PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Broadcom Ltd resmi mengeluarkan tawaran sebesar USD 121 miliar (Rp 1.644 triliun), yang disebutnya 'terakhir dan terbaik', untuk Qualcomm.
Qualcomm mengaku akan membahas tawaran terkini dari Broadcom, yang digadang-gadang akan menjadi akuisisi di bidang teknologi terbesar sepanjang sejarah. Uang senilai USD 121 miliar (Rp 1.644 triliun) dari Broadcom merupakan akumulasi dari penawaran USD 82 per lembar saham, dengan rincian USD 60 merupakan uang tunai dan sisanya berbentuk saham milik Broadcom. Sebelumnya, pada November 2017 lalu, Broadcom sempat menawarkan USD 70 per lembar saham, dengan pembagian USD 60 lewat uang tunai dan USD 10 dalam saham. Peningkatan tersebut merupakan hasil pemungutan suara yang dilakukan oleh para pemangku saham Broadcom. Selain itu, bertambahnya tawaran juga didasarkan pada usaha Qualcomm untuk mengakuisisi NXP Semiconductor NV senilai USD 38 miliar, yang merupakan akumulasi dari USD 110 per lembar saham dalam bentuk tunai. Pihak NXP sendiri, yang diwakili oleh Elliott Management Corp selaku salah satu pemegang saham, meminta Qualcomm untuk meningkatkan tawaran tersebut, dengan saham NXP kini berada di angka USD 119,16. Belum mampunya Qualcomm memberikan kepastian terhadap prospek kesepakatan ini membuat saham mereka turun 4,3% ke angka USD 63,20. Sedangkan saham Broadcom justru merangkak naik sebesar 0,2% menuju USD 235,77. "Qualcomm kini dihadapi dengan keputusan yang sulit, karena tawaran dari Broadcom bersifat sedikit 'memaksa'," kata Daniel Ives, analis dari GBH Insight, seperti detikINET kutip dari Reuters pada Selasa (6/2/2018). Tarik ulur ini pun turut memengaruhi sektor perlengkapan teknologi nirkabel, dengan para produsen smartphone seperti Apple dan Samsung menggunakan dominansi pasar mereka untuk menegosiasi harga chip yang lebih murah. KGI Securities melaporkan bahwa Apple dapat melepas Qualcomm dengan Intel menjadi kandidat terkuat untuk mengakomodasi chip bagi generasi berikutnya dari iPhone. Broadcom sendiri berencana untuk menunjuk beberapa nama untuk menggantikan jajaran direksi Qualcomm pada 6 Maret mendatang, saat perusahaan yang ingin dibajaknya mengadakan pertemuan antar pemegang saham. "Kini, kami semua menatap pada pertemuan antar pemegang saham Qualcomm pada 6 Maret mendatang," ujar Hock E. Tan, CEO Broadcom. sumber : inet.detik.com baca juga : PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
0 Comments
Leave a Reply. |
Official Website
PT Rifan Financindo Berjangka Archives
January 2021
Categories |