• Home
  • PROFILE
  • OUR PRODUCT
  • Blog
  • Philosophy
  • Contact

Harga Minyak Capai USD55 Didorong Proyeksi Kenaikan Demand

9/14/2017

0 Comments

 
Picture
PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga minyak meningkat cukup signifikan sepanjang perdagangan hari Rabu lalu, walau agak mengendur pagi ini (14/September). Rilis proyeksi dari International Energy Agency (IEA) kemarin menyebutkan bahwa permintaan (demand) minyak global tahun ini akan mengalami peningkatan tertinggi sejak tahun 2015, sehingga mendongkrak harga. Namun, laporan stok minyak mentah Amerika Serikat yang mengecewakan tadi malam, sedikit memupus optimisme pasar.

Tertinggi Dalam Dua Tahun

Sebuah laporan dari lembaga EIA yang berpusat di Paris, kemarin siang menunjukkan bahwa proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2017 direvisi naik. Demand dalam tahun 2017 diproyeksikan bertambah 100,000 barel per hari (bph) ke angka total 1.6 juta bph, atau meningkat 1.7%. Outlook paling bullish dalam dua tahun terakhir tersebut mendongkrak optimisme pasar pada komoditas energi ini.

"Pertumbuhan permintaan terus menguat, lebih dari ekspektasi, terutama di Eropa dan AS," demikian bunyi laporan badan yang berafiliasi dengan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) tersebut.

Di New York Mercantile Exchange (NYMEX), harga minyak berjangka WTI naik 2.2% dan ditutup pada USD49.30 per barel, sementara Brent di Intercontinental Exchange London meningkat 1.6% ke USD55.15 per barel. Namun saat berita ini ditulis, WTI berada di kisaran USD49.22 dan Brent pada USD55.03 per barel, sehubungan dengan buruknya laporan stok minyak mentah AS.

 
Masih Dampak Harvey

Laporan dari US Energy Information Administration (EIA) mengenai stok minyak mentah AS menampilkan kenaikan melebihi perkiraan. Dalam periode sepekan yang berakhir tanggal 8 September, stok meningkat sebanyak sekitar 5.9 juta barel, jauh di atas ekspektasi 3.2 juta barel yang diantisipasi pasar. Di sisi lain, stok Gasoline menurun 8.4 juta barel, jauh lebih dalam dari perkiraan awal yang hanya 2 juta barel.

Laporan EIA tersebut mencerminkan distorsi pasar pasca Badai Harvey. Kapasitas pengilangan di negeri Paman Sam belum pulih sepenuhnya, sehinga menekan permintaan minyak mentah jangka pendek, berdampak pada tingginya stok di tangki-tangki penyimpanan. Sedangkan permintaan akan bahan bakar minyak (bukan minyak mentah) tak mengalami penurunan; mendorong penyusutan temporer di inventori Gasoline dan BBM lainnya.

sumber : seputarforex.com
0 Comments



Leave a Reply.

    Official Website

    PT Rifan Financindo Berjangka
    Alasan Anda Memilih Kami
    Profil Perusahaan
    Visi & Misi
    Legalitas
    Sertifikat
    Info & Kegiatan
    Fasilitas & Layanan
    Penghargaan & Penghargaan

    Archives

    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    October 2016
    September 2016

    Categories

    All

Powered by Create your own unique website with customizable templates.
  • Home
  • PROFILE
  • OUR PRODUCT
  • Blog
  • Philosophy
  • Contact