PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga minyak mentah berakhir sedikit lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB), dalam sesi perdagangan yang volatil di mana harga patokan AS melewati 75 dolar AS per barel untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun, sebelum berbalik negatif dan kemudian menutup turun.
Harga minyak menguat di awal sesi akibat kekhawatiran pasokan, kemudian turun karena para pedagang mengambil keuntungan menjelang liburan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat, 4 Juli, dan berpendapat bahwa kekurangan pasokan global tidak akan bertahan lama seperti yang diperkirakan. Minyak mentah memangkas kerugiannya di akhir sesi, berbalik positif karena sentimen pasar bahwa gangguan pasokan tidak akan berakhir lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Harga patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus meningkat 0,20 dolar AS, menjadi menetap di 74,14 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah AS "rebound" dari terendah sesi di 72,73 dolar AS per barel. Pada awal perdagangan, kontrak WTI naik menjadi 75,27 dolar AS per barel, tertinggi dalam 3,5 tahun terakhir. Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah Brent untuk pengiriman September naik 0,46 dolar AS, menjadi ditutup pada 77,76 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, setelah diperdagangkan di terendah 76,67 dolar AS dan tertinggi 78,85 dolar AS per barel. Dalam perdagangan pasca-penyelesaian perdagangan, harga minyak memperpanjang kenaikannya setelah American Petroleum Institute (API) mengatakan stok minyak mentah turun lebih besar dari yang diperkirakan pekan lalu. Data persediaan minyak dari Badan Informasi Energi AS (EIA) diperkirakan dirilis pada Kamis (5/7) setelah penundaan karena liburan 4 Juli. Kenaikan harga awal terjadi setelah Iran tampak mengancam untuk mengganggu pengiriman minyak dari Teluk Timur Tengah jika Washington menekannya dengan sanksi-sanksi. Harga minyak mentah AS naik di atas 75 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak 2014. Harga merosot kembali karena beberapa pembicaraan tentang gangguan pasokan mungkin berlebihan, kata Gene McGillian, wakil presiden riset pasar di Tradition Energy di Stamford, Connecticut. Dia juga mengatakan pedagang bisa bergerak untuk melikuidasi posisi "bullish". Demikian Reuters. sumber : antaranews.com baca juga : PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
0 Comments
Leave a Reply. |
Official Website
PT Rifan Financindo Berjangka Archives
January 2021
Categories |