PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Asia ditutup bervariasi pada perdagangan Kamis ini (16/4/2020) karena kekhawatiran atas potensi kejatuhan ekonomi ke jurang resesi akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Di Asia, Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi diprediksi berada di level nol persen untuk pertama kalinya dalam kurun 60 tahun pada 2020. Pertumbuhan ekonomi yang suram ini dikarenakan eksportir diterjang oleh permintaan yang merosot di tengah badai pandemi virus corona yang menyebabkan terjadi pembatasan aktivitas sehingga kondisi ini memaksa konsumen tinggal di rumah dan sejumlah usaha bisnis ditutup. Data perdagangan mencatat, bursa saham di China daratan ditutup menguat, di mana indeks Shanghai Composite naik 0,31% menjadi 2.819,94, sedangkan indeks Shenzhen naik 0,47% pada 1.744,39. Sementara pasar saham di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 0,51%. Pasar saham Jepang juga masuk zona merah, indeks Nikkei 225 turun 1,33% menjadi 19.290,20, sementara indeks Topix melemah 0,82% menjadi 1.422,24. Saham-saham pendorong penurunan indeks Nikkei 225 di antaranya saham Sony anjlok 1%, Toyota Motor turun 2% dan Honda Motor jatuh 3,8%, sementara saham pembuat robot Fanuc turun 2,68%. Dari kawasan Asia lainnya, bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi ditutup stagnan pada 1.857,07, sedangkan indeks Straits Times Singapore (STI) menguat 0,4% menjadi 2.615.Pasar saham di Australia indeks acuan (benchmark) S&P/ASX 200 turun 0,92% pada 5.416,30, terdorong oleh penurunan saham sektor perbankan antara 1,3% dan 2,3%. Sementara saham sektor pertambangan BHP dan Rio Tinto masing-masing turun 2% dan 1,4%, Fortescue Metals Group merosot 1,6%. Saham penambang emas Evolution dan Norther Star Resources turun sekitar 1% - PT RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com
0 Comments
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan Jumat, kenaikan indeks saham ditopang optimisme pasar bahwa pandemi virus corona (Covid-19) akan segera usai.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan investor melihat penyebaran virus secara global makin berkurang. Bahkan sejumlah negara bagian di AS dan Eropa mulai melonggarkan penguncian wilayah (lockdown). Dari global, investor optimis wabah Covid-19 akan segera usai," ujarnya, ia meramal IHSG bergerak dalam rentang support 4.568-4.589 dan resistance 4.639-4.668. Ia menyatakan investor juga menantikan rilis data ekonomi global. Investor berekspektasi bahwa perekonomian akan kembali normal beberapa bulan ke depan," katanya, senada, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya meyakini IHSG akan menguat hari ini. Penguatan IHSG bakal ditopang rilis cadangan devisa (cadev). Cadangan devisa diprediksi dalam kondisi stabil sehingga memberikan sentimen positif bagi IHSG, ujarnya, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa RI sebesar US$121 miliar hingga akhir Maret 2020. Angka ini merosot US$9,4 miliar atau 7,2 persen dibandingkan posisi sebelumnya, US$130,4 miliar. Menurutnya IHSG secara teknikal masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar. Ia memperkirakan indeks saham bergerak di rentang kisaran 4.502-4.776 pada perdagangan akhir ini, pada perdagangan Rabu, IHSG ditutup melempem di level 4.608, turun 21,34 poin atau 0,46 persen. Sementara itu, saham-saham utama Wall Street kompak menguat pada perdagangan Kamis waktu setempat. Indeks Dow Jones menguat 0,89 persen ke level 23.875. S&P 500 naik 1,15 persen ke level 2.881, dan Nasdaq Composite naik 1,41 persen menjadi 8.979 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : cnnindonesia.com PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal mengalami koreksi pada perdagangan Rabu. Laju IHSG tertahan laju pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 yang tidak sesuai ekspektasi pasar.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan investor masih akan terus mencermati data perekonomian baik global maupun domestik, data Produk Domestik Bruto (PDB) rilis di bawah ekspektasi," ujarnya. Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 hanya sebesar 2,97 persen, turun dibandingkan dibanding kuartal I 2019 sebesar 5,07 persen. Angka tersebut juga lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2019 yakni 4,97 persen. Ia meramal IHSG bergerak dalam rentang support 4.571-4.601 dan resistance 4.664-4.697. Ia menyatakan masih banyak ketidakpastian global karena pandemi Covid-19, kondisi ini diperparah dengan tensi AS dengan China yang kembali memanas karena pandemi yang berujung kepada potensi perang dagang. Penguatan yang terjadi pada IHSG hanya teknikal rebound dan bersifat sementara," imbuhnya. Sebaliknya, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi meyakini indeks saham akan menguat pada perdagangan hari ini. Kenaikan indeks saham ditopang faktor teknikal, kami perkirakan IHSG akan melanjutkan penguatannya dengan support resistance 4.610-4.810," ucapnya. Dengan potensi penguatan lanjutan itu, ia merekomendasikan beli saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Buyung Poetra Sembada (HOKI), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Vale Indonesia (INCO), PT Matahari Department Store (LPPF), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Pada perdagangan Selasa, IHSG ditutup ditutup perkasa di level 4.630. Indeks saham terpantau naik 24,64 poin atau 0,54 persen, sementara itu, saham-saham utama Wall Street kompak menguat. Indeks Dow Jones menguat 0,56 persen ke level 23.883. S&P 500 naik 0,90 persen ke level 2.868, dan Nasdaq Composite naik 1,13 persen menjadi 8.809 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : cnnindonesia.com PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.100 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin sore. Posisi ini melemah 218 poin atau 1,47 persen dari perdagangan sebelumnya di level Rp14.881 per dolar AS.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.073 per dolar AS atau menguat dari sebelumnya yang sebesar Rp15.157 per dolar AS. Pergerakan rupiah hampir sama dengan mayoritas mata uang di Asia. Won Korea Selatan terkoreksi 0,66 persen, ringgit Malaysia 0,3 persen, rupee India 0,82 persen, peso Filipina 0,01 persen, dan dolar Singapura 0,07 persen. Sementara, yuan China berhasil menguat meski tipis sebesar 0,19 persen. Hal yang sama terjadi pada baht Thailand menguat 0,12 persen, begitu pula dengan mata uang utama negara maju. Mayoritas melemah dari mata uang Negeri Paman Sam. Rubel Rusia terpantau minus 0,26 persen, franc Swiss 0,28 persen, euro Eropa 0,41 persen, dolar Kanada 0,2 persen, poundsterling Inggris 0,65 persen, dan dolar Australia 0,16 persen. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan investor merespons negatif laporan IHS Markit terkait Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia yang anjlok pada April 2020 dari 43,5 menjadi 27,5. Ini merupakan angka terendah sejak April 2011 lalu. Indeks dari Markit menggunakan angka 50 sebagai batas, di bawah 50 artinya kontraksi dan di atas 50 artinya ekspansi. Data terbaru itu menunjukkan kontraksi sektor manufaktur Indonesia semakin dalam, ucap Ibarahim. Menurut laporan IHS Markit, penyebab turunnya anjloknya PMI manufaktur Indonesia adalah kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh sejumlah pemerintah daerah (pemda) dalam memerangi penyebaran virus corona di dalam negeri. Kontraksi sektor manufaktur di Indonesia semakin dalam, akibatnya rupiah semakin terpuruk," kata Ibrahim. Selain itu, data inflasi April 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka yang berbeda dibandingkan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. BPS mencatat inflasi April 2020 sebesar 0,08 persen secara bulanan dan 2,67 persen secara tahunan. Rendahnya inflasi tersebut menjadi salah satu indikasi penurunan daya beli masyarakat menurun akibatnya banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) serta penerapan PSBB," pungkas Ibrahim - PT RIFAN FINANCINDO Sumber : cnnindonesia.com PT RIFAN BANDUNG - Nilai tukar poundsterling (GBP) menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin setelah merosot tajam sepanjang bulan April. Sentimen pelaku pasar yang memburuk membuat rupiah tertekan pada perdagangan hari ini.
Pada pukul 13:15 WIB, GBP 1 setara dengan Rp 18.711,67, poundsterling menguat 0,95% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Di akhir Maret, kurs poundsterling masih di atas Rp 20.000/GBP, tetapi sepanjang bulan April, poundsterling ambles nyaris 8% hingga menyentuh level terlemah sejak bulan 23 Maret. Akibat penurunan tajam tersebut, poundsterling tentunya terlihat lebih murah dan kembali memicu aksi beli, apalagi sentimen pelaku pasar yang sedang memburuk sehingga kurang menguntungkan bagi rupiah. Memburuknya sentimen pelaku pasar terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bisa saja mengenakan bea masuk impor akibat cara penanganan virus corona yang dilakukan China sehingga menjadi pandemi global. Hal ini dikatakan Trump dalam konferensi pers dengan wartawan di Gedung Putih, Kamis waktu setempat. Bisa saja melakukan sesuatu dengan tarif. Selain itu, Trump juga menuduh virus corona berasal dari Institut Virologi Wuhan, sebuah laboratorium di China. Bahkan ia mengatakan memiliki kepercayaan sangat tinggi. Selain itu, rupiah juga mendapat tekanan dari dalam negeri. IHS Markit melaporkan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia di angka 27,5. Jauh menurun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 43,5 dan menjadi yang terendah sepanjang pencatatan PMI yang dimulai sejak April 2011. Indeks dari Markit menggunakan angka 50 sebagai batas, di bawah 50 artinya kontraksi, sementara di atas berarti ekspansi. Data terbaru tersebut menunjukkan kontraksi sektor manufaktur Indonesia yang semakin dalam, akibatnya kinerja rupiah semakin terpuruk. Menurut Markit kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka memerangi Covid-19 menjadi penyebab kontraksi tersebut. Sementara itu Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pada April 2020 terjadi inflasi sebesar 0,08%. Adapun secara tahunan inflasi berada di 2,67%, Dari 90 kota, BPS melaporkan 39 kota mengalami inflasi dan 51 kota terjadi deflasi. Pergerakan inflasi ini tidak biasa dengan pola sebelumnya, tahun lalu masuk Ramadan dan jatuh pada Mei inflasi meningkat tahun ini justru melambat," kata Kepala BPS Suhariyanto, Senin, situasi Covid-19 ini yang menurut Suhariyanto menyebabkan pola tidak biasa. Permintaan harusnya meningkat apalagi memasuki bulan puasa dan Idul Fitri. Rendahnya inflasi tersebut menjadi salah satu indikasi penurunan daya beli masyarakat yang menurun, akibat banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta penerapan PSBB di beberapa wilayah Indonesia. Virus corona terus menunjukkan dampak buruknya ke perekonomian yang memberikan tekanan tambahan bagi rupiah hari ini. Jika pounsterling menguat nyaris 1% melawan rupiah, melawan dolar AS mata uang Negeri Ratu Elizabeth ini justru melemah 0,54% ke US$ 1,2435, memburuknya sentimen pelaku pasar juga berdampak negatif bagi poundsterling jika berhadapan dengan dolar AS, mengingat Mata Uang Paman Sam menyandang status aset aman (safe haven). Poundsterling melawan dolar Amerika Serikat (AS) sebenarnya dalam tren menajak sejak 22 April lalu. Dalam 8 hari perdagangan, pounsterling berhasil menguat 6 hari nyaris stagnan 1 kali, dan melemah sekali pada 1 Mei lalu. Sayangnya pelemahan tersebut berlanjut pada hari ini. Secara teknikal jika melihat grafik 1 jam, poundsterling atau yang disimbolkan dengan GBP/USD sudah menembus ke bawah trend line naik yang dibentuk sejak 21 April lalu. GBP/USD sempat rebound tetapi setelah menyentuh trend line kembali turun, pergerakan terseeut bisa menjadi sinyal berlanjutnya penurunan GBP/USD. Resisten (tahanan atas) terdekat berada di kisaran area US$ 1,2465, selama tertahan di bawah level tersebut GBP/US$ berpeluang turun ke US$ 1,3385, indikator stochastic yang oversold sebenarnya membuka peluang rebound. Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah oversold (di atas bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik naik. Dalam hal ini, GBP/USD berpeluang naik, yang artinya poundsterling berpeluang rebound ketika stochastic mencapai oversold. Tetapi sekali lagi, rebound kemungkinan masih akan terbatas di resisten US$ 1,2465. Hanya penembusan konsisten di atas level tersebut yang bisa membawa GBP/USD berbalik menguat melawan dolar AS pada hari ini - PT RIFAN Sumber : cnbcindonesia,com |
Official Website
PT Rifan Financindo Berjangka Archives
January 2021
Categories |