Greensill Capital, jauh sebelum bank asal Swiss tersebut terpaksa memikul kerugian sebesar US$ 10 miliar terkait dengan gagal-bayarnya lembaga keuangan tersebut, Pelaku pasar bakal memantau penjualan ritel zona Euro per Februari - PT RIFAN Sumber : cnbcindonesia.com RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Periode Maret hingga April adalah periode yang menggembirakan bagi pemegang saham di suatu perusahaan. Karena merupakan musim pembagian dividen rutin yang terjadi di periode dua bulan tersebut.
Para pelaku pasar bisa memanfaatkan momen ini dengan membeli saham-saham emiten yang sedang bersiap menebar keuntungan tahunan dalam waktu dekat sebelum tanggal jatuh tempo dimana pembelian bisa tercatat sebagai pemegang saham atau cum date. Dividen dari laba bersih yang dibagikan perusahaan menjadi menjadi satu keuntungan investasi selain lewat kenaikan harga saham (capital gain). Setidaknya ada 8 emiten yang akan membagikan dividen tunai dengan cum date (cumulative date) yang dilaksanakan dalam bulan April ini. Sebagai informasi, cum date adalah tanggal terakhir seorang investor dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh dividen dari kepemilikan saham suatu perusahaan tertentu. Adapun emiten-emiten yang akan membagikan dividennya pada bulan ini adalah: 1. PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) Berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 26 Maret lalu, Maybank memutuskan akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2020 sebesar Rp 3,32 per saham atau total Rp 253,27 miliar. Angka ini 20% dari total laba bersih perusahaan pada tahun lalu. Menurut informasi manajemen perseroan, cum date di pasar reguler dan negosiasi dilakukan pada 6 April 2021. Sementara, cum dividen di pasar tunai dilakukan bersamaan dengan recording date, yakni pada Kamis. Untuk tanggal pembayaran dividen tunai akan dilakukan pada 29 April 2021. 2. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Emiten produsen semen Gresik, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengumumkan akan membagikan dividen senilai Rp 1,16 triliun kepada pemegang sahamnya atas kinerja perusahaan di tahun lalu. Nilai tersebut merupakan 40% dari total laba bersih yang diperoleh perusahaan sepanjang tahun 2020. Adapun besaran dividen SMGR senilai Rp 188,30 per saham. Cum dividen SMGR di pasar reguler dan negosiasi dilaksanakan pada 7 April 2021. Sementara, cum date di pasar tunai dan tanggal pencatatan (recording date) jatuh pada Jumat (9/4/2021). Lalu, pembayaran dividen tunai akan dilakukan pada 29 April 2021. 3. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) BBNI akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 820,10 miliar atau setara Rp 44,02 per saham bagi yang berhak menerima dividen tunai tersebut. Dalam pengumuman di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), cum dividen di pasar reguler dan negosiasi dijadwalkan pada 7 April 2021. Lalu cum dividen di pasar tunai dijadwalkan pada 9 April 2021, bersamaan dengan tanggal recording date Daftar Pemegang Saham (DPS). Adapun tanggal pembayaran dividen tunai akan dilaksanakan pada 30 April 2021. 4. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Emiten ‘raja kapitalisasi pasar’, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 13,69 triliun atau setara Rp 432 per saham. Dalam pengumuman di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), cum dividen di pasar reguler dan negosiasi dijadwalkan pada 7 April 2021. Lalu cum dividen di pasar tunai dijadwalkan pada 9 April 2021, bersamaan dengan tanggal recording date Daftar Pemegang Saham (DPS). Adapun tanggal pembayaran dividen tunai akan dilaksanakan pada 28 April 2021. 5. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) Emiten menara telekomunikasi milik Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan pengusaha Edwin Soeryadjaya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), akan membagikan dividen tunai Rp 32 per saham. Adapun total nilai dividen yang dibagikan sebesar Rp 692,19 miliar. Tanggal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi berlangsung pada hari ini, Kamis (8/4/2021). Untuk cum date di pasar tunai akan dilakukan berbarengan dengan recording date, yakni pada 12 April 2021. Tanggal pembagian dividen sendiri akan dilaksanakan pada 29 April 2021. 6. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) Emiten produsen brand semen Dynamix, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), memutuskan akan membagikan dividen final atas kinerja laba tahun lalu senilai Rp 195,29 miliar, dengan dividen tunai yang akan dibagikan (dividend per share) sebesar Rp 25,48 per saham. Adapun cum date anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) ini di pasar reguler dan negosiasi akan berlangsung pada hari ini, Kamis (8/4/2021). Sementara jadwal cum date di pasar tunai serta tanggal pencatatan (recording date) pemegang saham yang berhak dividen dilakukan pada 12 April 2021. Untuk pembayaran dividen tunai sendiri akan dilaksanakan pada 27 April 2021. 7. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) Emiten perbankan SDRA akan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp 65,80 miliar atau senilai Rp 10 per saham. Dividen tunai tersebut merupakan 12,28% dari total laba bersih perusahaan sepanjang tahun lalu. Untuk jadwal cum date dividen SDRA di pasar reguler dan negosiasi akan berlangsung hari ini, Kamis. Adapun cum date di pasar tunai serta recording date dilakukan pada 12 April 2021. Lebih lanjut, tanggal pembayaran dividen tunai SDRA akan berlangsung pada 30 April 2021. 8. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) Emiten farmasi dan jamu, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) akan membagikan dividen tunai final untuk tahun 2020 sebesar Rp 18,9 per saham. Totalnya, dividen tunai SIDO sepanjang tahun lalu senilai Rp 561,91 miliar. Jadwal cum date dividen SIDO di pasar reguler dan negosisasi akan dilaksanakan pada Jumat besok. Adapun cum dividen di pasar tunai dilaksanakan pada 13 April 2021. Bersamaan dengan cum date di pasar tunai, tanggal pencatatan akan dilaksanakan pada 13 April 2021 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : vibiznews.com PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas jatuh pada harikarena data ekonomi Amerika Serikat yang kuat mengangkat ekspektasi pemulihan yang cepat dan daya tarik emas menjadi pudar, sementara investor menunggu risalah dari pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve.
Harga emas spot turun 0,37% menjadi $ 1,736,50 per ons. Harga emas berjangka AS tergelincir 0,3% menjadi $ 1.737,70 per ons, Muncul ekspektasi bahwa percepatan pertumbuhan ekonomi dan inflasi AS dapat memaksa The Fed untuk membatalkan janjinya untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol hingga tahun 2024. Emas non-imbal hasil sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga, karena meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan dan mendukung dolar dan imbal hasil obligasi Pelaku pasar menunggu rilis risalah dari pertemuan kebijakan 16-17 Maret Federal Reserve AS pada pukul 1800 GMT. Data pada hari Selasa menunjukkan lowongan pekerjaan AS naik ke level tertinggi dua tahun pada bulan Februari sementara perekrutan meningkat karena penguatan permintaan domestik di tengah peningkatan vaksinasi COVID-19 dan bantuan pandemi tambahan dari pemerintah. Aktivitas bisnis zona Eropa juga kembali tumbuh bulan lalu, didukung oleh rekor ekspansi di sektor manufaktur. Dana Moneter Internasional, sementara itu, menaikkan prospeknya untuk pertumbuhan ekonomi global. Bank sentral di seluruh dunia, khususnya Bank Sentral Eropa dan Federal Reserve, ingin melihat angka pertumbuhan dan inflasi yang lebih tinggi sebelum mereka berpikir untuk mengubah kebijakan moneter. Di antara logam mulia lainnya, perak turun 0,9% menjadi $ 24,95 per ons dan paladium turun 1,5% menjadi $ 2.643.49, sementara platinum stabil di $ 1.233,04. Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas bergerak turun dengan menguatnya data ekonomi AS dan proyeksi peningkatan pertumbuhan ekonomi global oleh IMF. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 1,729-$ 1,719. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,742-$ 1,748 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : vibiznews.com PT RIFAN BANDUNG Harga emas diperdagangkan naik kembali pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis kemarin, setelah penurunan yang tajam ke level dibawah $1,700.00. Berbalik turunnya indeks dollar AS juga memberikan kepercayaan kepada pergerakan naik harga emas. Meskipun demikian pergerakan naik harga emas lebih lanjut mendapatkan tekanan yang berat dalam jangka pendek untuk bisa menembus resistance yang ada sekarang. Emas berjangka kontrak bulan Juni naik $13.10 ke $1,728.50 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei naik $0.21 ke $24.75 per ons. Pasar saham global mendatar dan bergerak sempit dalam perdagangan semalam pada hari pertama perdagangan di bulan dan kuartal kedua yang baru. Salah satu alasan dari turunnya yields AS adalah karena Biden mempresentasikan rencana belanja infrastruktur yang massif sebesar $2.25 triliun bersamaan dengan skema pembiayaannya dimana kenaikan pajak akan datang. Sementara naiknya pajak bagi korporasi AS kemungkinan bisa membebani Wall Street, hal ini berarti juga berkurangnya penerbitan hutang pemerintah AS yang adalah positip bagi obligasi AS sehingga membuat turunnya yields AS yang membebani dollar AS dan sekaligus mendorong naik harga emas. Pasar pada hari Kamis kemarin memandang melampaui kekuatiran akan kenaikan infeksi Covid di Eropa, termasuk Perancis yang mengenakan lockdown bisnis yang berikutnya yang akan berlangsung selama satu bulan. Kasus Covid disebagian dari AS juga mengalami kenaikan. Support” terdekat menunggu di $1,706.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,700.00 dan kemudian $1,680.00. “Resistance” terdekat menunggu di $1,734.80 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,740.20 dan kemudian $1,756.00. Sumber : vibiznews.com RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam pada perdagangan Rabu kemarin, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah kembali melemah pada perdagangan kemarin, sedangkan untuk SBN, imbal hasil (yield) ditutup beragam.
Nilai transaksi bursa pada perdagangan kemarin kembali naik mencapai Rp 12,2 triliun. Namun, investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 1,1 miliar di seluruh pasar. Saham-saham perbankan big cap masih menjadi incaran aksi jual investor asing, di mana asing melakukan penjualan bersih di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 461 miliar, kemudian di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 450 miliar dan di saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 92 miliar. Sementara itu, bursa saham Asia mayoritas melemah pada perdagangan kemarin. Sementara, IHSG menduduki posisi ketiga dari indeks saham Asia yang melemah parah kemarin. Sedangkan di posisi pertama dipegang oleh indeks saham Malaysia dan di posisi kedua ada indeks saham Filipina. Hanya indeks saham Thailand yang ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Sedangkan indeks KOSPI Korea Selatan yang sebelumnya sempat menguat, namun pada penutupan berakhir melemah. Sedangkan, nilai tukar rupiah kembali melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (31/3/2021), dan mencatat pelemahan dalam 3 hari beruntun. Rupiah terpuruk di saat mayoritas mata uang utama Asia menguat melawan dolar AS. Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan di Rp 14.470/US$. Setelahnya rupiah langsung merosot 0,66% ke Rp 14.565/US$. Selepas tengah hari, rupiah berhasil memangkas pelemahan dan berakhir di Rp 14.520/US$, melemah 0,35%. Dengan pelemahan tersebut, hingga pukul 15:13 WIB, rupiah menjadi mata uang dengan kinerja terburuk di Asia. Selain rupiah ada yen Jepang dan baht Thailand yang melemah melawan dolar AS. Sementara mata uang lainnya menguat. Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia - RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2022
Categories |