PT RIFAN BANDUNG - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot pagi ini. Namun bukan berarti rupiah bisa terus melemah, mata uang Tanah Air bisa saja berbalik menguat ketika investor sudah tidak galau lagi.
US$ 1 setara dengan Rp 14.620 kala pembukaan perdagangan pasar spot. Sama persis posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu alias stagnan, namun tidak lama kemudian rupiah masih jalur merah. Pada pukul 09:06 WIB, rupiah melemah 0,07% ke Rp 14.630/US$. Sepanjang minggu kemarin, rupiah melemah nyaris 2% di hadapan dolar AS. Rupiah menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terburuk, namun rupiah yang sudah anjlok membuatnya lebih mudah 'balas dendam'. Akan ada saatnya di mana investor menilai rupiah sudah terlalu murah sehingga menarik untuk dikumpulkan. Kemudian, laju inflasi domestik juga masih sangat rendah. Bank Indonesia (BI) dalam Survei Pemantauan Harga (SPH) pekan III memperkirakan inflasi pada Juli 2020 akan sebesar 0,01% secara bulanan (month-to-month/MtM). Ini membuat inflasi tahun kalender (year-to-date/YtD) 1,1% dan tahunan (year-on-year/YoY) 1,66%. Inflasi yang 'santuy' ini membuat berinvestasi di instrumen berbasis rupiah menjadi menarik. Imbalan investasi riil akan tinggi karena tidak banyak yang 'termakan' oleh inflasi, namun ada pula sentimen yang membuat investor rada galau. Apa lagi kalau bukan seputar pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, jumlah pasien positif corona di seluruh dunia pada 19 Juli 2020 adalah 1.404.176 orang. Bertambah 166.735 orang (1,2%) dibandingkan hari sebelumnya. Pada 19 Juli, penyebaran kasus corona terpantau melambat. Namun ini terjadi setelah ada lonjakan dalam tiga hari beruntun. Selama tiga hari tersebut, kasus harian naik berturut-turut 228.208 orang (1,74%), 237.740 orang (1,78%), dan 259.848 orang (1,91%). Sementara di Indonesia, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan, bertambah 1.639 orang (1,93%) dibandingkan posisi hari sebelumnya, Kini kasus corona di Tanah Air sudah melampaui China. Kemarin, jumlah pasien positif corona di Negeri Tirai Bambu adalah 16 orang sehingga total menjadi 83.660 orang. Indonesia berada di peringkat ke-25 negara dengan kasus corona terbanyak di planet ini. Berselisih satu setrip dengan Mesir di posisi 24. Sebagai informasi, jumlah pasien positif corona di Negeri Piramida adalah 87.775 orang, berselisih 1.254 orang dari Indonesia. Selain itu, jelang pekan terakhir Juli, kebutuhan valas korporasi mulai meningkat. Ini adalah fenomena rutin yang terjadi setiap bulan, ada peningkatan permintaan valas untuk membayar impor, utang jatuh tempo, dan sebagainya. Berbagai sentimen itu menjadi beban bagi langkah rupiah. Namun dengan berita baik yang datang bersamaan, bukan tidak mungkin rupiah mampu berbalik arah dan menguat - PT RIFAN Sumber : cnbcindonesia.com
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2022
Categories |