RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Nilai tukar dolar Australia kembali menguat melawan rupiah pada perdagangan Jumat melanjutkan kenaikan hari sebelumnya. Sentimen pelaku pasar cukup bagus pada hari ini, tetapi rupiah masih melempem saja.
Pada pukul 11:08 WIB, AU$ 1 setara Rp 9.763,74, dolar Australia menguat 0,58% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Membaiknya sentimen pelaku pasar terlihat dari penguatan bursa saham global. Di mulai dari bursa Eropa, dan AS (Wall Street) kemarin. Penguatan Wall Street, yang merupakan kiblat bursa saham dunia, berdampak positif ke pasar Asia hari ini. Tetapi, tidak seperti biasanya rupiah melemah saat sentimen pelaku pasar membaik. Di luar faktor sentimen pelaku pasar, dolar Australia memang menjadi mata uang yang cukup sulit ditaklukan rupiah. Sebabnya, data ekonomi Australia di bulan yang terbilang mengejutkan, sehingga kemerosotan ekonomi yang dialami kemungkinan tidak akan seburuk yang ditakutkan pelaku pasar. Di awal bulan ini, pertumbuhan ekonomi (produk domestic bruto/PDB) Australia kuartal I-2020 dilaporkan mengalami kontraksi atau minus 0,3% quarter-on-quarter (QoQ). Rilis tersebut masih lebih bagus dari prediksi kontraksi 0,4% di Forex Factory. Sementara jika dilihat secara tahunan atau year-on-year, PDB Australia tumbuh 1,4%. Kemudian penurunan surplus neraca dagang Australia juga tak sebesar prediksi. Surplus neraca dagang di bulan April tercatat sebesar AU$ 8,8 miliar, lebih baik ketimbang prediksi AU$ 7,5 miliar. Selain itu, penjualan ritel bulan Mei melonjak 16,3% month-on-month (MoM) yang merupakan rekor kenaikan tertinggi, setelah di bulan sebelumnya merosot 17,7% Dibandingkan dengan Mei 2019, penjualan ritel juga naik 5,3%, dengan nilai total A$28,83 miliar. Kenaikan tajam penjualan ritel tersebut menunjukkan konsumsi warga Australia berangsur normal kembali, dan memberikan harapan akan pemulihan ekonomi yang cepat setelah ambrol akibat pandemi Covid-19. Mata uang negeri Kanguru ini juga masih kuat meski menghadapi serangan pandemi penyakit virus corona (Covid-19) gelombang kedua, khususnya di negara bagian Victoria. Pemerintah Negara Bagian Victoria memperpanjang masa tanggap darurat sampai 19 Juli. Satu rumah tangga maksimal hanya boleh menampung lima orang dan pertemuan di luar ruangan dibatasi paling banyak 10 orang. Padahal sebelumnya pemerintah telah memberi kelonggaran dengan memperbolehkan 20 orang berkumpul di luar ruangan. Data yang dirilis pagi tadi menunjukkan jumlah kasus baru sebanyak 30 orang, menjadi rekor penambahan kasus per hari di Victoria. Total kasus di negara bagian tersebut saat ini sebanyak 1947 kasus - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Sumber : cnbcindonesia.com
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2022
Categories |