RIFANFINANCINDO BANDUNG | Dolar AS jatuh terhadap euro pada akhir perdagangan Selasa dinihari (13/02) setelah minggu terbaik dalam hampir 15 bulan, karena saham A.S. pulih sedikit dari aksi jual dramatis yang melihat penurunan S & P 500 paling tajam dalam lebih dari dua tahun.
Pertarungan dolar AS terhadap euro yang berlangsung pendek menjadi turun untuk pertama kalinya dalam enam minggu, menurut perhitungan oleh Reuters dan data Commodity Futures Trading Commission yang dirilis pada hari Jumat. Pada hari Senin, rally dolar berakhir karena euro berbalik. Tapi tidak semua analis yakin bahwa penurunan hari Senin akan menghapus keuntungan minggu lalu. Minat untuk mengambil risiko merayap kembali ke pasar mata uang sehingga merugikan mata uang A.S. – ini juga membantu mata uang emerging market yang menghasilkan lebih tinggi serta mata uang terkait komoditas seperti dolar Australia dan Kanada. Indeks yang melacak dolar terhadap sekeranjang mata uang turun 0,25 persen pada 90,21, menghapus beberapa kenaikan pekan lalu. Saham Eropa menguat pada hari Senin setelah pasar Asia juga tenang. Euro naik 0,38 persen dari penutupan hari Jumat di $ 1,228, setelah sebelumnya mencapai tertinggi satu hari di $ 1,2296. Euro mengalami minggu terburuk sejak November 2016 minggu lalu dan tetap hampir tiga sen dari level tertinggi tiga tahun di $ 1,2538 yang terjadi pada bulan Januari. Pergerakan di pasar valuta asing jauh lebih tidak teredam daripada di kelas aset lainnya pekan lalu, namun analis mengatakan volatilitas telah meningkat. Commerzbank mengatakan kekhawatiran tentang pengembalian inflasi A.S. tercermin pada meningkatnya pasar opsi volatilitas nilai tukar. Analis di bank mengatakan bahwa kekhawatiran inflasi tidak mungkin hilang dengan cepat, dan bahwa investor harus terbiasa dengan volatilitas FX “yang tersisa pada tingkat yang lebih tinggi untuk saat ini atau bahkan meningkat lebih jauh.” Dolar turun 0,14 persen dari penutupan terakhirnya menjadi 108,63 yen, berada di atas batas Jumat 108,05 yen, level terendah sejak 11 September. Dolar pekan lalu turun hampir 1,3 persen terhadap yen. Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya dolar AS bisa melemah jika mata uang saingannya menguat seperti euro, yen dan mata uang komoditas. sumber : vibiznews.com baca juga : PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
0 Comments
Leave a Reply. |
Official Website
PT Rifan Financindo Berjangka Archives
January 2021
Categories |