RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis , setelah menguat cukup tajam kemarin dan berada di level terkuat sejak 13 Maret. Aksi ambil untung (profit taking) menjadi penyebab pelemahan rupiah pada hari ini.
Rupiah langsung melemah 0,44% ke Rp 14.375/US$ begitu perdagangan hari ini dibuka. Setelahnya sempat melemah 0,51%, tetapi tidak lama kembali ke Rp 14.375/US$, dan terpaku di level tersebut hingga pukul 12:00 WIB. Rabu kemarin, rupiah menguat 0,41% dan menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di Asia. Rupiah sudah menguat lebih dari 10% sejak awal April, penguatan yang cukup besar sehingga memicu aksi profit taking. Rupiah masih dinaungi sentimen positif dari rencana diputarnya lagi roda perekonomian, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga luar negeri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memutar kembali roda perekonomian dengan mempersiapkan era kehidupan baru (new normal). Berbicara saat meninjau prosedur standar dalam menghadapi new normal di Summarecon Mall Kota Bekasi, Jawa Barat, Jokowi menegaskan kedatangannya ke pusat perbelanjaan tersebut untuk memastikan wilayah tersebut siap menghadapi new normal. Sementara itu dari Eropa, negara seperti Portugal, Yunani, Spanyol, Italia, Belanda, Swedia dan Islandia bahkan sudah mewacanakan untuk membuka kembali industri pariwisatanya, kemudian dari AS, untuk pertama kalinya kemarin para trader kembali menjejakkan kakinya di lantai bursa saham New York, setelah tutup sejak 23 Maret lalu. Sementara itu sentimen negatif, yang menahan rupiah menguat lebih lanjut, datang dari tensi hubungan AS-China yang semakin memanas, tensi hubungan China dengan AS memang panas dingin dalam 2 tahun terakhir akibat perang dagang kedua negara. Di awal tahun ini, hubungan keduanya kembali mesra setelah menandatangani kesepakatan dagang fase I. Tetapi kini kembali memanas akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19). Presiden AS Donald Trump terus menyerang China dengan mengatakan virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Negeri Tiongkok. Trump meminta China untuk bertanggung jawab hingga Covid-19 menjadi pandemi global dan menuntut kompensasi atas kerusakan ekonomi AS. Memanasnya hubungan kedua negara memicu kecemasan akan terjadinya babak baru perang dagang kedua negara. Lebih buruk lagi, bahkan mungkin terjadi konfrontasi bersenjata alias perang militer. Hubungan kedua negara terlihat semakin memburuk setelah AS kembali ikut campur masalah Hong Kong, wilayah administratif China. Presiden AS, Donald Trump, Selasa kemarin mengatakan sebelum akhir pekan ini Amerika Serikat akan mengumumkan langkah apa yang akan diambil ke China terkait Undang-undang keamanan yang akan diterapkan di China. Undang-undang tersebut memicu demo berdarah di Hong Kong beberapa hari terakhir - RIFAN FINANCINDO Sumber : cnbcindonesia.com
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2022
Categories |